Mengulik Pemanfaatan Pestisida pada Tanaman dan Bahayanya

oleh -18 kali dilihat
Jangan Asal Semprot, Begini Dampak Penggunaan Pestisida pada Lingkungan dan Manusia
Ilustrasi penggunaan pestisida - Foto/8villages

Klikhijau.com – Pemanfaatan pestisida kimia masih marak dilakukan. Pestisida memang memiliki peran penting dalam pertanian. Penggunaannya dapat meningkatkan produktivitas dan keamanan pangan.

Namun, di balik manfaatnya, penggunaannya harus dikelola dengan hati-hati agar dapat menghindari dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Pestisida merupakan zat atau campuran zat yang digunakan untuk mencegah, menghancurkan, mengusir, atau mengendalikan hama.

Kita semua tahu, hama adalah musuh utama dari tanaman. Hama, dapat berupa serangga, gulma, penyakit tanaman, tikus, dan organisme lain yang merugikan tanaman pertanian.

KLIK INI:  Akrab dengan Manusia, 5 Bahan Kimia Ini Berbahaya bagi Kesehatan

Dengan menggunakan pestisida hama-hama tersebut dapat dikendalikan, tetapi penggunaannya juga menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Untuk menggunakannya diperlukan pendekatan terpadu yang menggabungkan berbagai metode pengendalian hama dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida dan mendukung pertanian yang berkelanjutan. Edukasi, regulasi, dan inovasi dalam teknologi pertanian juga diperlukan untuk memastikan penggunaan pestisida yang aman dan efektif.

Pestisida tidak hanya satu jenis saja, tetapi banyak, di antaranya, Insektisida, bahan ini diggunakan untuk mengendalikan serangga yang merusak tanaman, herbisida, penggunaannya untuk mengendalikan gulma atau tumbuhan pengganggu.

Jenis lainnya adalah fungisida, digunakan untuk mengendalikan jamur dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur, rodentisida digunakan untuk mengendalikan tikus dan rodensia lainnya, dan bakterisida, digunakan untuk mengendalikan bakteri yang merugikan tanaman.

KLIK INI:  Meresepi Manfaat Olahan Kakao dan Cokelat untuk Kesehatan
Manfaat dan bahaya penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida memiliki beberapa manfaat, yakni dapat meningkatan produktivitas pertanian. Karena pestisida membantu petani meningkatkan hasil panen dengan melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Ini penting untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat.

Pestisida juga dapat membuat pertanian lebih efisiensi, karena penggunaan pestisida memungkinkan pengelolaan lahan yang lebih efisien, mengurangi kehilangan hasil panen akibat serangan hama.

Lebih lanjut, manfaat lainnya dapat membuat keamanan pangan lebih terjamin. Dengan mengendalikan hama yang merusak, pestisida membantu memastikan bahwa produk pertanian bebas dari kontaminasi hama dan penyakit.

Meski memiliki banyak manfaat, namun penggunaan pestisida juga mengandung banyak bahaya, baik pada lingkungan maupun pada kesehatan.

KLIK INI:  Ekosistem Air, Ancaman dari Partikel Ban Terkelupas, dari Cara Mengatasinya

Paparan pestisida dapat menyebabkan masalah kesehatan akut seperti iritasi kulit, sakit kepala, dan mual, serta efek jangka panjang seperti kanker, gangguan reproduksi, dan kerusakan sistem saraf pada manusia

Penggunaan pestisida yang berlebihan juga dapat menyebabkan hama menjadi kebal terhadap bahan kimia tersebut, sehingga membutuhkan dosis yang lebih tinggi atau pestisida yang lebih kuat.

Lebih dari itu, pestisida dapat mencemari tanah, air, dan udara, serta membunuh organisme non-target seperti burung, ikan, dan serangga bermanfaat (misalnya lebah penyerbuk).

Penggunaan pestisida juga dapat menggangguan keseimbangan ekosistem dengan mempengaruhi rantai makanan dan mengurangi keanekaragaman hayati.

Lalu apa yang mesti dilakukan agar penggunaan pestisida yang sudah terlanjur membuat “nyaman” itu dapat terhindarkan atau pengelolaannya bisa lebih baik. Cara yang bisa diterapkan adalah melalui penggunaan terbatas dan terarah, maksudnya menggunakan pestisida hanya ketika diperlukan dan dalam jumlah yang tepat sesuai dengan anjuran.

Menerapkan  pertanian terpadu, yakni enggabungkan berbagai metode pengendalian hama (biologis, mekanis, dan kimiawi) untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida.

Selanjutnya adalah penggunaan pestisida ramah lingkungan, yakni memilih pestisida yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan dan organisme non-target.

Perlu edukasi dan pelatihan, metode ini dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan petani dalam penggunaan pestisida yang aman dan efektif.

KLIK INI:  Cerita Komunitas Manggala Tanpa Sekat, Kembangkan F2 Eco Enzyme Multiguna

Harus ada pengawasan dan regulasi, yakni menerapkan peraturan yang ketat terkait produksi, distribusi, dan penggunaan pestisida untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Selain itu, perlu dipikirkan alternatif pengendali hama selain pestisida kimia, misalnya  melalui pengendalian biologis, yakni menggunakan musuh alami hama, seperti predator, parasitoid, atau patogen untuk mengendalikan populasi hama.

Langkah selanjutnyaaa adalah rotasi tanaman dengan mengubah jenis tanaman yang ditanam setiap musim untuk mengurangi pembiakan hama tertentu.

Perlu penggunaan tanaman transgenic, yakni mengembangkan tanaman yang tahan terhadap hama tertentu melalui rekayasa genetika.

Melalui teknik pengendalian kultur dengan menggunakan praktik pertanian seperti penyiangan, pengairan yang tepat, dan penanaman varietas tahan hama untuk mengurangi serangan hama.

KLIK INI:  Lalu Siapakah yang Bertanggung Jawab Terhadap Sampah Plastik?