Layanan Streaming Musik Buruk Bagi Lingkungan! Ini Dampaknya

oleh -162 kali dilihat
Layanan Streaming Musik Buruk Bagi Lingkungan, Ini Dampaknya
Foto-CNN

Klikhijau.com – Anda pasti tidak akan menyangka bahwa mendengarkan musik melalui layanan streaming online berdampak buruk bagi lingkungan. Layanan tersebut bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan jejak emisi karbon yang merupakan penyebab terjadinya perubahan iklim.

Hal ini didasarkan pada sebuah studi baru berjudul “The Cost of Music”, yang dipublikasikan oleh Universitas Glasglow dan Universitas Oslo.

Jumlah plastik yang digunakan membuat rekaman fisik anjlok tajam menjadi sekitar 8 juta kilogram tahun 2016.

Dari segi kegiatan industri, jumlah plastik memang berhasil dikurangi oleh industri musik. Namun, peralihan industri musik ke digital justru menimbulkan masalah baru bagi lingkungan.

Karena kepopuleran vinyl tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, berarti lebih banyak piringan hitam yang tidak bisa didaur ulang.

KLIK INI:  Jangan Buang Tisu Basah ke Lubang Toilet! Ini Dampaknya
Lalu, apa dampaknya bagi lingkungan?

Ternyata, energi yang dibutuhkan untuk mengunduh dan streaming musik digital telah menyebabkan emisi gas rumah kaca (GHG) yang meningkat tajam. Konsumsi musik pada tahun 2000 menghasilkan emisi sekitar 157 juta kilogram yang setara dengan gas rumah kaca.

Kini, jumlah GHG yang dihasilkan oleh energi yang dibutuhkan untuk menikmati layanan streaming diperkirakan berjumlah sekitar 200-350 juta kilogram.

Dilansir Klikhijau.com dari Inhabitat, studi ini menggunakan catatan data dari Asosiasi Industri Rekaman Amerika.

Para peneliti mengambil sampel dari jumlah total lagu yang diputar melalui layanan streaming dan diunduh lalu mengalikannya dengan jumlah listrik yang dibutuhkan untuk mengunduh data sebesar 1 gigabyte.

Setiap gigabyte setara dengan jumlah listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan satu bola lampu selama satu jam.

Peneliti selanjutnya menyelidiki sumber bahan bakar seperti apa yang biasanya digunakan oleh situs penyedia layanan streaming musik dan berapa jumlah jejak karbon yang dihasilkan.

Dosen Ilmu Lingkungan Universitas Keele dan Deirdre McKay, Sharon George menguraikan beberapa metode untuk mendengarkan musik lebih hijau melalui The Conversation.

KLIK INI:  Hentikan Kebiasaan Minum Sambil Berdiri, Ini Dampak Buruknya Bagi Tubuh

Mereka menyarankan membeli album fisik yang sebenarnya lebih ramah lingkungan jika berencana untuk mendengarkannya berulang kali.

Mereka juga mencatat bahwa mengunduh musik dari layanan streaming untuk mendengarkan lagu secara offline dapat mengurangi konsumsi energi.

Menurut The Rolling Stone, berdasarkan laporan pada 2017 lalu, penyedia layanan streaming musik (Spotify) berjanji akan berupaya menuju netralitas karbon.

Tahun 2018, laporan baru menunjukkan berkurangnya jejak karbon sebesar 1.500 ton dan menutup hampir semua pusat data mereka yang kini beralih menggunakan jasa Google Cloud Platform (GCP).

“Itu tidak berarti bahwa Google menggunakan energi yang sepenuhnya terbarukan atau bahwa emisi CO2 mereka lebih rendah,” ujar Kyle Devine, profesor dari Universitas Oslo kepada The Rolling Stone.

Kabar baiknya, perusahaan penyedia layanan streaming Apple dan Amazon juga baru-baru ini berinvestasi dalam opsi energi terbarukan mengikuti jejak Google.

KLIK INI:  Begini Dampak Kafein Kopi Terhadap Tubuh, Harap Jangan Kaget!