- Keajaiban Tersembunyi dari Tomat, Dapat Membantu Mencegah Kenaikan Berat Badan - 27/04/2025
- Wakaf Hutan Jadi Upaya Kolaborasi Strategis Lintas Sektor untuk Aksi Pelestarian Bumi - 25/04/2025
- Belantara Foundation Melatih Penggunaan Pendamping Buku Ajar tentang Gajah Sumatra untuk Guru SD - 25/04/2025
Klikhijau.com – Menyebut makanan tradisional Indonesia, rasanya tidak lengkap tanpa menyertakan tempe. Makanan ini telah dikenal sejak lama.
Tempe telah menjadi makanan atau kuliner khas Indonesia. Keberadaannya mudah dijumpai di mana pun. Harganya yang terjangkau menjadikannya laris manis di pasaran.
Pun cara memasaknya tidak ribet, bahkan bisa menjadi beberapa jenis olahan makanan, tergantung pada selera yang memasak dan yang ingin menikmatinya.
Demikian pula dengan kehadirannya yang memberikan kontribusi yang besar terhadap produsen dan konsumen. Makanan ini biasanya dijajakan oleh mereka yang dianggap kurang mampu.
Sehingga bisa dibilang, tempe adalah makanan penolong bagi kaum papah, karena menurut I Wayan Redi Aryanta makanan ini berpenghasilan rendah, namun secara konsisten membantu kehidupan mereka.
Itu karena makanan olahan kedelai ini tersedia setiap saat untuk kebutuhan sehari- hari. Ditambah lagi cara pembuatannya sederhana, murah, distribusi pemasaran luas, dan sebagai sumber penghasilan.
Menurut Astawan, (2013), Indonesia memiliki beberapa jenis tempe, antara lain tempe kedelai (dibuat dari biji kedelai), lamtoro (dari biji lamtoro), gembus (dibuat dari ampas tahu), gude (dari kacang gude), benguk (dari biji koro benguk), koro (dari biji koro), bungkil (dari ampas pembuatan minyak kacang), dan bongkrek (dari ampas kelapa).
Namun, yang paling populer adalah yang terbuat dari biji kedelai. Untuk saat ini, tempe telah terbang jauh hingga ke manca negara. Bahkan telah dikenal sejak tahun 1946.
Pada tahun 1984 saja, sudah tercatat sudah ada 53 perusahaan di Amerika, 8 perusahaan di Jepang, dan 18 perusahaan tempe di Eropa.
Tidak berhenti di situ, sepak terjang makanan khas Indonesia ini telah sampai pula pada negara lain seperti India, China, Srilangka, Taiwan, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, makanan satu ini sudah mulai dikenal meski masih di kalangan tertentu saja.
Akan didaftarkan di UNESCO
Kabar terbaru mengenai makanan tradisional Indonesia ini datang dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Sandi membeberkan, akan mendaftarkan tempe, sang kuliner tradisional Indonesia sebagai warisan kuliner budaya di UNESCO.
“Ini menarik setelah kami mendorong dangdut sebagai intangible cultural heritage, tempe ini menjadi item selanjutnya. Persiapan sudah dilakukan untuk kami masukkan tahun depan,” ungkap Sandi, Senin, 24 Mei 2021.
Sandi juga menambahkan jika sebelum ide itu muncul, sebenarnya telah ada upaya untuk mendaftarkan makanan ini ke UNESCO.
Apalagi makanan yang banyak penggemarnya ini telah ditetapkan jadi warisan budaya nasional Indonesia. Karenanya, pihak Kemenparekraf akan mendukungnya, mulai dari ukuran sachet sampai sebesar bata.
Untuk tempe sachet yang dimaksud Sandi, yakni yang memiliki ukuran yang kecil. Tempe jenis sachet ini ditemukan oleh Sandi di Pasar Wonodri, Semarang.
Ide tempe sachet berukuran kecil merupakan bentuk inovasi baru untuk mengakali mahalnya harga kedelai saat itu.
Lalu kapan makanan andalan ini akan didaftarkan? Menurut Sandi, pendaftaran tempe ke UNESCO ini akan dilakukan di penghujung semester 1 tahun 2021.
“Belajar dari rendang, yang sudah menjadi panganan nomor satu di banyak media internasional, semoga tempe juga menjadi ikon kuliner kita,” harapnya
Sandi juga berharap agar penetapan tempe sebagai warisan budaya dunia ini. Tidak hanya melibatkan segelintir orang, tapi akan melibatkan banyak orang, mulai dari pengrajin lokal sampai pengusaha besar.
“Harapan kami, ingat tempe ingat Indonesia.”
Jika makanan ini ditetapkan jadi warisan budaya dunia, diharapkan akan meningkatkan pengembangan produk-produk olahannya sebagai produk kuliner kebanggaan bangsa dan akan membawa tempe untuk roadshow dan promosi kuliner ke internasional.
Karena itu, patut kita nantikan terobosan makanan khas yang satu ini sebagai warisan budaya dunia.