Lewat Pengolahan Sampah, Komunitas Lingkungan SOS Berdayakan Perempuan

oleh -107 kali dilihat
Lewat Pengolahan Sampah, Komunitas Lingkungan SOS Berdayakan Perempuan
Ilustrasi sampah

Klikhijau.com – Sekarang ini, para perempuan lebih berdaya di berbagai ragam sektor, termasuk pengolahan sampah. Membalikkan citra perempuan sebagai semata pembuang sampah jadi semangat di balik pemberdayaan yang dilakukan komunitas lingkungan.

Pemberdayaan ini dilakukan lewat bank sampah yang dikelola Sarana Olah Sampah (SOS), di mana para perempuan mengumpulkan dan nantinya mengolah sampah.

Salah satu pengurus SOS, Muhliatun mengatakan, mereka bisa bawa sampah dari rumah sendiri atau dikumpulkan dari wilayah sekitar, termasuk sekolah.

Peran perempuan dalam pengolahan sampah disebut sebagai salah satu cara jitu meredam kemungkinan kekerasan. Masalah yang banyak menimpa perempuan di rumah tangganya karena sektor ekonomi.

KLIK INI:  5 Fakta Menyebalkan tentang Penanganan Sampah yang Terus Bertahan

Dari pengolahan sampah, pemilahan sampah ini dikumpulkan lalu ditimbang. Dari situ, ibu-ibu bisa mendapatkan uang.

“Jadi, ibu-ibu bisa punya tabungan sendiri. Punya simpanan uang yang sedikit bisa bantu keluarga,” ungkapnya.

Secara otomatis, upaya pemberdayaan ini membuat para perempuan aktif terlibat dalam pengolahan sampah yang lebih baik.

Mereka jadi punya sesuatu yang lebih dibanggakan daripada hanya ngobrol sana-sini. Begitu yang dikatakan Muhliatun.

Melibatkan perempuan dalam pengolahan sampah jadi salah satu strategi SOS untuk mengubah mindset warga sekitar.

Kampung tematik tidak hanya soal penghijauan, tapi juga bagaimana bisa mengolah sampah dengan baik.

“Kami berangkat dari penanganan sampah organik, pengangkutan sampah, pemilahan sampah, sampai penyuluhan ke sekolah-sekolah. Satu rumah-dua rumah diedukasi bahwa sampah itu bisa jadi uang,” sambung Muhliatun.

Selain uang sebagai ganti dari sampah yang diserahkan, SOS memberi reward berbeda bagi anak-anak. Jika anak-anak membawa sampah botol plastik, mereka akan menggantinya dengan pulpen.

Muhliatun mengungkapkan jika diganti uang, nantinya dibuat jajan es. Akhirnya tetap akan berujung sampah plastik lagi.

Pihak SOS siap membantu pihak pemerintah maupun swasta dalam pengolahan sampah dan ragam penanganan terkait isu lingkungan.

KLIK INI:  Aksi Teatrikal Buang Sampah di Balai Kota Tasikmalaya, Inikah Puncak Kemarahan?