Mengulik 6 Sumber Mikroplastik di Rumah dan Cara Menghindarinya

oleh -10 kali dilihat
5 Fakta Terbaru Perihal Mikroplastik yang Menggegerkan Jagat Raya, Yuk Waspada!
Mikroplastik - Foto/News-medical-net

Klikhijau.com – Mikroplastik tidak datang sendiri. Ia dibawa oleh manusia hingga ke dalam rumah, bahkan ke dalam makanan dan minuman.

Karenanya, tidak mengherankan jika menurut sebuah studi Kanada tahun 2019, manusia mengonsumsi hingga 52.000 partikel mikroplastik per tahun.

Banyak laporan yang mengungkapkan jika mikroplastik telah menyebar begitu luas sehingga sulit dilacak. Ia telah menginvasi lautan terdalam dan bagian paling terpencil di dunia.

Mikroplastik merupakan partikel-partikel kecil yang berasal dari plastik. Keberadaannya telah  dikaitkan dengan serangan jantung, masalah kesuburan, dan kanker.

KLIK INI:  Plastik, Masalah Besar yang Menginvasi Laut Mediterania

Hal paling mengejutkan, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa partikel-partikel ini dapat pada sperma manusia dan dapat menurunkan jumlah sperma.

Mikroplastik semakin membuat banyak orang khawatir. Menurut organisasi lingkungan Jerman CleanHub, bulan lalu minat terhadap mikroplastik melonjak, dengan penelusuran mencapai skor Google Trends tertinggi sebesar 100,

Sebuah studi dari Universitas New Mexico memicu minat global, dengan banyak orang mencari informasi tentang bagaimana mikroplastik memasuki tubuh dan cara mengurangi atau menghilangkannya.

Meskipun partikel-partikel ini tersebar luas di lingkungan, ada banyak sumber yang menyebabkan keberadaannya dan alternatif untuk membantu menghindarinya.

Berikut sumber mikroplasti di rumah dan cara menghindari serta menguranginya dilansir dari euronews:

KLIK INI:  Hilangnya Keanekaragaman Hayati Jadi Penyebab Wabah Penyakit Menular?
  • Hindari plastik berwarna cerah

Sebuah studi mengungkapkan jika plastik dengan warna cerah lebih cepat teturai daripada plastik yang tidak berwarna. (Baca di SINI).

Karena itu, jika untuk menghindari dan mengurangi mikroplastik dari rumah sahabat hijau, hindarilah membeli plastik berwarna cerah.

  • Menghindari penggunaan teh dengan kantong

Kantong teh, khususnya teh celup bisa memasukkan mikroplastik ke dalam minuman sahabat hijau. Karena  banyak kantong teh terbuat dari plastik polipropilena yang tidak berkelanjutan, dan bahkan kantong teh kertas dapat mengandung jejak plastik pada lapisan penyegelnya.

Hal ini sering kali berarti bahan-bahan tersebut tidak dapat terurai secara hayati dan mengakibatkan terjadinya kontaminasi mikroplastik.

Pada tahun 2023, penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Ilmu Kesehatan Dow mengangkat kekhawatiran tentang bagaimana air panas yang digunakan untuk menyeduh teh dapat melepaskan jutaan mikroplastik dari kantong teh tersebut, mengungkap bahwa secangkir teh dapat mengandung hingga 3,1 miliar nanoplastik karena kantong teh tersebut.

KLIK INI:  Menyedihkan, Bunga Senduduk Tertindas di Tapal Batas Tahura Nipa-nipa

Kantong teh mungkin mengandung zat berbahaya lainnya, termasuk senyawa fluor, arsenik, garam radium, aluminium, tembaga, timbal, merkuri, kadmium, barium, dan nitrat.

Untungnya, penggunaan daun teh secara alami kembali populer, dan ada banyak alternatif berkelanjutan untuk menyeduh teh , seperti menggunakan teko besi atau saringan logam.

