Mencegah Pandemi dan Menghemat Biaya dengan Cara Melindungi Satwa Liar

oleh -115 kali dilihat
Meretas Jalan Satwa Liar Kembali ke Alam di Masa Covid-19
Kelelawar/foto-padangkita

Klikhijau.com – Satwa liar yang bernama kelelawar. Diduga kuat jadi biang kerok kelahiran virus corona. Virus yang membuat dunia terguncang hingga saat ini.

Berawal dari Wuhan, Cina. Virus tersebut menyebar seluruh dunia. Namanya kemudian lebih populer dengan Covid-19. Ia menjadi pandemi yang hingga kini terus berlanjut.

Ancaman satwa liar pada kehidupan manusia akan terus pula berlanjut. Konflik antara manusia dan satwa liar acap terdengar.

Habitatnya yang diusik oleh manusia menjadi salah satu penyebab satwa liar kian “berbahaya”. Ancamannya bukan hanya pandemi, tapi juga dalam hal biaya (uang).

KLIK INI:  Perihal Lahan Basah dan 8 Tumbuhan yang Bisa Tumbuh Subur di Atasnya

Karena itu, dibutuhkan satu solusi untuk menanganinya. Solusi itu adalah dengan melindungnya.

Tawaran tersebut datang dari sebuah analisis di  Science Advances. Analisis tersebut telah menetapkan bahwa melindungi satwa liar dapat membantu mencegah pandemi dan menghemat biaya ata uang.

Laporan tersebut menyarankan agar para pemimpin global dan pembuat kebijakan. Mereka harus mengubah pendekatannya terhadap virus zoonosis untuk mencegah kerusakan skala luas yang disebabkan oleh pandemi.

Membunuh 3 juta pertahun

Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang ditularkan oleh satwa liar kepada manusia. Analisis baru-baru ini menunjukkan bahwa menghentikan perusakan satwa liar yang menyebabkan kontak manusia-hewan bisa lebih murah daripada menangani penyakit zoonosis.

Para peneliti mengatakan bahwa mencegah perusakan alam dapat merugikan dunia sekitar $20 miliar per tahun, yang hanya 10 persen dari kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh penyakit.

Kerugian yang disebabkan oleh penyakit zoonosis, setiap tahun, rata-rata 3 juta orang meninggal karena penyakit tersebut.

KLIK INI:  Perdagangan Satwa Liar Jadi Tantangan Global, Butuh Perhatian Serius

Makalah dalam analisis tersebut mengkritik pemerintah dan pembuat kebijakan yang hanya fokus pada penanganan wabah daripada pencegahan.

“Premis itu adalah salah satu bagian terbesar dari kebodohan zaman modern,” kata penulis utama studi tersebut Profesor Aaron Bernstein dari Pusat Iklim , Kesehatan dan Lingkungan Global di Universitas Harvard.

Studi itu  mengusulkan adanya tindakan pengawasan global virus pada satwa liar, kontrol ketat perburuan dan perdagangan satwa liar, serta menghentikan deforestasi.

Para peneliti mengatakan langkah-langkah itu tidak hanya akan membantu mencegah virus zoonosi,s tetapi juga memerangi krisis iklim dan menyelamatkan keanekaragaman hayati.

Bernstein juga mengatakan bahwa dunia harus belajar dari pandemi Covid-19 dan harus belajar memperbaiki cara menangani masalah ke depan.

“Keselamatan kita murah [karena] pencegahan jauh lebih murah daripada pengobatan,” kata Bernstein.

KLIK INI:  Sampah Plastik, Mutiara Berharga yang Terabaikan

Menurutnya, jika Covid-19 mengajari kita sesuatu, itu adalah bahwa kita sama sekali tidak dapat mengandalkan strategi pasca-limpahan saja untuk melindungi kita. Menghabiskan hanya lima sen untuk satu dolar dapat membantu mencegah tsunami berikutnya dari kehidupan yang hilang akibat pandemi dengan menghentikan gelombang yang terus muncul, alih-alih membayar triliunan untuk mengambil bagian-bagiannya.”

Analisis tidak hanya fokus pada Covid-19. Penyakit zoonosis tambahan yang dikutip dalam analisis termasuk beberapa wabah flu burung, Ebola, dan Zika, antara lain.

Jadi, mari bersatu melindungi satwa liar demi menghindarkan dunia dari ancaman pandemi. Karena hal itu akan lebih menghemat biaya.

KLIK INI:  Kini Satwa Mulai Gantikan Manusia Kuasai Kota

Sumber: Inhabitat