Mengenal Jenis-Jenis Tanah yang Ada di Indonesia dan Persebarannya

oleh -1,782 kali dilihat
Mengenal Jenis-Jenis Tanah yang Ada di Indonesia dan Persebarannya
Ilustrasi tanah - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Tanah memiliki arti penting dalam kehidupan. Ia tempat kita berpijak dan tempat peradaban manusia dibangun.

Di atas tanah, kita hidup dan membangun rumah, dengan tanah pula segala aktivitas dan kebutuhan kita dapat terlaksana. Artikel ini akan memandu Anda memahami tanah dan jenis-jenisnya yang ada di Indonesia.

Pengertian tanah

Dalam ilmu geografi tanah merupakan akumulasi tubuh-tubuh alam secara bebas yang menduduki sebagian besar permukaan bumi. Tanah juga dapat didefinisikan sebagai bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Menurut seorang ahli bernama Simmonson, tanah adalah kumpulan tubuh alami dari permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat manusia dari penyusun-penyusunnya yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi perkembangan akar tanaman.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanah disebutkan sebagai permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali.

Secara umum, tanah terbentuk dari induk yang pecah menjadi beberapa bagian. Batuan-batuan yang telah terpecah tersebut kemudian ditumbuhi lumut yang turut memengaruhi  proses pelapukan batuan.

KLIK INI:  Pesan Katon Bagaskara, Ayo Jaga Kandungan Organik Tanah dan #SelamatkanTanah!

Lalu, batuan yang ditumbuhi lumut tersebut akhirnya mudah untuk diresapi air, yang lama kelamaan batuan menjadi halus dan menjadi tanah muda.

Bagian-bagian dan struktur tanah

Tanah terdiri dari beberapa bagian atau lapisan dan setiap lapisan dikenal dengan sebutan horizon yang terdiri dari sebagai berikut:

  1. Bagian teratas disebut dengan bagian serasah. Pada bagian serasah ditumbuhi berbagai macam tanaman. Bagian ini sangat kaya akan humus, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.
  2. Lapisan tanah atas atau top soil. Bagian ini disebut juga dengan tanah olahan. Lapisan ini mempunyai ciri-ciri warna yang gelap, karena adanya penimbunan bahan-bahan organik. Karenanya, lapisan ini sangat cocok dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
  3. Lapisan tanah bawah atau Lapisan ini mempunyai unsur hara yang sedikit jika dibandingkan dengan top soil. Pada lapisan ini banyak terdapat lempung dan mineral seperti aluminium, besi dan sebagainya.
  4. Lapisan induk terlapuk atau Lapisan ini terdiri atas batuan kecil.
  5. Lapisan batuan induk atau Lapisan ini terdapat batuan kasar dan menjadi bagian paling bawah pada struktur tanah.

Lalu, bagaimana dengan struktur tanah? Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruang partikel tanah yang tergabung dan membentuk agregat dari hasil proses pedogenesis.

KLIK INI:  Mengenali Bahaya dan Ciri Tanah yang telah Tercemar Limbah B3

Ada tiga struktur tanah yang ada yakni struktur remah, struktur lepas, dan gumpal. Tanah pada struktur remah dapat dilihat pada tanah yang mempunyai pori-pori besar.

Tanah berstruktur lepas yakni tanah yang butiran-butiran tanahnya lepas antara satu dengan lainnya. Sedangkan, tanah gumpal dicirikan oleh pori-porinya yang kecil.

Struktur tanah memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman. Sebagai contoh, tanaman yang ditanam di atas tanah berstruktur remah atau gembur akan berkembang dengan baik karena kesuburannya.

Sedangkan pada tanah yang strukturnya padat, sirkulasi udara tidak berjalan baik sehingga membuat pertumbuhan tanaman terganggu.

