Mengenal Agave Sisalana, Tanaman yang Bisa Diolah Jadi Bahan Kerajinan

oleh -2,046 kali dilihat
Mengenal Agave Sisalana, Tanaman yang Bisa Diolah Jadi Bahan Kerajinan
Agave Sisalana - Foto/.litbang.pertanian.go.id

Klikhijau.com – Agave, mungkin tidak terlalu familiar di telinga kita. Tanaman kaya serat ini sejatinya memiliki manfaat ekonomi yang tinggi bila dikembangkan.

Jenis Agave sisalana merupakan satu jenis yang tumbuh di Indonesia. Sisalana merupakan tanaman yang dapat menghasilkan serat alam, bahan dasar aneka kerajinan tangan.  Meski, tidak termasuk dalam kelas tanaman elit yang dihargai selangit, namun dari beberapa hal, tanaman ini tetap menarik untuk dikenali.

Agave sisalana yang juga dinamai tanaman Sisal ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Sisal masuk pertama kali ke Indonesia lewat orang-orang Spanyol pada tahun 1913.

Sisal banyak ditanam di daerah lereng bukit berkapur dan beriklim kering seperti daerah Jember, Malang dan Blitar Selatan. Tanaman ini berkembangbiak secara generatif maupun vegetatif.

Uniknya, bunga tanaman sisal bersifat biseksual (hermaprodit) dengan tinggi tangkai bunga 3-5 meter. Proses penyerbukan bunganya dibantu oleh serangga, burung dan kelelawar dengan tingkat efisiensi penyerbukan berbeda sesuai dengan spesiesnya.

KLIK INI:  Mengenal Unsur Hara Tanah Beserta Fungsinya bagi Tumbuhan

Hal paling misterius dari Agave sisalana adalah ia hanya berbunga sekali seumur hidup, sesudah itu ia mati. Kedengarannya cukup tragis, tapi begitulah kenyataan hidupnya. Agave memberi pesan filosofis betapa sesuatu yang berarti tetap harus diperjuangkan.

Berikut klasifikasi ilmiah dari tanaman sisal:

Divisi             : Tracheophyta

Ordo              : Asparagales

Klad                : angiosperms

Famili            : Asparagaceae

Genus            : Agave

Spesies          : Agave sisalana

Manfaat serat alaminya dan kegunaan lainnya

Daun Agave sisalana berwarna hijau tua dan berlapis lilin daun berwarna putih dengan bentuk yang lebih pendek dibanding jenis A. cantala. Daunnya sedikit lebih lebar dan tebal khususnya di bagian atas dan lebih tipis di bagian pangkal. Kadar cairan atau jusnya paling tinggi diantara spesies agave yang lain.

Tanaman Agave sisalana merupakan tanaman penghasil serat alami tinggi. Dahulu, orang-orang di hutan memanfaatkan seratnya sebagai tali-temali dalam ragam aktivitas di hutan. Di madura dijadikan pengikat daun tembakau, di sejumlah wilayah juga dijadikan bahan karung goni.

KLIK INI:  Kapan Waktu yang Paling Tepat Menyiram Tanaman?

Serat alami pada sisal dapat melahirkan produk-produk ramah lingkungan yang saat ini sedang jadi satu gaya hidup. Selain itu, pada sisal, mengandung lignin tinggi, terutama pada bagian batang. Lignin dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alat musik seperti drum.

Di India, serat sisal telah dimanfaatkan dalam industri otomotif karena dianggap lebih ringan dan lebih efisien. Sedangkan, kandungan saponin pada tanaman ini juga bisa dipakai sebagai bahan produksi sabun dan industri farmasi.

Getal tanaman ini juga mengandung antiseptik alami yang bisa dipakai dalam mengatasi pertumbuhan bakteri pada usus dan lambung.

Sayangnya, budidaya tanaman sisal semakin jarang dijumpai, karena kalah bersaing dengan adanya serat sintetis. Badan Litbang Kementerian Pertanian (6 Mei 2020) melaporkan, budidaya Agave sisalana di Indonesia hanya dijumpai di Blitar Selatan dengan kondisi tanah berbatu dan berilkim kering. Kini, sejumlah perusahaan baru mencoba mengembangkannya kembali dalam skala lebih luas.

