- Menyerap Sensasi Hijau Donggia Bersama TBM Al-Abrar, Bulukumba - 01/10/2024
- Dipeluki Sampah - 29/09/2024
- Yudi, Urang Aring yang Tak Terawat, dan Manfaatnya yang Mengejutkan - 27/09/2024
Klikhijau.com – Persoalan sampah memang terlalu klasik. Mulai dari tempat pembuangan hingga masalah pengolahannya. Sementara produksi sampah tidak pernah jeda.
Kita selalu jijik dengan sampah, tapi tidak pernah berhenti memproduksinya. Ancaman sampah terus saja mengintai. Khusus di Makassar, produksi sampah sangat tinggi.
Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Makassar mulai dikepung sampah. Hahkan menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bahwa pada tahun 2018 lalu, produksi sampah di Makassar mencapai 1,4 juta kilo perhari sedikit lebih rendah dari Jakarta yang mencapai 1,5 juta perhari.
Melihat banyaknya produksi sampah tersebut, maka diperlukan upaya pengolalahan sampah yang efektif dan berguna bagi masyarakat.
Berangkat dari keresahan itulah yang mendorong hadirnya sebuah mall berbasik online, yakni Mallsampah Makassar. Jangan membayangkan mengunjungi mall sampah sambil menutup hidung karena tidak tahan dengan baunya.
Jangan pula membayangkan sebuah mall yang mewah, sebab Mallsampah Makassar hanya menawarkan pengolahan dan penjual sampah dengan online.
“Kami sedang mengembangkan website dan produk,” ungkap Adisaifullah Putra, salah seorang pendiri Mallsampah Makassar saat dihubungi via Whatsapp.
Pendirian Mall Sampah
Mallsampah didirikan oleh dua mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada tahun 2015 yang berawal dari project dua pendirinya, yakni Adisaifullah Putra dan Muhammad Faris.
Tahun 2017 resmi menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pendirian Mall Sampah berfungsi sebagai layanan pengolahan sampah online untuk rumah dan kantor.
Menghubungkan masyarakat dengan pengepul dan pemulung di sekitar. Sehingga mudah menjual atau mengolah sampah yang bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat.
“Dengan menjual sampah, bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan masyarakat bisa mendapat tambahan pendapatan dari sampahnya,” terang Adi, sapaan akrbar Adisaifullah Putra
Menurut Adi, selain membeli dan mengolah sampah, Mallsampah juga menjual hasil daur ulang sampah yang ramah lingkungan dengan menghubungkan pembeli dengan produsen di seluruh Indonesia.
Selain itu, Mallsampah juga menerima donasi sampah untuk pemulung dan setiap sampah yang didonasikan akan didaur ulang.
Mall Sampah tidak hanya mengolah dan menjual sampah, tapi memiliki berbagai kegiatan yang berpihak kepada kepedulian lingkungan yang dinamai gerakan hijau dengan berbagai item kegiatan.
Misalnya, Jumat Bebas Sampah yang ditujukan untuk sekolah, komunitas, dan masyarakat yang tertarik melakukan daur ulang sampah.
Mallsampah juga menyediakan wadah bagi komunitas dan masyarakat yang berinisiatif melakukan aksi bersih pantai melalui program Pantai Bebas Sampah, ada juga Program Bersih Kota yang bertujuan mengajak masyarakat untuk mendaur ulang sampah, sedangkan Ekspedisi Bersih Gunung bertujuan untuk mengajak komunitas melalukan gerakan daur ulang dan bersih gunung
Dengan adanya wadah seperti Mallsampah tersebut, sekiranya dapat menekan angka produksi sampah, khususnya di Makassar yang semakin hari semakin meningkat.
Selain itu, keberadaan pengolahan sampah seperti yang dilakukan oleh Mallsampah dapat meningkatkan martabat dan kesejahteraan hidup para pengepul dan pemulung di Indonesia.
———————————–
Sekilas Tentang Pendiri Mallsampah Makassar
Nama : Adi Saifullah Putra
T.T.L : Muna, 15 oktober 1994
Pendidikan : Sarjana Hukum, UMI Makassar, Mahasiswa Pasca Sarjana UMI
Pekerjaan : Social Entrepreneur, Mahasiswa
Prestasi :
- Peraih penghargaan lingkungan, Indonesia Green Award 2018, kategory Eksekutif Millenium, Jakarta
- Founder of the year, Indonesia Rice Bowl Startup Award 2017, Jakarta
- Gold Medal Winner, International Young Inventors Award 2016, Surabaya
- 1st Winner, IFRC Flood Resilience Innovation Converence 2017, Jakarta
- The Winner, Asean Rice Bowl Startup Award 2017, Best Social Impact Startup Category, Kuala Lumpur, Malaysia
Hoby : membaca, menulis, mendaki, kegiatan sosial.
Moto : simple is everything.