Jenis tanah yang ada di Indonesia

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki ragam jenis tanah. Perbedaan ini membuat, terdapat jenis tanaman tertentu yang bertumbuh baik pada satu pulau, namun tidak ditemukan di pulau lainnya.

Sebelum menjabarkan mengenai jenis tanah, sebelumnya perlu diketahui bahwa secara umum tanah diklasifikasi menjadi dua bagian yakni klasifikasi alami dan teknis.

KLIK INI:  Bukit Pattowengang

Klasifikasi alami yakni klasifikasi tanah berdasarkan atas sifat-sifat masing-masing tanah. Dengan memahami  sifat tanah, maka dapat dijadikan pedoman dalam pemanfaatan tanah selanjutnya.

Klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah berdasarkan sifat-sifat tanah yang berpengaruh  terhadap kemampuan jenis tanah tersebut dalam pemanfaatannya.

Berikut jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia:

  1. Tanah vulkanik atau gunung api dan tanah laterit

Tanah vulkanik terbentuk dari pelapukan material gunung merapi. Jenis tanah ini banyak ditemukan di sekitar gunung merapi. Tanah ini tergolong subur dan sangat cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena mengandung unsur hara yang baik.

Tanah vulkanik banyak dijumpai di Pulau Jawa, Sumatera dan wilayah lainnya yang secara khusus memiliki gunung berapi. Lalu apa bedanya dengan tanah laterit? Tanah laterit sejatinya juga termasuk tanah vulkanik, namun sudah mengalami pelapukan sehingga akan sedikit berbeda. Diantaranya adalah warnanya yang kemerah-merahan karena mengandung zat besi dan aluminium. Tanah laterit banyak dijumpai di Banten, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.

KLIK INI:  Dari Jalaluddin Rumi hingga Soekarno, Ini Sederet Kata Inspirasi tentang Gunung
  1. Tanah kapur atau mediteran, tanah margalit dan terrarosa

Tanah kapur adalah jenis tanah yang banyak mengandung zat kapur. Tanah ini termasuk kurang subur karena memiliki pori-pori yang kecil, sehingga sulit ditembus air maupun udara. Tanah kapur banyak tersebar di wilayah pegunungan kapur seperti di Gunung Kidul Yogyakarta. Tanah kapur sangat cocok ditanami pepohonan umur panjang seperti jati.

Tanah margalit juga berasal dari batuan kapur yang hancur karena pengaruh hujan yang turun secara tidak merata. Tanah margalit banyak dijumpai di Nusa Tenggara dan sebagian wilayah Jawa Timur.

Sedangkan tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari endapan kapur, sehingga banyak dijumpai di lembah-lembah pegunungan berkapur.

  1. Tanah aluvial atau tanah endapan

Tanah aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk karena adanya proses pengendapan di daerah aliran sungai. Tanah aluvial banyak dijumpai di sepanjang aliran sungai, daerah dataran rendah dan cekungan.

Tanah aluvial ada yang subur, namun ada pula yang tidak subur. Namun, di sebagian besar wilayah Indonesia, tanah aluvial banyak mengandung unsur hara, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

KLIK INI:  Bagaimana Pengaruh Suhu Rendah atau Minimum terhadap Tanaman?
  1. Tanah rawang dan tanah arganosol atau tanah gambut

Tanah rawang merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan tanaman rawa. Rawa adalah daerah perairan yang penuh dengan tanaman, namun air yang ada di dalamnya tidak mengalir sehingga kandungan asamnya sangat tinggi. Tanaman rawa yang mati inilah yang kemudian membentuk tanah baru kemudian disebut tanah rawang. Jenis tanah ini tidak baik untuk lahan pertanian.