Terbaru, tanaman sisal kabarnya sedang dikembangkan dalam skala perkebunan oleh PT. Sumbawa Bangkit Sejahtera (PT. SBS) di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ini tentu menggembirakan mengingat potensi ekonomi dari tanaman ini  serta perawatannya yang minim mengingat tanaman ini mampu tumbuh pada tanah beriklim tandus sekalipun.

KLIK INI:  Memetik 7 Makna Hidup dari Sebatang Pohon
Spesies paling familiar

Dari Jurnal Warta (Edisi 39, 2017) disebutkan bahwa ada banyak spesies agave yang ada di seluruh dunia dengan ragam manfaat, mulai dari penghasil serat, farmasi, tanaman hias hingga bahan minuman tradisional.

Ada tiga spesies Sisal yang dikenal masyarakat Indonesia sebagai penghasil serat antara lain: Agave sisalana, A. cantala, dan A. angustifolia.

  • Agave cantala

Jenis ini biasa dikenal dengan nama nanas sabrang, nanas kosta, atau sisal jawa. Jenis agave ini juga berasal dari Meksiko. Namun proses pengenalan di Indonesia dibawa oleh orang Spanyol dan kemudian mulai dibudidayakan pada abad ke-17.

Selain diambil seratnya, cantala ditanam petani dengan tujuan sebagai pelindung rumah dan ladang dari hewan (Utomo et al. 2003). Hal tersebut karena adanya duri yang besar dan tajam pada kedua tepi daun dan sebuah ‘paku’ di ujung daun.

  • Agave angustifolia

Berbeda dengan jenis lainnya, Agave angustifolia lebih banyak dibudidaya sebagai tanaman hias karena memiliki warna daun yang menawan serta mudah dirawat.

Variasi warna daunnya antara lain hijau muda, hijau tua, kebiruan, hingga hijau tua dengan warna kuning terang di bagian tepinya. Selain warna-warni daunnya yang menarik, jenis ini tampak lebih minimalis ketimbang jenis lainnya.

KLIK INI:  Lebih Dekat dengan Jalak Bali yang Jadi Maskot Pemilu 2024

Daunnya juga lebih pendek dan terdiri dari susunan yang lebih banyak. Jumlah daun lebih banyak dimanfaatkan sebagai sumber gen dalam perakitan varietas baru agave. Pengembangan tanaman agave saat ini lebih banyak dibudidayakan pada daerah kering suboptimal dan berkapur.

Oleh karena itu, tanaman agave lebih suka hidup di daerah kering dan tidak tahan genangan. Daerah pengembangan agave saat ini di Pulau Sumbawa dan Madura.

Daun sisal berwarna hijau tua dan berlapis lilin daun berwarna putih dengan bentuk yang lebih pendek dibanding A. cantala. Namun daunnya sedikit lebih lebar dan tebal khususnya di bagian atas dan lebih tipis di bagian pangkal. Kadar cairan atau jusnya paling tinggi diantara spesies agave yang lain.

Daun sisal berwarna hijau tua dan berlapis lilin daun berwarna putih dengan bentuk yang lebih pendek dibanding A. cantala. Namun daunnya sedikit lebih lebar dan tebal khususnya di bagian atas dan lebih tipis di bagian pangkal. Kadar cairan atau jusnya paling tinggi diantara spesies agave yang lain.

Daun sisal berwarna hijau tua dan berlapis lilin daun berwarna putih dengan bentuk yang lebih pendek dibanding A. cantala. Namun daunnya sedikit lebih lebar dan tebal khususnya di bagian atas dan lebih tipis di bagian pangkal. Kadar cairan atau jusnya paling tinggi diantara spesies agave yang lain.

Itulah perkenalan mengenai agave sisalana, manfaat dan jenis lainnya. Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Orangutan di Kalimantan Barat Masih Terancam oleh Degradasi Lahan