Keren, Metro School Wajibkan Guru dan Siswa Bawa Tumbler

oleh -901 kali dilihat
Keren, Metro School Wajibkan Guru dan Siswa Bawa Tumbler
Papan nama Metro School/foto-ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Sudah hampir satu bulan saya mengajar di Metro School, salah satu sekolah swasta di Makassar. Saya hanya sebagai guru pengganti selama dua bulan. Meski begitu sepertinya ada satu hal dari sekolah ini yang akan saya usahakan menjadi gaya hidup selama yang saya bisa: tumbler.

Di Metro School, setiap guru diwajibkan untuk membawa tumbler sendiri. Tumbler ini kemudian dipakai sepanjang di sekolah atau bisa dibawa pulang.

Di sekolah ini makan siang disiapkan sehingga pada saat makan siang, guru-guru membawa tumbler ke kantin alih-alih membeli air gelas atau air botol.

Selain guru, para siswa juga dibiasakan untuk membawa tumbler atau botol minum sendiri ke sekolah. Selain itu, kantin-kantin di sekolah juga tidak menyediakan botol-botol minuman berbahan plastik.

KLIK INI:  Apa Nikmatnya Mudik dengan Membawa Tumbler?

Komitmen seperti ini tentu saja komitmen yang baik dan positif, terutama meningkatkan kesadaran pada lingkungan di tengah semakin terancamnya lingkungan.

Pihak sekolah atau yayasan mampu memberikan penanaman nilai-nilai kesadaran dan tanggungjawab pada siswa sebagai bagian dari global citizen. Dan pendidikan memang menjadi salah satu tempat yang paling efektif untuk mengedukasi siswa.

Sekolah harus ambil bagian

Dan tentu saja guru-guru harus memberikan contoh lebih dahulu sebelum mengajarkannya pada siswa-siswanya.

Sekolah memiliki daya pengaruh yang kuat untuk membiasakan anak-anak menghindari penggunaan botol plastik. Beberapa dari mereka bisa jadi tidak suka pada awalnya.

KLIK INI:  Gadis Berdarah Batak Ini Terbiasa Bawa Tumbler ke Mana-mana, Begini Alasannya

Mereka yang terbiasa dengan gaya hidup cuek pada lingkungan. Atau bahkan mereka yang sebelumnya tidak peduli dengan isu-isu lingkungan sama sekali.

Tetapi ada kalanya pendidikan memang g harus sedikit ‘dipaksakan’ hingga pada akhirnya kesadaran itu tumbuh. Jika kesadaran tersebut sudah menumbuh, kelak mereka akan membawa kebiasaan ini di lingkungan keluarganya atau lingkungan sekitarnya.

Atau barangkali tidak juga berlebihan jika kelak nanti kebiasaan ini diteruskan jika telah memiliki keluarganya. Mungkin masih lama, tetapi kesadaran itu memang harus ditumbuhkan sejak dini.

Saya tidak tahu berapa banyak sekolah yang telah mempraktikkan kebiasaan seperti ini. Dugaan saya masih belum banyak. Namun, saya berharap agar sekolah-sekolah baik swasta dan negeri turut ambil bagian secara nyata dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian menjaga lingkungan.

Dengan begitu, kampanye menjaga lingkungan dan merawat bumi tidak hanya sekadar mural di tembok-tembok sekolah.

KLIK INI:  2 Warga Jepang Ikut Aksi Bersih di Kelurahan Matekko, Bulukumba