Lagi, Ditemukan Tumpukan Sampah Plastik di Perut Sapi Laut

oleh -340 kali dilihat
Lagi, Ditemukan Tumpukan Sampah Plastik di Perut Sapi Laut
Sapi laut/foto-bobo.grid.id
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Entah berapa kali kabar tak mengenakkan itu datang. Ini tentang mahluk hidup di lautan yang terperdaya oleh sampah plastik. Kabar buruk kali ini datang dari Thailand.

Dilansir dari SindoNews, seekor bayi dugong (sapi laut) ditemukan terdampar di perairan dangkal di barat daya Thailand beberapa bulan lalu, kini mati. Mamalia laut herbivora yang oleh warga Thailand diberi nama “Mariam” itu mati. Penyebabnya karena infeksi yang diperparah oleh sampah plastik yang bersarang di perutnya.

Para pejabat konservasi laut mengumumkan kematian bayi dugong itu, Sabtu, 17 Agustus 2019. Selama beberapa bulan terakhir, Mariam berjuang hidup dengan menjalani upaya pemulihan

KLIK INI:  Blatchley Terkejut Saat Menjumpai 40 Kilogram Sampah Plastik dalam Perut Seekor Paus di Filipina

Sebelum mati, foto-foto Mariam yang main-main di sebelah penyelamatnya viral dan memikat hati publik Thailand. Ada dua dugong yang ditemukan terdampar dan telah menjadi selebriti sapi laut di negara itu, di mana seorang putri Thailand memberi nama untuk dugong kedua dengan sebutan “Jamil”.

Sebelum mati, para warga Thailand menonton kondisi satwa ini saat diberi makan dan pengobatan oleh tim konservasi laut.

Kepala Taman Laut Provinsi Trang, Chaiyapruk Werawong, mengatakan kepada AFP bahwa Mariam mati tepat setelah tengah malam usai mengalami shock dan upaya untuk menyadarkannya gagal.

“Dia mati karena infeksi darah dan nanah di perutnya,” katanya. Menurutnya, ada sebagian kecil sampah plastik di saluran ususnya.

KLIK INI:  Akibat Plastik Sekali Pakai, Manusia Konsumsi 70 ribu Partikel Plastik Per Tahun

Dokter hewan, Nantarika Chansue, dalam sebuah posting di Facebook mengatakan hasil autopsi menunjukkan sampah plastik telah menyebabkan penyumbatan di perut satwa tersebut. Sampah itulah yang menyebabkan peradangan dan penumpukan gas.

Belajar dari kematian Mariam

“Kami dapat mengobati sebagian infeksi saluran pernapasan, tetapi penyumbatan sampah plastik  tidak dapat disembuhkan,” tulis dia, yang menyerukan agar kematiannya dijadikan pelajaran.

“Dia mengajari kita cara mencintai dan kemudian pergi seolah berkata tolong beritahu semua orang untuk menjaga kita dan melestarikan spesiesnya.”

Duyung adalah makhluk laut terbaru yang menjadi berita utama di Thailand, di mana perairannya yang tercemar sampah plastik menjadi ancaman bagi habitat satwa itu.

Kedua satwa tersebut ditemukan di barat daya Thailand, yang merupakan rumah bagi sekitar 250 sapi laut.

KLIK INI:  Bakteri Penyumbang Oksigen di Bumi Terancam Plastik di Laut

Jamil, yang namanya diterjemahkan menjadi “pangeran laut yang tampan”, kini dirawat secara terpisah di Phuket.

Kematian Mariam juga diumumkan di halaman Facebook Departemen Sumber Daya Kelautan dan Pantai.

Posting tentang kematian Mariam di Facebook telah dibagikan lebih dari 11.000 kali oleh para pengguna Facebook. Ada  ribuan komentar berisi ucapan duka mengiringi kepergiannya. Sebuah meme dengan gambar Mariam dan tulisan “RIP (rest in peace)” beredar secara online.

“Sangat disayangkan bagi mereka yang memberi susu dan mengumpulkan rumput laut untuk putri kecil bahwa kami harus kehilangan Mariam karena limbah plastik,” bunyi salah satu komentar di Facebook.

KLIK INI:  Denmark, Negara Paling Hijau di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?