Manfaat Daun Pare Hutan, atasi Demam hingga Usir Kolestrol

oleh -2,202 kali dilihat
Manfaat Daun Pare Hutan, atasi Demam hingga Usir Kolestrol
Daun Pare - Foto: Klikhijau

Klikhijau.com – Manfaat daun pare hutan (Momordica charantia) mungkin sefamiliar rasanya yang super pahit. Tanaman yang kerap tumbuh liar di musim hujan dan di lahan yang lembap ini bisa merambat massif bahkan berbuah banyak.

Buahnya kecil-kecil dan inilah yang membuatnya berbeda dengan pare yang banyak dibudidaya. Bila dilihat dari dedaunnya, tak ada perbedaan sebenarnya antara pare hutan dan pare biasa. Daunnya sama-sama pahit berbentuk jari-jari kecil.

Mendengarkan nama tanaman ini yang terbayang adalah rasa pahitnya. Yah, pare memang pahit, baik buahnya maupun daunnya.

Di Sulawesi Selatan, tanaman ini dinamai paria dan menjadi simbol yang mewakili rasa pahit. Meski rasanya pahit, paria dikenal secara turun-temurun dalam budaya Bugis-Makassar sebagai tanaman obat yang kaya manfaat.

Buahnya yang kecil-kecil kerap disayur atau dimakan saat matang ditandai dengan buahnya memerah. Saat matang, biji pare hutan akan mengeluarkan sensasi rasa manis. Biji-bijinya memerah dan bisa dimakan langsung.

Sementara manfaat daun pare hutan sejak lama dikenal untuk mengatasi batuk, menghilangkan alergi atau gatal dan penyakit lainnya. Rebusan daun pare hutan juga dikenal ampuh untuk mengatasi demam dan radang tenggorokan.

KLIK INI:  Menilik Khasiat Pulasari sebagai Penyembuh Beragam Penyakit

Kandungan Pare

Sebelum mengulik lebih dalam manfaat tanaman satu ini, ada baiknya kita simak kandungannya terlebih dahulu.

Pare hutan diketahui kaya akan ragam nutrisi. Daunnya mengandung protein, fosfor, vitamin C, A, dan B1, zat besi, resin, dan momordisin. Sementara pada bijinya mengandung MAP 30 yang sangat baik untuk mencegah penuaan dini dan kanker, tritrepenoid, alkaloid, dan saponin.

Adapun buahnya mengandung betakaroten dengan kadar tinggi dan albuminoid. Sementara akarnya mengandung asam oleanola dan asam momordial.

Bagaimana dengan daunnya? Kandungan di dalam daun pare antara lain sumber vitamin A, vitamin C hingga zat besi yang baik untuk kesehatan. Daun tanaman pare mengandung senyawa aktif metabolit yang bermanfaat untuk tubuh.

Manfaat daun pare hutan

Secara detail, berikut ini penjelasan mengenai manfaat daun pare hutan:

KLIK INI:  Manfaat Pare untuk Kanker dan Khasiat Lainnya yang Menakjubkan
  • Anti bakteri

Sebuah penelitian oleh Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember menemukan bahwa ekstrak daun pare memiliki kemampuan antibakteri terhadap Streptoccus Viridans yaitu bakteri pathogen yang sering ditemukan pada rongga mulut.

Kandungan antibakteri pada dedaun pare ini berupa tannin, saponin, flavonoid, alkaloid, dan triterpenoid. Dari penelitian itu diungkap bahwa ekstrak daun pare 100% merupakan konsentrasi terbesar untuk menghambat S. Viridans.

  • Cacingan (cacing kremi)

Cacing kremi umumnya menyerang manusia, namun tidak terlalu berbahaya. Namun bila sudah menjalar ke bagian vagina atau uterus, cacing kremi dapat menyebabkan radang pada vagina atau radang pada lapisan dinding uterus bagian dalam.

Cacing kremi dapat diatasi secara alami dengan daun pare hutan. Ambil segenggam daun pare hutan yang telah dicuci bersih lalu campurkan dengan air matang dan diblender. Hasilnya kemudian disaring dan ditambahkan  gula aren, garam, dan jeruk nipis secukupnya.

  • Bisul

Bisul kerap menyerang banyak orang dan cukup mengganggu meski tidak berbahaya. Bila terserang penyakit menyebalkan satu ini, daun pare hutan dapat dimanfaatkan.

Caranya muda Sahabat Hijau. Ambil segenggam daun pare hutan segar lalu blender dnegan air matang. Ramuan kemudian disaring dan ditambahkan gula aren, garam, dan jeruk nipis. Ramuan alami ini kemudian dapat langsung diminum.

