Meski Kembali Lahir, Bukan Berarti Habitat dan Individu Badak Jawa Aman dari Berbagai Gangguan

oleh -51 kali dilihat
Populasi Badak Jawa Terus Membaik di Ujung Kulon
Badak Jawa/foto-Cnn

Klikhijau.com – Kabar gembira datang dari Taman Nasional (TN) Ujung Kulon. Satu individu baru badak jawa (Rhinoceros sondaicus) ditemukan di TN yang terletak di Provinsi Banten itu.

Penemuan badak tersebut berkat kegiatan Tim Monitoring badak jawa Balai Taman Nasional Ujung Kulon Tahun 2024. Kegiatan ini  dilaksanakan dengan menggunakan metode pemasangan sistematik sampling (cluster) kamera jebak. Hasilnya sangat memuaskan sebab berhasil merekam induk dan anak badak jawa yang diduga merupakan anakan baru.

Adapun lokasi perekaman berada di kamera jebak cluster pada tanggal 07 Mei 2024 pukul 05.50 WIB lalu.

Berdasarkan hasil identifikasi tim bahwa anakan badak jawa baru ini diperkirakan berusia 3 s/d 5 bulan dengan jenis kelamin betina dan diberi identitas ID.094.2024.

KLIK INI:  Rusaknya Hutan Mangrove dan Teluk Tembe di Kembar Maminasa

Belum ada ciri khusus yang terlihat dari penampakan badan anak badak jawa tersebut sehingga bisa dikategorikan normal.

Anak badak jawa yang baru ditemukan tersebut diberi nama IRIS oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 6 September 2024, yang disampaikan ketika menerima tamu Senior Fellow at the Bezos Earth Fund, Lord Zac Goldsmith dan President and CEO of Bezos Earth Fund Andrew Steer di Kantor KLHK Gedung Manggala Wanggala Wanabakti, Jakarta.

Badak induk dari anakan baru tersebut adalah Putri (ID.040.2012). Ini merupakan pertama kali Putri membawa anak badak artinya diindikasikan baru partama kali melahirkan. Badak Putri memiliki ciri cula batok yang cukup jelas; telinga kanan kiri normal (tidak memiliki bekas luka/cacat); dan ekor normal.

Respons induk badak jawa terhadap kamera jebak terlihat ketika badak berjalan mendekat dan hampir melewati posisi kamera, kemudian berhenti dan berbalik arah. Setelah itu induk badak menyerang kamera jebak.

Dugaan atas respon tersebut karena sensitifitas badak terhadap infra red dan kemungkinan tedapat bau asing dari unit kamera jebak itu sendiri.

Selain itu, berdasarkan pengalaman lapangan bahwa induk badak akan lebih agresif ketika membawa anak yang usianya masih kecil sebagai bentuk perlindungan induk kepada anaknya.

KLIK INI:  Kelahiran Anak Badak Jawa jadi Kado Istimewa di HUT RI ke 76
Tetap mendapat ancaman

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Ardi Andono mengatakan, dengan ditemukannya 1 (satu) anak badak jawa baru ini di Tahun 2024 merupakan kabar gembira bagi Taman Nasional Ujung Kulon.

Dikatakan Ardi, ini berkat usaha tim monitoring badak jawa yang bergerak tanpa mengenal lelah dalam mencari dan menempatkan camera-camera jebak di hutan setiap bulannya serta keberhasilan kebijakan fully protection area terhadap seluruh habitat Badak jawa di TNUK sehingga badak jawa dapat berkembang biak dengan baik secara alami.

Sebelumnya, pada 2022 dan 2023, dua individu baru anak badak Jawa juga terekam kamera jebak di Taman Nasional Ujung Kulon. Keduanya merupakan betina yang diberi indentitas ID.091.2022 dan ID.092.2023.

“Namun, kita tidak boleh terlena dengan kegembiraan temuan kelahiran anak, meskipun badak jawa dapat berkembang biak bukan berarti habitat dan individu badak jawa aman dari berbagai gangguan. Aktivitas perburuan, predator (ajag/anjing hutan), penyakit, inbreeding, dan bencana alam yang berpeluang menghadang didepan kita yang mengancam keberadaan dan kelestarian badak jawa,” ungkap Ardi.

“Untuk itu, kita dan semua pihak yang membantu dalam upaya pelestarian badak jawa tidak boleh lengah dan selalu mengantisipasi terhadap setiap ancaman yang mungkin akan terjadi,” pungkas Ardi.

KLIK INI:  Kepunahan Massal ke 6 Mengintai, PBB Rilis Cara Penyelamatan Bumi