Kopi Mangrove, Kopi Pesisir untuk Vitalitas Pria Dewasa

oleh -25,625 kali dilihat
Buah mangrove, bahan baku kopi mangrove
Buah mangrove, bahan baku kopi mangrove
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Minuman yang kita seruput, namun tidak mengandung sebiji kopi pun, apakah layak disebut kopi? Dan apakah penting menjawab pertanyaan itu di saat mulai bermunculan jenis “kopi” baru yang bukan dari pohon kopi sebagaimana lazimnya?

Jenis kopi baru memang mulai banyak bermunculan, bukan kopi yang dicampur dengan bebijian lain, misalnya kopi dicampur jagung dan lain sebagainya. Jenis kopi ini, adalah jenis yang tak ada hubungannya dengan pohon kopi sama sekali.

Sebut saja kopi salak, kopi yang diproduksi dari biji salak, kopi jamblang atau juwet yang dproduksi dari biji jamblang, dan yang akan kita kisahkan ini adalah kopi tanaman pesisir, sang penghalang ombak. Tumbuhan yang bernama: mangrove.

Iya, kini sedang berkembang pula produksi kopi mangrove. Biji mangrove di tangan-tangan kreatif diolah menjadi kopi, minuman yang banyak orang menamainya minuman malam Jumat, sebab kasiatnya untuk menambah stamina para lelaki.

KLIK INI:  SD Inpres Bangkala 3, Kembangkan Program Pusat Literasi Tanaman Sehat Berbasis Digital

Berdasarkan yang saya temukan di beberapa situs online. Misalnya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, hutan mangrove mempunyai fungsi ekologi sebagai faktor pencegah abrasi di kawasan pesisir.

Hutan mangrove juga menyimpan potensi dari Hasil Hutan Bukan Kayunya (HHBK). Masyarakat setempat memanfaatkan buahnya sebagai bahan dasar kopi mangrove.

Kopi Sabuk Hijau

Kopi mangrove Pemekasan, Desa Lembung telah lama diproduksi, seperi yang dikisahkan wartawan Tribun Madura.com, Senin, 28 Januari 2019, menurut pengakuan ketua kelompok tani setempat, kopi ini telah diproduksi sejak 10 tahun silam.

“Kopi dari biji buah ini sudah kami buat sejak sepuluh tahun terakhir ini,” kata Slaman Ketua Kelompok Usaha Produktif (KUP) Desa Lembung.

Kopi mangrove yang mereka produksi diberi label ‘Sabuk Hijau’ asli dari biji buah magrove memiliki aroma dan rasa yang khas.

“Minuman kopi mangrove yang kami buat ini rasanya nikmat. Berbeda dengan kopi lainnya. Ini tanpa bahan pengawet dan campuran. Hitamnya juga pekat dan kental,” jelas Slaman.

Pembuatan kopi mangrove khas dari Desa Lembung ini, bisa dibilang sangat mudah. Awalnya, buah mangrove diambil bijinya untuk kemudian dijemur hingga kering.

Setelah kering, biji buah mangrove ini kemudian dirajang kecil-kecil atau bisa juga diparut menggunakan parutan kelapa.

“Setelah diparut dan dikeringkan, biji mangrove ini digiling. Setelah proses ini kopi siap untuk dinikmati,” tuturnya lagi.

Setiap kemasan 150 gr kopi mangrove dijual dengan harga Rp 80 ribu. Mereka juga memiliki toko dan cafe sendiri di Desa Lembung.

KLIK INI:  Rakorsus Tingkat Menteri Fokus Bahas Antisipasi Karhutla di 2021
Kopi mangrove Segara

Cerita lain tentang kopi mangrove datang dari Dusun Pojok, Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur. Kopi mangrove ini dimulai sejak tahun 2014 lalu.

Adalah Ikbar Sallim Al Asyari yang merupakan warga setempat menemukan olahan buah mangrove menjadi kopi. Buah tersebut diperoleh hutan bakau yang terhampar di wilayah pesisir Tulungagung dan Trenggalek.

Ikbar menemukan ide tersebut karena terinspirasi dari orang-orang yang telah mengolah buah mangrove menjadi olahan sirup di daerah Gresik.

Ikbar menamai kopi olahannya “kopi mangrove segara” sesuai komunitas yang mewadahi Ikbar dan rekan-rekannya, yakni Kelompok Pelestari Mangrove (KPM) Segara.

Berkat kopi mangrove segara pula, Ikbar diundang pemerintah Amerika Serika untuk mempresentasikan temuannya tersebut. Ikbar meraih beasiswa Young South East Asia Leader Initiative (YSEALI) Academic Fellowship Program on Civic Engagement di University of Nebraska at Omaha (UNO).

Program ini yang digagas Presiden Barrack Obama untuk memfasilitasi pemuda ASEAN belajar di universitas ternama di Amerika. Ikbar mendapat kesempatan itu di tahun 2016 silam untuk mempresentasikan karyanya.

“Manfaat bagi kesehatan dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan stamina, juga dapat meningkatkan kehangatan tubuh,” ungkap Adib, salah satu anggota tim KPM Segara pada Tulungagung TIMES pada tahun 2017 lalu.

Kopi dari buah mangrove

Untuk bisa diolah menjadi kopi, buah mangrove dibelah untuk mengeluarkan biji di dalamnya, sedangkan daging buah diiris tipis-tipis, yang kemudian dicuci untuk menghilangkan getahnya, dan dijemur hingga kering .

Setelah matang, kopi Mangrove diangkat, didinginkan lalu di giling hingga halus, dan kopi mangrove siap disajikan.

Untuk menambah citarasa, kopi mangrove buatan Ikbar ini dicampur dengan rempah-rempah berupa jahe dan cabe jawa, juga bahan lain seperti gula merah, bubuk coklat dan gula pasir. Kopi mangrove yang diberi label kopi Mangrove Segara ini, kemudian dibungkus dalam kemasan 25 gram.

Kopi mangrove bebas kafein saja, segara juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita , di antaranya dapat menjadi obat diare, menjaga imunitas, atau kekebalan tubuh, serta dapat menambah vitalitas pria.

Iya, di beberapa toko online kopi mangrove Segara dipromosikan sebagai kopi spesial vitalitas pria dewasa.

KLIK INI:  Jangan Pulihkan Ekosistem Mangrove Hanya dengan Menanam!