Mengenal Lebih Dekat Burung Puffin, Burung yang Alami Kematian Massal

oleh -3,022 kali dilihat
Burung puffin/foto-Tentik
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Jika saja burung Puffin tak mengalami kematian massal. Barangkali saya tak akan tahu jika ada jenis burung bernama Puffin. Namun, sungguh saya tak mengharapkan burung tersebut mengalami nasib tragis seperti itu.

Saya disergap rasa penasaran mengenai burung pemakan ikan itu. Karenanya pula, saya mencari tahu—menawar rasa penasaran itu.

Burung puffin rupanya merupakan salah satu dari spesies alcids kecil (auks) pada genus burung Fratercula yang memiliki paruh berwarna lebih cerah ketika musim kawin.

KLIK INI:  Demi Seekor Burung, Sebuah Lapangan Bola di Amerika Ditutup

Puffin merupakan burung laut pelagis yang mencari ikan dengan cara menyelam. Dengan pola bulunya yang hitam-putih dan mahir berenang, Puffin sering dikira penguin. Padahal Puffin bukanlah Penguin.

Puffin berkembangbiak di sebuah koloni besar yang berada di tebing pantai atau pulau-pulau lepas pantai. Mereka bersarang di celah-celah batu atau di dalam liang di dalam tanah.

Dua spesies Puffin yaitu Tufted Puffin dan Horned Puffin, hidup di wilayah Samudera Pasifik Utara, sedangkan Atlantic Puffin hidup di wilayah Samudera Atlantik Utara.

Semua spesies Puffin memiliki warna bulu dominan hitam-putih menyerupai penguin tetapi dengan ukuran paruh yang besar.

KLIK INI:  Tragis, Burung Puffin Alami Kematian Massal karena Perubahan Iklim

Sayap mereka yang pendek merupakan senjata mereka untuk menyelam dengan teknik menyerupai ‘teknik terbang di dalam air’.

Sementara saat terbang, sayap mereka akan dikepakkan dengan cepat (sekitar 400 kali per menit), dan sering terbang rendah di atas permukaan air laut.

Makanan utama Puffin adalah ikan dan zooplankton, tetapi mereka memberi makan anak-anak mereka dengan ikan-ikan berukuran kecil beberapa kali sehari.

Hal hebat dari Puffin adalah, mereka mampu membawa banyak ikan kecil (terkadang hingga lebih dari selusin) dengan menjepit secara melintang di paruhnya tanpa menelannya untuk diberikan kepada anak-anak mereka. Berbeda dengan penguin yang menelan ikan untuk kemudian dimuntahkan kembali untuk anak-anak mereka.

Puffin banyak diburu untuk diambil daging, bulu dan telur mereka. Populasi Atlantic Puffin menurun drastis akibat dari perburuan di Islandia dan Kepulauan Faroe, serta rusaknya habitat akibat eksploitasi alam yang dilakukan manusia selama abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

KLIK INI:  Diselamatkan dari Kepunahan, Otak Anak Burung Beo Kakapo Dioperasi

Atlantic Puffin sendiri merupakan salah satu makanan nasional penduduk Islandia, dimana di negara tersebut Puffin tidak memiliki perlindungan Undang-Undang.

Penduduk setempat memburu Puffin dengan teknik yang disebut “sky fishing”, yaitu menjaring Puffin yang sedang terbang rendah.

Daging Puffin sudah sangat familiar sebagai salah satu menu di hotel-hotel setempat. Dan hati Puffin akan dimakan mentah-mentah sebagai salah satu menu tradisional favorit penduduk Islandia.

Selain itu, di Kepulauan Blasket lepas pantai County Kerry, Puffin sempat diburu besar-besaran untuk dimakan karena saat itu penduduknya mengalami bencana kelaparan yang cukup parah sebelum akhirnya Pulau tersebut ditinggalkan oleh penduduknya pada tahun 1953.

KLIK INI:  Talas Beneng, Tanaman Liar Pendongkrak Pendapatan Petani