Koalisi Polusi Plastik bahkan merekomendasikan penggunaan kantong teh katun atau menyaring teh melalui kain linen organik.

  • Menghindari Wadah makanan yang dipanaskan

Wadah makanan yang dipanaskan dalam microwave dapat melepaskan mikroplastik saat dipanaskan.

Sebaiknya jangan terkecoh dengan produk plastik yang diberi label ‘ aman untuk microwave ‘ dapat melepaskan sejumlah besar mikroplastik ke dalam makanan saat dipanaskan.

Sebuah studi tahun 2023 oleh para peneliti di Universitas Nebraska–Lincoln menemukan hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi dalam makanan bayi tertentu yang dikemas dalam plastik yang ‘aman untuk microwave’.

Di bawah mikroskop, partikel-partikel ini diketahui membunuh hingga 75 persen sel ginjal yang dikultur, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap kesehatan manusia.

KLIK INI:  Mikroplastik Mulai Pengaruhi Perilaku Kehidupan Kelomang

Praktik baik lainnya adalah menghindari produk yang dikemas dengan ftalat, stirena, dan bisfenol, yang merupakan jenis bahan kimia yang terkait dengan berbagai plastik, saran sebuah makalah dari The American Academy of Pediatrics.

  • Talenan plastik dapat memindahkan mikroplastik ke makanan

Menurut sebuah studi oleh American Chemical Society (ACS), talenan saja dapat membuat manusia terpapar hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilena , sejenis polimer plastik, setiap tahun.

Artinya, penggunaan talenan plastik berpotensi meningkatkan perpindahan mikroplastik ke makanan.

Talenan kaca tempered merupakan alternatif yang terjangkau, mudah dibersihkan, dan biasanya bebas dari mikroplastik.

Beberapa merek juga menawarkan talenan bebas plastik yang terbuat dari serat kertas tahan lama.

KLIK INI:  Mikroplastik Mulai Mengancam Kesehatan Usus
  • Hindari penggunaan gelas kertas

Meskipun gelas kertas dianggap lebih ramah lingkungan, namun gelas ini justru berkontribusi terhadap polusi plastik. Gelas ini memerlukan lapisan sealant, yang biasanya terdiri dari hingga 10 persen polietilena berdensitas tinggi (HDPE), untuk mencegah kebocoran cairan.

Mendaur ulang gelas kertas bermasalah karena harus memisahkan lapisan HDPE dari kertas, yang mempersulit prosesnya.

Namun, itu belum semuanya. Penggunaan gelas kertas untuk minuman panas dapat menyebabkan pelepasan berbagai bahan kimia, seperti yang disorot oleh sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials, termasuk fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat.

Memilih botol stainless steel yang dapat digunakan kembali tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga mengurangi paparan terhadap mikroplastik.

KLIK INI:  Paus, Mamalia Laut Penyerap Karbon yang Terkepung Mikroplastik
  • Hindari penggunaan plastik untuk membuat es batu

Baki es batu plastik juga dapat menyebabkan kontaminasi. Meskipun penelitian tentangnya masih sedikit, pembekuan plastik dapat menyebabkan mikroplastik larut ke dalam air, mirip dengan proses yang terjadi pada plastik yang dipanaskan, menurut seorang profesor madya yang diwawancarai oleh HealthCentral.

Dalam beberapa tahun terakhir, pilihan yang lebih berkelanjutan telah menjadi populer: baki es batu dari baja antikarat. Baki ini tidak hanya mempercantik tampilan minuman tetapi juga lebih cepat dingin, artinya lebih cepat membeku.

Demikian pula, baki es batu silikon dipromosikan sebagai alternatif berkelanjutan yang banyak dianggap lebih sehat dan lebih mudah untuk membuat es.

Demikian, semoga bermanfaat.

KLIK INI:  Kawasan Konservasi Semakin Memikat untuk Dikunjungi