Menilik Khasiat Pulasari sebagai Penyembuh Beragam Penyakit

oleh -1,522 kali dilihat
Menilik Khasiat Pulasari sebagai Penyembuh Beragam Penyakit
Tanaman pulasari-foto/portaldaring.com

Klikhijau.com – Pulasari atau Alyxia reinwardtii merupakan tanaman semak, merambat. Batangnya berkayu bulat, bercabang dengan warna hijau yang memiliki wangi tertentu dan rasanya pahit.

Tanaman ini memiliki beragam manfaat, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Karena sering dijadikan sebagai obat tradisional sederhana.

Salah satu pemanfaatannya adalah salah satunya sebagai jamu anti-asma (Mursito,2000).  Nama pulasari sendiri cukup beragam, masyarakat Sunda menamainya aruy pulasari, sedangkan di Jawa dinamai pulosari.

Tidak hanya itu, nama lain yang biasa disematkan pada tanaman dari familia Apocynaceae ini adalah palasari dan pulawaras serta.

KLIK INI:  Manfaat Jarak Pagar, Bahan Baku Energi Terbarukan hingga Pengobatan

Sebagai tanaman semak atau perdu. Pulasari dapat tumbuh mencapai tinggi 5 hingga 10 meter. Batang utamanya dapat mencapai ukuran sebesar lengan dan tumbuh menjalar di atas tanah.

Nah, bagian yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah kulit batangnya. Tanaman ini mudah dikenali, daun tanaman ini berkarang 3 hingga 4. Bentuknya lonjong,  pangkal dan ujungnya meruncing.

Sementara perbungaannya malai, tangkai pendek, terdiri atas 3 hingga 6 bunga. Bunganya berwarna putih dengan ukuran yang kecil, panjang tabung mahkota mencapai 5 sampai10 mm. Buahnya berwarna hitam, jorong pendek, 10–15 mm × 7–9 mm.

Perbungaannya di ketiak daun. Mahkotanya berbentuk corong. Berwarna putih, buahnya kecil, bulat telur dan berwarna hijau.

Tanaman ini ditemukan tersebar di seluruh Asia yang beriklim tropis, tepatnya di hutan-hutan dan lereng-lereng gunung Pulasari juga ditemukan di Australia dan kepulauan- kepulauan di Pasifik (Anonim, 2004).

KLIK INI:  Perihal Teh Daun Jambu Biji, Manfaat dan Cara Membuatnya
Kandungan pulasari

Pada bagian kulit batang mengandung alkaloid, tannin, flavonoid, saponin,  polifenol, dan asam betulinat. Tanaman ini dapat menyembuhkan sariawan, demam, radang lambung hingga keputihan.

Untuk mengatasi sariawan, demam, dan keputihan, yang perlu dilakukan hanyalah merebus kulit batang pulasari secukupnya dengan air mendidih.

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini dapat menghasilkan ekstrak yang mengandung etanol. Kandungannya itu dapat bermanfaat sebagai antibakteri untuk melawan S. aureus dan E. coli.

Pulasari juga  mengandung pinoresinol, kumarin, minyak atsiri, asam organik, alkaloid, triterpen, zat samak, dan polifenol, serta zat pahit (andrografin, andrografolid) dan panikulin (Heyne, 1987).  Kulitnya mengandung alkaloid, saponin, minyak atsiri, triterpen, asam organik dan polifenol (Mursito, 2000).

Kandungan minyak atsiri dan flavonoidanya berkhasiat menyembuhkan radang. Alkaloid tertentu bahkan mempunyai kemampuan mengurangi rasa nyeri dan bersifat sebagai penenang.

KLIK INI:  Berbagai Manfaat Daun Waru, Atasi Batuk Hingga Kanker

Saponin digunakan untuk menekan edema atau pembengkakan karena penumpukan cairan, juga memiliki sifat anti inflamasi dan memperkuat dinding pembuluh darah. Ia dapat mempengaruhi tahap inflamasi (peradangan) dengan menutup kapiler yang bocor dengan mengurangi diameternya. Saponin menghambat kerja enzim lisosom yang merusak dinding pembuluh darah

Saponin menghambat kerja enzim lisosom yang merusak dinding pembuluh kapiler, sehingga menghambat terjadinya kebocoran (penyebab varises) (Anonim,
2005).

Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Plantae
  • (tanpa takson): Angiospermae
  • (tanpa takson): Eudikotil
  • (tanpa takson): Asteridae
  • Ordo: Gentianales
  • Famili: Apocynaceae
  • Subfamili: Rauvolfioideae
  • Bangsa: Alyxieae
  • Genus: Alyxia
  • Spesies: A. stellata
KLIK INI:  Kawista, Buah Langka untuk Cegah Diare hingga Lawan Peradangan Usus
 Khasiat, kegunaan, dan keamanan

Tanaman ini  banyak digunakan untuk mengobati sariawan, merangsang nafsu makan, mengobati batuk, mulas, kencing nanah, demam pada anak, kram usus (kulit), keluar darah memancar, sakit maag , tidak ada periode menstruasi dan keputihan (Sudarman, Harsono, 1985).

Pulasari umumnya digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit dan terdiri dari bahan tunggal dan campuran bahan herbal. Secara empiris pulasari digunakan untuk mengobati disentri dan diare (Sundari, 2001).

Tanaman ini juga ditemukan dalam komponen obat batuk tradisional dan obat herbal untuk asma, penyakit kuning, radang hati dan radang rahim (Sulistyo, 2000). Kulit kayubya digunakan untuk menurunkan demam, obat batuk, pusing dan disentri.

Korteks tanaman ini sudah lama digunakan oleh nenek moyang kita, sebagai komponen jamu anti-asma. Meski begitu data ilmiah yang menyebutkan bahwa khasiatnya sebagai obat asma masih sangat kurang (Mursito, 2000).

Dan hingga saat ini belum ditemukan literatur yang membahas khusus terkait kontraindikasi dan efek samping penggunaan kulitnya sebagai obat herbal.

Jadi,  untuk mencegah hal yang tidak dinginkan, sebaiknya ibu hamil dan menyusui tidak meminum ramuan dari pulasari.

Begitu pun dengan anak-anak, ada baiknya tidak mengonsumsi ramuan dengan dosis yang berlebihan sebelum berkonsultasi dengan dokter atau herbalis.

KLIK INI:  Parijoto, Tanaman Liar yang Menjelma Jadi Tanaman Hias Sekaligus Obat