Klikhijau.com – Memeriahkan momen World Cleanup Day (WCD) 2020, Klikhijau bersama warga Batua Raya III Lorong 4 bersih-bersih lingkungan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Sabtu 19 September 2020.
Menariknya, aksi bersih lorong sudah digelar sejak tanggal 10 September 2020. Selain menata kembali lorong 4 dengan mengambil sampah-sampah yang berserakan, warga lorong juga mewarnai tembok lorong agar lebih cantik.
Koordinator kegiatan, Andi Ayatullah mengatakan aksi ini merupakan gotong royong seluruh warga lorong 4 yang mulai menyadari pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
“Sejak tanggal 10 September kami sudah bergerak secara bersama-sama mengecat ulang tembok, lalu mewarnainya dengan beragam kreasi gambar dan pesan-pesan lingkungan,” kata Ayatullah.
Menariknya, kata Ayatullah, ide dan kreasi warna-warni tembok dilakukan secara bersama-sama.
“Semua gambar dan ilustrasi yang ada di tembok lorong adalah karya anak lorong. Saya tak menyangka mereka punya bakat terpendam menggambar-gambar. Intinya, kami berharap ada suasana baru di lorong setelah pembenahan ini,” tambahnya.
Andi Ayatullah mengaku, kegiatan ini bisa berjalan baik berkat dukungan warga, tokoh masyarakat dan terutama sponsor utama kegiatan yakni Klikhijau dan PT Mitra Hijau Asia (MHA).
Ayatullah berharap, WCD tahun ini dapat memberi pesan bermakna bagi warga untuk semakin menyadari pentingnya kebersihan lingkungan.
Klikhijau, bergerak mengedukasi warga
Direktur Klikhijau, Anis Kurniawan, mengatakan Program ini adalah bagian dari aksi nyata mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di tingkat akar rumput.
Menurut Anis, WCD 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Klikhijau secara langsung melibatkan warga sebagai relawan dalam aksi bersih.
Tidak hanya itu, kata Anis, pihaknya mencoba memperkuat aksi solidaritas dan kegotong-royongan untuk menyelesaikan masalah lingkungan khususnya sampah plastik.
“Tahun ini, kami langsung ke tapak yakni masyarakat di lorong kota. Di sini, kami bisa sekaligus melihat dan mempelajari masalah sampah sebenarnya ada di mana. Kami menemukan bahwa ada problem yang cukup krusial di bawah yakni sosialisasi mengenai sampah yang tidak maksimal,” jelas Anis.
Katanya, masih ada banyak orang yang belum paham mengapa kita tidak boleh buang sampah sembarangan. Begitu pula, kata Anis, soal mengapa sampah itu tidak boleh dibakar.
“Untuk hal paling mendasar seperti itu, rupanya masih banyak yang belum paham. Sehingga yang terjadi adalah begitu ada ruang atau tanah kosong, dengan sekejap akan menjelma menjadi tempat sampah dadakan. Kami berkomitmen terus mengedukasi warga agar selalu bersama-sama atasi problem sampah,” kata Anis.
Oleh sebab itu, jelas Anis Kurniawan, harus ada yang memulai dan menginisiasi agar aksi-aksi buang sampah sembarangan dan aksi bakar sampah dihentikan. Selain berdampak serius pada lingkungan, juga berdampak buruk bagi kesehatan.
“Ke depan, kami akan mencobah menyentuh pada isu-isu yang lebih teknis, semisal mengajak warga memilah sampahnya dari rumah. Mengedukasi cara daur ulang sampah organik, bagaimana mendirikan bank sampah dan lainnya yang sifatnya mencerahkan warga,” tutur Anis.
Aksi WCD 2020 ditandai dengan pengangkutan sampah dari lorong 4 sebanyak dua truk besar berisi sampah yang puluhan tahun berkubang di sebuah tanah kosong. Seluruh warga Batua Raya III Lorong 4 berharap, aksi ini dapat berkelanjutan agar suasana bersih selalu menyertai kehidupan warga.