Mengenaskan, Mulut Penyu Hijau Berubah Jadi Tempat Sampah

oleh -786 kali dilihat
Mengenaskan, Mulut Penyu Hijau Berubah Jadi Tempat Sampah
Penyu hijau/Foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Rasa penasaran berkecamuk di hati Tonjes. Dari kejauhan ia melihat benda berukuran besar mengapung.

Saat itu, Tonjes yang merupakan pegiat wisata di Sumbawa Barat tengah membersihkan sampah di kawasan Pinisi, Pantai Poto Batu, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Ia berjalan mendekati benda tersebut. Setelah sampai alangkah kagetnya, sebab yang mengapung adalah penyu hijau.

Penyu itu telah kehilangan nyawanya, mati dengan mulut berubah jadi tempat sampah, iya melutnya penuh sampah plastik. Peristiwa penemuan penyu mati tersebut terjadi pada hari Kamis, 20 Februari 2020 lalu.

KLIK INI:  Ngeri, Pencemaran Plastik di Laut Ancam Oksigen yang Kita Hirup

Penyu yang bernama latin Chelonia myd tersebut mati secara mengenaskan, mulutnya berubah tempat sampah. Ada berbagai jenis sampah menyumbat mulutnya, di antaranya botol bekas teh botol.

“Bisa jadi, hewan itu mati karena tersedak sampah. Apalagi, dari dalam mulut ditemukan beberapa botol bekas teh botol,’’ katanya.

Tonjes mengeluarkan sampah-sampah plastik dari mulut penyu hijau betina ini. Ia tidak tega membedah lambung penyu untuk melihat jenis sampah apa yang masuk ke dalam tubuhnya

Penyu hijau adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Penyu hijau yang ditemukan Tonjes berukuran sekitar satu meter mati di Pantai Poto Batu, Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Melihat banyak sampah menyumbat mulutnya, maka wajar jika penyu ini mati diduga karena memakan terlalu banyak sampah.

Menurut beberapa penelitian, ditemukan bahwa penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh, tetapi dengan waktu yang tidak terlalu lama, yaitu jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh dengan 58 sampai 73 hari saja

Ketika Tonjes menemukan penyu itu, ia memperkirakan kematiannya baru beberapa jam. Itu terlihat dari bangkai penyu masih segar. Kerang yang jadi parasit di cangkang penyu masih hidup, tak ada bau busuk.

Sebelum dibawa ke pesisir, bangkai penyu ini sempat terombang-ambing pasang surut air laut. Untuk mengevakuasinya ia memerlukan waktu cukup lama.

KLIK INI:  Di Restoran Ini Seporsi Nasi Hanya Dibayar dengan Sampah
BKSDA turun tangan

Ia tak bisa melakukannya sendiri, karenanya ia meminta bantuan istrinya yang tidak jauh dari lokasi temuan dan beberapa rekannya.

“Untuk mengangkat penyu ini, saya dibantu empat orang,’’ katanya.

Setelah berhasil dievakuasi, Tonjes kemudian meminta bantuan kepada warga Sumbawa Barat melalui media sosial Facebook untuk menghubungi pihak terkait.

Tidak lama setelah viral di media sosial, petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) turun ke lokasi.

“BKSDA juga turun langsung melihat bangkai penyu ini. Katanya ini termasuk hewan dilindungi,’’ kata Tonjes.

Dari penuturan BKSDA, hewan ini diperkirakan berusia antara 60-70 tahun dengan panjang sekitar 100 cm lebih.

“BKSDA langsung menangani hewan ini. Saya juga sempat dimintai keterangan. Setelah semua proses selesai, bangkai kita tanam langsung di Pantai Poto Batu.”

KLIK INI:  KPH Kalsel Kembangkan Ekonomi Tingkat Lokal

Kawasan Pinisi Pantai Poto Batu termasuk satu lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Hanya saja, telur-telur penyu itu tidak bisa berkembang karena setiap saat selalu saja diambil oleh warga yang kebetulan memancing di tempat ini.

Petugas BKSDA sudah sering memberikan imbauan agar telur-telur penyu tidak diambil. ‘’Wilayah Pinisi memang lokasi bagi penyu-penyu ini bertelur. Telurnya tidak ada bisa menetas karena selalu diambil oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,’’ katanya.

Siklus bertelur penyu hijau cukup beragam, yaitu bervariasi dari 2 sampai 8 tahun sekali. Penyu betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut.

Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising serta cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan butir telur.

Hanya saja tidak banyak regenerasi yang dihasilkan oleh seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (anakan penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa.

Oya, penyu yang ditemukan Tonjes mati mengenaskan dengan mulut berubah tempat sampah berjenis kelamin betina.

KLIK INI:  Ngeri, Trend Sampah Plastik Alami Peningkatan