Mentoring Penulisan Berita dan Artikel, Forsi LHK Sulsel Gelar Sesi Berbagi Literasi Secara Daring

oleh -22 kali dilihat
Foto bersama peserta webinar-foto/Ist

Klikhijau.com – Hari itu, Senin, 16 Juni 2025, Forum Fungsional Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan (Forsi LHK Sulsel) gelar sharing session penulisan artikel. Sesi berbagi ini terselenggara berkat kerjasama antara Forsi LHK Sulsel dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Wilayah 6 Makassar.

Sesi ini menghadirkan tiga narasumber dari anggota forum yang selama ini aktif menulis. Menulis berita, artikel populer hingga jurnal. Menghadirkan Subhan Riyadi, Indah Novita Dewi, dan Taufiq Ismail. Ketiganya adalah tenaga fungsional, Subhan adalah seorang arsiparis, Indah adalah seorang penyuluh kehutanan, sedangkan Taufiq sendiri adalah seorang pengendali ekositem hutan.

Kepala Balai BP2SDM Wilayah 6, Kamaruddin, membuka secara resmi sesi berbagi melalui aplikasi zoom meeting itu. Dalam sambutannya, ia mendukung penuh kegiatan peningkatan kapasitas dalam hal penulisan artikel dan berita. Hal tersebut senada dengan tugas intansinya dalam mengembangkan potensi aparatur Kementerian Kehutanan dalam berbagai bidang.

“Semoga melalui kegiatan ini akan memunculkan ASN yang mau berfokus menulis. Menulis untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat secara umum,” pungkas Kamaruddin, Kepala BP2SDM Wilayah 6 Makassar.

KLIK INI:  Hutan Dapat Berbicara Sendiri Berdasarkan Kejadian Sejarah
Dihadiri ratusan orang

Peserta yang hadir pada webinar ini tak kurang dari 260 orang. Mereka tak hanya berasal dari anggota Forsi LHK Sulsel, namun banyak di antaranya berasal dari luar forum fungsional. Kapasitas zoom yang cukup besar memungkinkan mengakomodir kemauan belajar menulis bagi peminatnya.

Subhan menjadi presenter pertama. Moderator mengenalkan sebelumnya dan menyampaikan bahwa Subhan telah menghasilkan artikel di atas seribu. Pada paparannya, ia berfokus pada teknik penulisan berita.

KLIK INI:  Peluncuran 4 Gugus Tugas Strategis Warnai Pelantikan 1.161 Pejabat Baru Kemenhut

“Berita itu tak lepas dari 5W1H. Untuk memudahkan mengingat, saya lebih sering pakai istilah ADIKSIMBA. Kepanjangan dari Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, dan BAgaimana,” terang Subhan Riyadi.

Selain itu, memberi beberapa contoh penulisan berita agar peserta lebih mudah menirukannya.

Indah Novita Dewi kemudian melanjutkan presentasi materi kedua. Moderator menjelaskan bahwa Indah sebelumnya adalah seorang peneliti dan rajin menulis artikel populer hingga menulis buku fiksi.

Indah kemudian memaparkan materinya secara gamblang. Memberi motivasi dan alasan, mengapa perlu menulis? Ia juga menyarankan menulis di portal Kompasiana bagi mereka yang baru memulai menulis.

Sesi terakhir, Taufiq Ismail memarkan materinya. Memaparkan dengan cepat materi yang tersaji melalui aplikasi Canva. Menuturkan kiat-kiat praktis yang selama ini ia praktikkan saat menulis.

KLIK INI:  Desk Koordinasi Penanganan Karhutla, Modal Indonesia Menghadapi krisis triple planetary

“Sekarang ini, kita berada di zaman yang serba cepat. Karena itu, saya sarankan untuk bisa menulis melalui gadget. Menulis dari telepon selular. Gunakan aplikasi yang tersedia gratisan,” ungkap Taufiq, sapaan akrabnya.

Hingga akhirnya sesi tanya jawab, peserta masih bertahan di atas 200 orang. Apalagi saat diskusi, peserta tampak antusias bertanya.

Supratman Tabba, penyuluh kehutanan BP2SDM Wilayah 6 bertanya. Ia menyampaikan tiga pertanyaan sekaligus: motivasi menulis, cara menuangkan ide yang menumpuk dan teknik menulis agar tulisan jadi menarik.

Taufiq dan Indah kemudian menanggapinya. Taufiq menerangkan bahwa atasan di kantornya mewajibkan pejabat fungsional agar membuat buku dan menulis artikel di website kantor. Hal tersebut memotivasi pejabat fungsional berkarya.

KLIK INI:  Menanti Komitmen Kemenhut dalam Melindungi Kawasan Raja Ampat dari Kerusakan Hutan dan Lingkungan
Menulis secara perlahan

Agar bisa menuliskan ide yang menumpuk, narasumber menyarankan agar menulis secara perlahan. Tulis yang mudah terlebih dahulu kemudian mulai menguraikan ide-ide lainnya.

Untuk pertanyaan terakhir, Taufiq menjawab bahwa salah satu teknik agar tulisan kita menarik adalah dengan membuat cerita secara bertutur. Istilah bekennya adalah story telling. Untuk memudahkan, bisa mempelajari tulisan-tuliskan yang menggunakan teknik serupa seperti artikel-artikel yang ditulis oleh National Geografic Indonesia, atau pun media lainnya.

Beberapa peserta lainnya pun turut bertanya membuat interaksi antara peserta narasumber tampak hidup.

Pada akhirnya, hingga menjelang salat Dzuhur, sharing session ini berakhir. Moderator dan MC kemudian menutupnya secara bergantian. Tak lupa Ketua Forsi LHK memberi statement penutup sekaligus menanggapi sebuah pertanyaan yang ditujukan kepadanya.

“Sesi berbagi kita hari ini cukup menarik. Lusa kita ada satu sesi luring dengan narasumber yang berbeda. Jika minat memperkaya literasi ini cukup tinggi, kita bisa buatkan lagi di masa yang akan datang. Pelatihan menulis buku cukup menarik sepertinya untuk kita gelar,” tutup Sudirman Sultan, Ketua Forum Fungsional LHK Sulsel.

KLIK INI:  Pernah Dianggap Punah, Banteng Jawa Kembali “Lahir” di CA Pananjung Pangandaran