Mengenal Keben Lebih Intim, Pohon Perdamaian dari Soeharto

oleh -2,422 kali dilihat
Mengenal Keben Lebih Intim, Pohon Perdamaian dari Soeharto
Bunga pohon keben-foto/Pixabay

Klikhijau.com – Tanaman keben adalah satu dari sedikit tanaman yang mendapat kehormatan. Keben memang jenis tanaman pohon yang banyak tumbuh di daerah pantai.

Ia memiliki nama ilmiah yang bagus, Barringtonia asiatica. Pada tanggal tanggal 5 Juni 1986. Pohon ini mendapat kehormatan sebagai pohon perdamaian.

Di tanggal itu diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dan Soeharto yang menjabat sebagai presiden Republik Indonesia saat itu, menobatkan tanaman atau pohon keben sebagai pohon perdamaian.

Di Indonesia sendiri, tanaman dari kelas Magnoliopsida ini memiliki beragam nama lokal, di antaranya, keben, butun, dan putat pantai.

KLIK INI:  Kayu Damar (Agathis dammara), Flora Asli Indonesia yang Bernilai Ekonomi Tinggi
Merfologi keben

Tanaman ini bisa  bisa tumbuh mencapai tinggi 5 hingga 17 meter. Ia memiliki  diameter bisa mencapai 50 cm.

Pohon dari ordo Ericales ini bertajuk rindang. Batangnya secara umum memiliki ciri yang agak bengkok dan bercabang rendah dekat tanah.

Ia memiliki daun penumpu kecil, daunnya tunggal dan berbentuk bulat telur terbalik. Namun sifat daunnya itu kadang memanjang (lanset) pada ujungnya.

Sementara pada pangkalnya membulat. Ukurannya cukup membuat bagian bawah ternaungi karena ukuran daunnya cukup lebar, yakni  20 hingga 60 x 10 hingga 24 cm.

Pada tepi daunnya rata, gundul. Sedangkan tekstur menyerupai kulit. Daunnya berwarna hijau mengkilat.

Keben adalah tanaman yang berbunga. Bunganya majemuk dalam tandan. Ia memiliki anak bunga berjumlah 4 hingga 20.

Ciri lainnya adalah kelopak bunganya berbentuk corong, persegi empat, berwarna hijau. Sedangkan mahkota bunganya rata-rata berjumlah 4 berwarna putih dan merah jambu.

Pangkal bunganya melekat pada tabung benang sari, bentuknya oval dengan warna putih yang indah,  panjang 5 sampai 8 cm.

KLIK INI:  Macan Tutul Amur Terancam Punah, Ini 3 Penyebab Utamanya!

Tanaman dari famili Lecythidaceae ini juga memiliki benang sari dan tangkai putik yang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah.

Ia memiliki  panjang tangkai sari 3 hingga10 cm. Hal menarik dan langkah dari tanaman ini adalah masa berbunganya. Pada malam hari, bunganya akan mekar, namun di pagi hari  bunga tersebut akan rontok.

Jadi jika ingin melihat dan menikmati keindahan bunganya, harus perhatikan pada malam hari. Selain bunga, pohon dari genus Barringtonia ini memiliki pula buah, bentuk buahnya piramida dengan dinding tebal. Ketika masih mudah, buahnya akan berwarna hijau. Namun, ketika telah masak atau tua akan berubah menjadi warna cokelat.

Manfaat keben

Djandjang Purwo Sedjati, (2020) mengungkapkan jika keben bukan tanaman biasa, sebab ia memiliki arti yang penting di Keraton Yogyakarta.

Pohon yang bisa tumbuh pada ketinggian  0 hingga 350 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini  telah menjadi salah satu tanaman klangenan Sultan.

KLIK INI:  Soeharto, Pembebasan Irian Barat dan Cerita di Balik Penamaan Pantai Mandala Ria

Pohon ini hanya ditanam di halaman Kamandhungan utara. Halaman tersebut merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta. Bahkan Kawasan Kamandhungan utara dinamai Keben.

Sementara itu,  buahnya memiliki arti  yang sangat penting dalam arsitektur tradisional Jawa. Itu karena digunakan sebagai hiasan pada rumah tradisional Jawa. Namanya Kebenan—kebenan ini  diukir berbentuk kuncup bunga.

Hiasan Kebenan ini tidak hanya menghiasi rumah, tapi juga menghiasi  bangunan candi hingga nisan sebagai maejan atau kepala nisan.

Pohon ini tidak hanya memiliki nilai budaya yang kental, tetapi juga biasa dimanfaatkan sebagai tanaman tepi jalan untuk naungan.

Tidak berhenti di situ saja, tanaman yang tersebar mulai dari Kawasan Malesia hingga ke pulau-pulau di Pasifik barat ini juga telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tanaman hias.

Pada ekstrak batang dan bijinya biasanya digunakan sebagai racun ini karena mengandung saponin.

Tanaman yang di Indonesia tersebar diberbagai daerah, di antaranya Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra ini memiliki cairan yang bisa dijadikan perekat.

KLIK INI:  14 Ekor Curik Bali Dapat Kebebasan Terbang di TNBB

Cairan perekat itu bersumber dari bijinya. Karena memiliki daya rekat yang kuat, maka masyarakat memanfaatkannya sebagai perekat dalam pembuatan payung. Selain itu, cairan tersebut juga dapat membunuh ekto-parasit, seperti lintah.

 Klasifikasi ilmiah keben

Tanaman yang  menyukai tumbuh di pantai berpasir atau berkarang, khususnya di wilayah tropis ini, dapat diperbanyak atau ditanam melalui  biji dan vegetatif, dan juga okulasi dan cangkok.

Tanaman yang sering juga dijumpai di daerah berkapur atau rawa-rawa hutan mangrove ini memiliki klasifikasi ilmiah:

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Magnoliophyta
  • Kelas : Magnoliopsida
  • Ordo : Ericales
  • Famili : Lecythidaceae
  • Genus : Barringtonia
  • Spesies : Barringtonia asiatica (L.) Kurz

Itulah sekilas tentang pohon perdamaian, keben

KLIK INI:  Berakar Kokoh, Hanjuang Kemoceng Hijau Berpotensi Jadi Pencegah Longsor