Lebih Dekat dengan Monyet Surili, Maskot PON Jabar 2016

oleh -902 kali dilihat
Lebih Dekat dengan Maskot Pon Jabar 2016 yang Bernama Surili
Monyet Surili kini mulai terancam punah/Foto- ksdae.menlhk.go.id
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Lewat Instagram resminya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) @lipiindonesia mengabarkan jika ada tiga ekor monyet surili atau lutung surili (Presbytis comata) ditemukan berkeliaran di Cianjur, Jawa Barat.

Ketiganya berkeliraan di Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2016 lalu, Surili pernah menjadi maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat (Jabar)

Peneliti mamalia dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Ibnu Maryanto, berpendapat monyet surili yang berkeliaran di perumahan tersebut merupakan peliharaan yang dilepaskan oleh pemiliknya.

Kendati tidak berbahaya, tiga monyet surili yang berkeliaran tidak pada habitat aslinya ini meresahkan warga karena dianggap mengganggu tumbuhan budidaya milik warga.

KLIK INI:  Pakoba, Kayu Endemik Sulawesi Utara yang Kaya Manfaat

Ibnu menjelaskan, habitat asli monyet ini adalah hutan primer, hutan sekunder, dan hutan bakau, mulai dari pinggir pantai hingga pada ketinggian 250 m – diatas 2.500 m dpl.

Monyet surili hidup di bagian selatan semenanjung Malaya, di Sumatra, Borneo, Jawa, dan pulau kecil di sekitarnya.

Umumnya warna tubuh Surili dewasa mulai dari kepala sampai bagian punggung hitam atau coklat dan keabuan, sedangkan warna rambut jambul dan kepala berwarna hitam. Rambut yang tumbuh di bawah dagu, dada dan perut, bagian dalam lengan kaki dan ekor, berwarna putih.

Warna kulit muka dan telinga hitam pekat agak kemerahan. Anak yang baru lahir berwarna putih dan memiliki garis hitam mulai dari kepala hingga bagian ekor. Sementara itu rambut di kepala memiliki jambul berujung runcing, alis meremah kaku mengarah ke depan.

Terancam punah

Surili adalaha jenis primata langka. Seperti yang diberitakan kompas tanggal 20 Janurai 2020 lalu. Surili merupakan nama dalam bahasa Indonesia dan Sunda untuk menyebutkan monyet pemakan daun yang penyebarannya hanya terbatas di Pulau Jawa bagian barat.

KLIK INI:  Menurut Genetika, Begini Alasan Satwa Langka Rentan Punah

Surili Jawa termasuk ke dalam keluarga Cercopithecidae genus Presbytis. Yang membedakan surili dengan primata lain adalah warna bulu abu-abu dengan warna putih di bagian dada. Selain itu rambut yang menutup tubuh cukup panjang dan tebal.

Surili adalah hewan yanng hidup berkelompok yang terdiri dari satu jantan dewasa dan anggota betina dengan anak-anaknya.

Menurut Red List IUCN, surili berstatus endangered (terancam). Kemudian, Surili dengan melihat status konservasi dan perannya di ekosistem, merupakan salah satu satwa keystone species (spesies kunci).

Surili termasuk mamalia yang dilindungi. Status konservasinya dilindungi oleh Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, CITES (2019) dan IUCN Red List of Threatened Species (2019), tentang satwa yang dilindungi.

KLIK INI:  Covid-19 Berkontrubisi Terhadap Meningkatnya Sampah Plastik di Laut