Krisis Iklim Merusak Banyak Hal, Termasuk Beberapa Kegemaran Kita

oleh -419 kali dilihat
Krisis Iklim Merusak Banyak Hal, Termasuk Beberapa Kegemaran Kita
Ilustrasi krisis iklim/Foto-kumparan

Klikhijau.com – Akhir-akhir ini, cuaca terasa lebih panas dari biasanya. Di kampung saya saja, yang masih memiliki banyak pepohonan tetap saja terasa lebih panas.

Sementara, hujan datangnya kian tak menentu. Kabar tentang kisah-kisah memilukan semakin sering terdengar di berbagai belahan bumi akibat perubahan iklim.

Meski peringatan perubahan ini telah disuarakan bertahun-tahun lalu, tapi masih saja yang menyangkal adanya.

Disadari atau tidak, kehidupan kita telah dipengaruhi oleh krisis iklim tersebut. Suhu bumi menjadi lebih panas dan kebakaran terjadi dimana-mana.

KLIK INI:  KLHK Bakal Kirim Balik Sampah Impor Asal Australia

Bagaimana krisis iklim bisa memengaruhi kehidupan manusia, terutama dalam merusak beberapa hal yang kita gemari? Simak penjelasan berikut.

# Situs bersejarah terancam punah

Tahun 2019 lalu, kota Venesia di Italia mengalami banjir terburuk sejak pertengahan tahun 1960an. Walikota Venesia, Luigi Brugnaro mengaitkan peristiwa banjir tersebut dengan krisis iklim.

Di samping penderitaan korban-korban, kita menyaksikan hancurnya salah satu Situs Warisan Dunia akibat bencana.

Dalam jurnal Digital Index of North American Archaeology (DINAA) disebut, krisis iklim akan mengancam keberadaan lebih dari 13.000 situs arkeologis di bagian utara benua Amerika.

Hal itu bisa terjadi jika manusia tidak mengantisipasi kenaikan air laut yang bisa mencapai satu meter. Saat itu, jumlah situs yang terancam akan menyentuh angka 30.000.

UNESCO juga mengkhawatirkan keberadaan situs warisan dunia bawah laut, seperti reruntuhan atau kapal karam, yang juga terancam.

Peningkatan salinitas (kadar garam) dan suhu air laut mendorong peningkatan populasi ulat laut yang mengonsumsi kayu kapal karam di laut Baltik.

Kesemuanya diakibatkan oleh krisis iklim.

# Terlalu panas untuk berolahraga

Seperti yang disebutkan sebelumnya, cuaca terasa lebih panas dari biasanya. Menipisnya lapisan ozon membuat suhu bumi juga naik.

Kenaikan temperatur akibat krisis iklim membuat sebagian bumi menjadi sangat panas.

Kenaikan temperatur ini membahayakan dan meningkatkan kemungkinan tekanan panas. Ini juga menyulitkan kita untuk melakukan aktivitas di luar ruangan seperti berolahraga.

Cuaca panas tentu juga berpengaruh terhadap aktivitas fisik kecil, seperti bersantai di rumah, berjalan menuju halte bus, atau yang lainnya.

KLIK INI:  Pojok UMKM, Upaya Nyata PPK Ekolibrium Kembangkan Produk Lokal Desa Kindang
# Ancaman kesehatan semua orang

Polusi udara, serangan panas, dan faktor lain yang datang bersama dengan krisis iklim pada akhirnya akan memperburuk kesehatan. Bukan hanya anak, tapi juga orang tua hingga para lansia secara signifikan.

Generasi muda lalu memprakarsai demonstrasi global di seluruh dunia sebagai bukti kepedulian, intelegensi, dan reaksi positif mereka.

Demostrasi tersebut tentu menuntut perubahan atas keengganan pemerintah dunia merespon krisis iklim.

Namun, peristiwa tersebut juga menjadi tanda krisis eksistensial kehidupan sehari-hari, juga sangat mengkhawatirkan.

# Kesempatan menikmati keindahan satwa liar berkurang

Sudah banyak bukti menunjukkan satwa liar menjadi korban dari cuaca ekstrim akibat krisis iklim. Koala-koala Australia yang banyak mati akibat kebakaran lahan.

Selain itu, banyak pula kelelawar yang berjatuhan di tengah serangan panas.

Kabar kepunahan satwa liar menjadi sering terjadi, sama dengan berita tentang politisi yang tidak peduli tentang laporan tersebut.

# Rusaknya area ski

Kenaikan suhu telah berdampak negatif bagi perkembangan industri olahraga salju di AS, setidaknya sejak tahun 2001. Di Australia, banyak resor ski diperkirakan mengalami penurunan salju hingga tahun 2040 karena suhu meningkat.

Teknologi pembuatan salju juga diperkirakan tidak mampu berbuat banyak, jika suhu lingkungan terlalu tinggi.

Untuk beberapa tahun ke depan, salju buatan mungkin bisa perpanjang masa hidup industri olahraga salju. Tapi sepertinya kita tidak bisa berharap banyak.

KLIK INI:  Juli 2021 Jadi Bulan Terpanas dalam 142 Tahun Terakhir
# Ancaman rumah terbakar

Kebakaran lahan di Australia dan Amerika Serikat baru-baru ini sebenarnya membuktikan dampak dramatis dan destruktif krisis iklim. Ini bisa mengancam orang di mana saja.

Kebakaran lahan di Australia sendiri sudah membakar ratusan rumah.

Krisis iklim tak hanya membuat kita sulit untuk mengatasi kebakaran saat terjadi. Namun juga semakin sukar untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan.

Bukan hanya api yang menjadi ancaman bagi rumah kita. Di bagian bumi lain, rumah-rumah terancam kenaikan muka air laut dan badai.

Semuanya, juga akibat dari krisis iklim.

Lakukan tindakan nyata sekarang juga

Sulit bagi kita untuk tidak merasa hilang asa dengan kondisi yang ada. Tapi berdiam diri bukanlah solusi. Kita bisa melakukan perubahan kecil, sedang, hingga besar.

Sosial media bisa menjadi wadah untuk berbagi keperihatinan dan solusi Anda atas iklim. Yang lebih penting, lakukanlah hal ini terus menerus.

Krisis iklim yang terjadi merupakan kejadian yang besar, merepotkan, dan tidak bisa dihindari tanpa aksi bersama.

Krisis iklim memang merusak hal-hal yang kita cintai, dan pesan tersebut gamblang. Sekaranglah waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal nyata.

KLIK INI:  Lagi, Gakkum KLHK Amankan 384 kontainer Kayu Ilegal asal Papua Senilai Ratusan Milyar