Klikhijau.com – Rasa gatal pada tubuh merupakan sesuatu yang wajar dan sering terjadi pada siapa pun. Kebanyakan mungkin menganggap remeh kondisi ini.
Namun, bila gatal muncul disertai terbentuknya benjolan dan berair, bisa jadi ada penyakit lain. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kulit gatal dan berair.
Lalu, apa sebenarnya penyebab kulit gatal hingga berair itu? Simak ulasan yang ditulis Aprinda Puji di laman Hellosehat berikut ini.
# Impetigo
Impetigo adalah infeksi bakteri yang umum terjadi pada lapisan kulit terluar (epidermis). Bakteri penyebabnya adalah jenis Streptococcus dan Staphylococcus yang sering kali masuk ke pori-pori kulit.
Yang Lebih rentan mengalami kondisi ini adalah bayi dan anak-anak. Tapi, orang dewasa juga bisa terkena impetigo bila kondisi kulitnya sensitif. Lepuhan kulit akibat impetigo bisa muncul di wajah, lengan, atau kaki.
Titik merah yang melepuh dan terasa gatal merupakan gejala munculnya impetigo. Bila terkena gesekan karena digaruk, maka lepuhan itu akan pecah dan mengeluarkan air.
Cairan tersebut bisa menular jika mengenai kulit lainnya. Menggaruk lepuhan juga bisa menyebarkan impetigo ke bagian tubuh lainnya.
Oleh karena itu, kondisi ini bisa menular melalui pakaian, handuk, seprai, dan benda pribadi lainnya.
Untuk menghentikan penyebaran infeksi, biasanya dokter akan memberikan salep antibiotik atau obat antibiotik yang diminum dan akan sembuh dalam waktu dua minggu.
# Dermatitis kontak alergi
Dermatitis merupakan reaksi kulit yang terkena suatu zat alergen. Misalnya nikel, bahan pewangi, karet, dan zat alergen lainnya.
Kulit biasanya akan terasa gatal beberapa saat setelah kulit terkena zat tersebut. Lalu, akan terbentuk lentingan yang bila terus digaruk akan pecah dan mengeluarkan air.
#Dermatitis kontak iritan
Kondisi ini terjadi bukan karena alergi, tetapi lebih kepada zat-zat kimia beracun yang terkena pada kulit.
Pada awalnya, kulit akan merah membengkak disertai rasa gatal. Bila terus digaruk, akan pecah dan mengeluarkan cairan. Kulit juga bisa terkelupas.
Keretakan kulit akan terjadi bila peradangan terus berlangsung. Salep steroid atau krim topikal biasa menjadi solusi untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat iritasi tersebut.
# Virus herpes simpleks
Virus ini umumnya menginfeksi permukaan kulit yang lembap. Awalnya muncul rasa gatal disertai kesemutan atau terbakar di areal lokal kulit yang menandakan munculnya penyakit.
Jika digaruk, akan muncul lentingan yang berisi cairan. Cairan tersebut akan menular ke bagian kulit lainnya yang terkena jika pecah.
Meskipun penyakit ini bertahan seumur hidup, obat antiviral akan menurunkan jumlah lentingan dan keparahan gejalanya.
Virus ini bisa berkembang dan menjadi herpes genital. Herpes genital adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV)
# Cacar air dan herpes zoster
Cacar air dikenal dengan gejalanya yang menyebabkan munculnya bintik merah kecil yang berbentuk benjolan, terasa gatal, dan apabila pecah akan keluar cairan.
Cacar akan mengering dan meninggalkan bekas luka. Selain itu, Anda mungkin merasakan demam dan sakit kepala.
Benjolan tersebut akan muncul pada beberapa bagian tubuh dan semakin banyak. Biasanya cacar lebih sering terjadi pada anak-anak.
Jika tidak pernah mengalami cacar air, tidak akan terkena penyakit ini di kemudian hari.
Namun, virus bisa berkembang di sel-sel saraf dalam beberapa tahun kemudian menjadi penyakit herpes zoster (cacar ular) saat sistem imun melemah. Keduanya disebabkan oleh virus yang sama, yaitu Varicella zoster.
Kondisi ini bisa menyebabkan adanya benjolan kecil seperti cacar tapi disertai rasa perih di kulit. Penyakit cacar sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin cacar.
Agar cacar air tidak menular, sebaiknya kurangi kontak fisik dengan pasien jika Anda belum pernah terkena penyakit ini.
***
Jika rasa gatal dan berair disertai demam dan ruam yang menyebar hingga membuat Anda tidak nyaman, sebaiknya segera ke dokter.