  • Mengatasi batuk berdahak pada Balita
KLIK INI:  Daun Kenikir, Lalapan yang Kaya Manfaat dan Mudah Tumbuh

Pemanfaatan daun pare hutan pada bayi sudah lama diaplikasikan bagi orang-orang di Sulawesi Selatan. Cara alami ini dilakukan demi penghindari penggunaan obat kimiawi secara berlebihan.

Caranya mudah. Ambil daun segar pare secukupnya lalu bersihkan. Campurkan dengan air hangat kemudian kucek ditangan untuk diambil sarinya. Sarinya yang berwarna hijau dan pahir kemudian langsung diminumkan pada bayi. Setelah beberapa saat, lendir pada bayi akan keluar. Cara ini juga efektif untuk mengatasi lendir menumpuk pada bayi yang belum tahu cara batuk melepaskan lendir. Cairan daun pare bermanfaat sebagai pelecut dahak agar keluar melalui muntah.

  • Menurunkan Kolestrol

Sebuah Jurnal dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang mengugkap hasil penelitian menarik mengenai pengaruh ekstrak etanol daun pare. Hal itu diuji cobakan pada kadar kolestrol tikus putih jantan yang diberi pakan tinggi lemak.

Hasilnya berperanguh signifikan dan mengalami penurunan kolestrol. Meski dibutuhkan penelitian lanjutan untuk manfaatnya pada manusia sendiri. Namun riset ini menunjukkan bahwa daun pare berpotensi sebagai penurun kolestrol. Terutama karena adanya kandungan flavonoid, tannin, dan saponin yang baik untuk menurunkan kolestrol.

KLIK INI:  Buah Pare yang Rasanya Pahit, Nyatanya Kaya Manfaat
  • Mengatasi Demam

Manfaat istimewa lainnya daun pare adalah diyakini dapat mengatasi demam. Hal itu karena daunnya memiliki sifat antipiretik (penurun panas). Tak hanya itu, kandungan flavonoid juga ampuh menurunkan demam tinggi.

Menurut sebuah Jurnal Universitas Sebelas Maret, diketahui ekstrak daun pare mempunyai efek antipiretik pada tikus putih jantan. Namun efek ini lebih rendah daripada parasetamol sehingga keefektifannya masih perlu penelitian lanjutan.

  • Memiliki Sifat Antijamur

Bukan hanya memiliki sifat antibakteri, dedaun pare juga memiliki sifat antijamur lho Sahabat Hijau. Berdasarkan penelitian dari Jurnal Penelitian Sains, diungkap ekstrak dedaun pare dapat menghambat pertumbuhan jamur Microsporum Canis. Jamur M. canis hidup pada lapisan tanduk serta rambut.

Jamur juga memiliki enzim yang dapat melarutkan keratin. Jika jamur ini menginfeksi manusia maka bisa menyebabkan kutu air, kurap dan jamur. Infeksi jamur tersebut memiliki tanda munculnya bercak-bercak melingkar di kulit tertutup dengan gelembung kecil atau sisik.

Daun pare mengandung senyawa aktif metabolit sekunder seperti tanin, saponin, alkaloid, flavonoid, steroid, dan glikosida. Ekstra etanol tersebut yang menyebabkan daun pare memiliki sifat antijamur pada konsentrasi 1% terhadap M. canis dengan daya hambat sebesar 13 mm. Oleh karena itu, ekstrak daun tanaman pare memiliki potensi dalam mengobati jamur.

Bagaimana dengan buahnya?

Tidak hanya dau, biji, dan akarnya, buah pare hutan juga sangat kaya manfaat. Buahnya bisa dilalap atau dibuat sayur tumis. Agar rasa pahitnya dapat ditepis, buahnya direndam terlebih dahulu dengan air garam.

Potong tipis-tipis buahnya agar getah penyebab rasa pahir bisa berkurang. Cara lainnya adalah dengan mengeluarkan bagian bijinya.

Buah pare hutan juga dipercara dapat mengatasi penyakir bronkhitis. Caranya mudah. Ambil buah pare hutan dicuci bersih. Lalu, tumbuk hingga halus agar sari patinya keluar dan disaring. Airnya bisa ditambahkan madu sebelum diminum. Ramuan alami ini dapat diminum selama 3 bulan satu kali sehari secara rutin.

Sahabat Hijau, itulah manfaat daun pare hutan juga buahnya. Jadi, bila ditemui tumbuh liar di sekitar pekarangan, ada baiknya dibiarkan saja agar kita dapat memanen khasiatnya yang mumpuni.

Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Tanaman Tanduk Rusa, Solusi bagi Haid yang Tidak Teratur