Sedangkan, tanah arganosol adalah tanah yang terbentuk dari  pelapukan tanaman rawa yang berada pada wilayah yang beriklim basah. Tanah arganosol memiliki kandungan bahan organik sebesar 20 persen hingga 30 persen. Tanah jenis ini lumayan kaya akan unsur hara sehingga dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

  1. Tanah liat, tanah koalin dan tanah napal

Tanah liat adalah jenis tanah dengan butiran batu yang sangat halus yakni kurang dari 0,02 milimeter. Ciri khas jenis tanah ini adalah apabila banyak mengandung air, maka tanahnya akan melekat saat dipegang dan akan sangat keras apabila dalam keadaan kering.

Tanah koalin termasuk dalam jenis tanah liat. Bedanya adalah tanah koalin mudah dibentuk sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat gerabah. Jenis tanah ini banyak ditemukan di Jawa Tengah.

Adapun tanah napal merupakan jenis tanah yang terjadi dari gabungan antara tanah liat dan batuan kapur. Tanah naupal banyak dijumpai di Klaten, Jawa Tengah.

KLIK INI:  Underwater, Gambaran Nyata Kerakusan Manusia di Laut
  1. Tanah litosol dan tanah regosol

Tanah litosol disebut juga dengan tanah pasir, karena pembentuknya berasal dari pelapukan pasir. Tanah litosol minim unsur hara. Selain itu, jenis tanah ini tidak mampu menahan erosi dan memiliki kemampuan menyimpan air yang sangat rendah. Tanah ini bisa dijumpai di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Tanah regosol adalah jenis tanah yang bertekstur pasir, sehingga mempunyai sifat yang hampir sama dengan tanah litosol. Akan tetapi, jika dilihat dari kandungan unsur haranya, tanah regosol mempunyai kandungan unsur hara yang bermacam-macam, sesuai dengan bahan campuran pembentuknya. Jenis tanah ini dapat dijumpai di Papua, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Pulau Jawa.

  1. Tanah podsol dan tanah latosol

Tanah podsol adalah jenis tanah yang subur. Jenis tanah ini dapat dijumpai di daerah pegunungan yang mempunyai curah hujan tinggi dan bersuhu dingin.

Tanah podsol terbentuk dari batuan induk tuf asam, batu pasir, dan sedimen kuarsa. Jenis ini banyak dijumpai di Jawa Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

KLIK INI:  Mengenal Jenis Tanah dan Ciri-ciri Tanah yang Subur

Sedangkan tanah latosol merupakan jenis tanah yang gembur dengan warna merah hingga kekuningan. Unsur hara yang terkandung di dalamnya tergantung dari keadaan jenis batuan induk penyusunnya. Tanah jenis ini banyak dijumpai di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

  1. Tanah grumosol dan tanah redsina

Tanah grumosol dan tanah redsina mempunyai warna serupa yakni kelabu hingga hitam. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam tanah grumosol tergantung pada batuan induk pembentuknya. Sedangkan tanah redsina memiliki unsur hara yang rendah karena berasal dari batuan kapur.

Tanah grumosol bisa dijumpai di wilayah Pulau Madura, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara. Tanah redsina tersebar di pegunungan kapur seperti di sebagian Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua.

  1. Tanah mediteran merah kuning dan tanah hidromorf kelabu

Tanah mediteran adalah satu jenis tanah yang mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi, sehingga sangat cocok  utuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tanah ini terbentuk dari batuan induk batu kapur, sedimen dan batuan vulkanik yang subur. Tanah ini tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Sulawesi.

Sedangkan tanah hidromorf kelabu memiliki unsur hara yang minim akibat batuan pembentuknya adalah batuan pasir dan batu tuf asam. Jenis tanah ini banyak dijumpai di sebagian Pulau Jawa, Maluku, Sumatera, Papua dan Sulawesi.

Demikianlah jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia beseta wilayah persebarannya. Semoga bermanfaat!

*Sumber: Insyani R.S. 2019. Memahami Konservasi Lingkungan. Media Aksara. Semarang.

KLIK INI:  Berlirik Pilu, Ini Sederet Lagu Indonesia yang Berkisah tentang Bencana Alam