Menyelamatkan Satwa Liar dari Polusi Cahaya, Begini Caranya!

oleh -604 kali dilihat
Menyelamatkan Satwa Liar dari Polusi Cahaya, Begini Caranya!
Ilustrasi cahaya lampu/foto-Trubus
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Karena kebelet kencing, suatu malam saya terbangun. Seperti biasa setiap malam. Lampu di ruang ruang dapur  tidak dipadamkan–tentu itu bisa menyebabkan polusi cahaya.

Ketika saya masuk ke ruang dapur  seekor cui-cui ‘burung’  terbang mengagetkan saya. Rupanya burung tersebut terperangkap cahaya lampu. Ia masuk melalui ventilasi.

Mungkin  mengira hari masih siang sehingga ia lupa tidur. Padahal saat itu telah larut malam. Saya mencoba mengusirnya agar burung itu keluar. Namun, pekat di luar rumah membuatnya tak bisa pergi.

Ia berputar-putar saja di ruang dapur ke kamar mandi. Cahaya lampu telah membuat burung itu kehilangan tidurnya. Hal itu tentu saja mengusik baginya.

KLIK INI:  Pilihan Terbaik bagi Semua Pihak, Membiarkan Satwa Liar pada Fitrahnya

Sejak listrik  hadir  banyak hal yang hilang dan berubah, termasuk manusia yang seolah tidak lagi sanggup hidup tanpa listrik. Saat ini,  sebagian besar manusia hidup dalam terang cahaya lampu.

Ini terbukti, jika listrik padam selalu saja kita mendengar ada yang mengeluh. Seolah kehidupan berhenti dengan padamnya listrik.

Kehadiran lampu atau listrik membuat malam tidak lagi sakral. Manusia telah mengubah lingkungan saat malam  hari tidak jauh beda dengan siang hari.

Sayangnya, perubahan itu tidak dikuti oleh adaptasi satwa liar sehingga banyak satwa yang menderita terkena polusi cahaya.

Tidak hanya burung yang mengalami ketergangguan oleh cahaya, tapi juga satwa lain, termasuk  penyu laut.  Ketika tukik-tukik menetas saat malam hari, mereka menggunakan cahaya alami dan kelandaian pantai sebagai pemandu alami untuk merangkak dari pasir ke laut.

Tapi, ketika cahaya buatan mengalahkan terang bulan dan laut, mereka menjadi kehilangan arah. Ini membuat mereka sangat rentan terhadap predator, kelelahan, dan bahkan lalu lintas kendaraan ketika mereka mengambil jalan yang keliru.

Sederhananya polusi cahaya membawa dampak besar bagi satwa. Kenyamanannya terganggu. Polusi cahaya saat ini akan sangat sulit dihentikan.

KLIK INI:  Memantau Keanekaragaman Hewan Melalui Pengumpulan DNA dari Daun

Namun, bukan berarti tidak ada solusi agar satwa liar bisa selamat dari paparannya. Pada bulan  Januari lalu Australia merilis panduan terkait polusi cahaya bagi satwa liar yaitu National Light Pollution Guidelines for Wildlife. Berikut 6 panduan tersebut

  • Membiarkan gelap secara alami

Untuk mendapatkan gelap secara alami, yang perlu dilakukan hanya menyalakan lampu untuk kebutuhan tertentu dan waktu tertentu pula.

Itu artinya lampu hanya boleh dinyalakan saat dibutuhkan, tidak perlu menyalakannya secara terus menerus sepanjang malam.

Pencahayaan dalam ruangan juga bisa berkontribusi terhadap polusi cahaya, sehingga mematikan saat tidak digunakan  atau sebelum tidur sangat penting.

KLIK INI:  BBKSDA Sulsel Peringati Hari Hutan dan Air dengan Kampanye Konservasi dan Tanam Pohon Bersama
  • Cahaya dekat tanah

Sebenarnya tidak perlu membuat semua sisi diterangi lampu. Apalagi jika cahaya di malam hari pada sisi tertentu tidak diperlukan.

Makanya perlu mengatur cahaya yang digunakan agar lebih terarah. Cahanyanya tidak terhambur ke mana-mana sebab itu bisa menganggu satwa liar.

Cahaya yang digunakan sebaiknya berada di dekat tanah. Selain itu menggunakan  pelindung agar hanya menerangi daerah yang diinginkan.

Cahaya sebaiknya diarahkan ke bawah sehingga tidak menimbulkan kilauan ke langit secara signifikan.

  • Mengurangi filter atau berwarna biru

Kebanyakan hewan atau satwa sensitif terhadap cahaya gelombang pendek, yang menciptakan warna biru dan violet. Gelombang pendek ini dikenal bisa menekan produksi melatonin yang diketahui bisa menganggu tidur dan mengacaukan ritme sirkadian dari banyak hewan, termasuk manusia.

Karenanya mengurangi fitur berwarna  bisa jadi solusi selanjutnya. Memilih pencahayaan dengan sedikit atau bukan gelombang pendek (400-500 nanometer) violet atau biru membantu untuk menghindari dampak berbahaya bagi satwa liar.

KLIK INI:  Pengrusakan Kawasan Hutan Ko’mara, Oknum Wakil Rakyat Takalar Diduga Terlibat
  • Pencahayaan dengan intensitas terendah

Intensitas cahaya yang dikeluarkan (lumen) perlu dipertimbangkan. Ini lebih penting dari  berapa energi yang dibutuhkan (watt).

Semisal memilih LED yang karena efisiensi energi. Tapi, karena efisiensi ini, LED menghasilkan cahaya dua dan lima kali lebih terang dari lampu bohlam untuk konsumsi energi yang sama.

Jadi, ketika lampu LED menyimpan energi, intensitas cahaya yang tinggi bisa memberikan dampak besar bagi satwa liar, apabila tidak dikelola dengan baik.

  • Permukaan yang tidak memantulkan cahaya, gelap

Menggunakan permukaan yang tidak memantulkan cahaya bisa pula jadi solusi.  Karenanya, memilih cat atau bahan material yang lebih gelap untuk luar ruangan bisa membantu menurunkan   polusi cahaya.

KLIK INI:  Polusi Cahaya, Bukti Perilaku Hidup Boros Energi
  •  Pengatur pencahayaan pintar

Saat ini telah banyak berkembang  teknologi kontrol pintar. Hal ini memudahkan kita mengatur berapa banyak cahaya yang digunakan dan pengontrolan yang adaptif

Karenanya, menggunanakan  teknologi pintar dan LED  untuk mengatur pencahayaan berarti kita bisa mengelola cahaya dari jarak jauh.

Melalui pencahayaan pintar ini kita bisa menentukan pengatur waktu atau peredupan lampu, mengaktifkan pencahayaan berdasarkan sensor gerakan, dan bahkan mengatur cahaya lampu yang dikeluarkan.

Nah, meskipun polusi cahaya  sulit dihindari, kita masih bisa memegang peran untuk mengurangi dampak terhadap satwa liar. Caranya bisa dengan menerapkan 6 hal di  atas.

KLIK INI:  Generasi Muda, Aktor Penting Penanganan Perubahan Iklim