Kisah Seekor Beruang Florida Bertopeng Wadah Plastik

oleh -331 kali dilihat
Kisah Seekor Beruang Florida Bertopeng Wadah Plastik
Beruang Florida-foto/Pixabay

Klikhijau.comPlastik telah menjadi masalah yang rumit. Tidak hanya mencemari lingkungan dan memicu pemanasan global.

Namun, kejadirannya juga mengancam satwa liar. Telah banyak kita baca dan tonton satwa liar terjebak plastik, bahkan banyak yang mati karena memakannnya.

Kasus satwa yang mati karena plastik, tidak membuat kita kapok membuang jenis sampah tersebut ke lingkungan secara tidak bertanggungjawab.

Kasus terbaru yang ditimbulkan oleh plastik, seperti dilansi dari Ecowatch, ada  seekor beruang Florida yang memakai “topeng” dari wadah plastik.

KLIK INI:  Peredaran Satwa Liar Dilindungi di Sulawesi Utara Mulai Ditertibkan

Wadah plastik tersebut terjebak di dalam kepalanya. Beruang itu harus menderita hampir sebulan sebelum wadah plastik itu lepas dari kepalanya.

Bisa dibayangkan betapa tersiksanya satwa liar itu, menanggung beban di kepalanya yang membuatnya tidak leluasa bergerak, bahkan bisa akan kesulitan bernapas dan mencari memakan serta minuman.

Sekitar tiga minggu lalu, pertama kalinya beruang itu  terlihat dengan wadah plastik di kepalanya. Setelah itu, beruang hitam tersebut menghilang.

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya minggu ini, ia berhasil diselamatkan dari topeng wadah plastik tersebut.

Berhasil diselamatkan

Penyelamatan itu dilaporkan oleh Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida (FWC) di media sosial Facebook.

“Untungnya lubang itu menyediakan akses yang cukup untuk minum dan makan. Bahkan setelah 28 hari memakainya, beruang itu masih dalam kondisi fisik yang bagus,” tulis FWC.

Ketika ada laporan masuk mengenai beruang yang malang itu, bahwa ada beruang berkeliaran dan terjebak di dalam kontainer di Collier County Florida.

Untuk melakukan penyelamatan,  ahli biologi beruang FWC ikut bergabung dengan penegak hukum dan kontraktor. Mereka  memasang perangkap untuk menangkap beruang tersebut dan memantau area pergerakannya.

Sayangnya usaha itu nyaris tanpa hasil, karena  beruang itu hanya terlihat dua kali sebelum hilang dari radar mereka.

“Akhirnya, beruang itu terlihat di kamera keamanan penduduk. Ia masih mengenakan wadah plastik di kepalanya. Staf kemudian memasang perangkap baru dan memulai patroli malam di lingkungan, di mana beruang itu terlihat,” tulis FWC.

“Kami benar-benar menangkap beruang itu. Kemudian menyimpannya semalaman untuk evaluasi. Kami meminta dokter hewan untuk memeriksanya. Kami membersihkannya dan memberinya beberapa antibiotik dan kemudian melepaskannya di habitat beruang. Beruang ini akan baik-baik saja. keluar di alam liar sekarang,” ujar asisten koordinator program beruang FWC, Mike Orlando.

Setelah dilakukan evaluasi dan memastikan kondisi beruang itu baik-baik saja. Ia kemudian dilepaskan ke Hutan Negara Bagian Picayune Strand.

Contoh nyata bahaya plastik

Insiden yang menimpa beruang tersebut adalah contoh nyata,  bagaimana plastik dapat membahayakan hewan darat dan juga kehidupan laut .

Dalam kasus ini, para pejabat mengira beruang itu terjebak saat mencoba makan dari tempat makan hewan peliharaan otomatis.

“Sepertinya beruang ini menjulurkan kepalanya dari atas mungkin untuk mendapatkan makanan anjing atau kucing dan toples itu tidak sepenuhnya menempel di atas kepalanya tetapi tepat di depan telinganya di sekitar wajahnya,” kata Orlando kepada WFTS.

Untuk melindungi beruang dan manusia, pejabat satwa liar Florida merekomendasikan tindakan, di antaranya mengamankan sampah atau memakai wadah sampah yang tahan terhadap satwa liar, Membawa makanan hewan ke dalam, dan membersihkan dan menyimpan panggangan dengan aman.

Perlu diketahui, Florida memiliki sekitar 4.050 beruang hitam Florida. Subspesies dari beruang hitam Amerika.

Pada saat  musim gugur, beruang bersiap untuk hibernasi dengan memakan 20.000 kalori sehari. Sampah sangat menggoda hewan selama ini, karena menyediakan lebih banyak kalori lebih cepat daripada mencari makanan di hutan.

Saat ini, sampah plastik menjadi salah satu jenis sampah yang banyak membunuh satwa atau membuat satwa menderita, baik di darat maupun di laut.

KLIK INI:  Cara Bijak Mengelola Hutan Desa untuk Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan