Kenapa Saat Kemarau Dingin Saat Malam, Panas Saat Siang? Ini Jawabannya!

oleh -457 kali dilihat
Kenapa Saat Kemarau Dingin Saat Malam, Panas Saat Siang? Ini Jawabannya!
Ilustrasi kedinginan/foto-Pos DP BBM
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

[hijau]Rasa dingin mengingatkan pada pelukan[/hijau]

Klikhijau.com – Pada story teman saya di whattsap. Beberapa di antaranya mengungkapkan perihal rasa dingin yang mereka rasakan di malam hari hingga pagi

Bahkan karena rasa dingin itu, ada yang merasa tak bisa mandi pagi. Padahal, kebanyakan yang membuat story semacam itu tinggal di Makassar.

Kita semua tahu Makassar adalah kota yang cukup gerah, tak peduli siang atau malam. Rasa dingin itu (saya pun merasakannya) perlahan akan hilang jika beranjak siang hari.

KLIK INI:  Heboh, Sampah Kondom Sumbat Gorong-Gorong Mega Kuningan

Di siang hari, saat matahari semakin naik, cuaca pun terasa semakin panas dan terik. Hal itu tentu melahirkan banyak pertanyaan seperti di story teman whattsapp saya.

Ketika waktu beranjak ke senja. Rasa dingin mulai menyergap. Angin dingin pun berhembus. Membuat kita harus kembali teringat pada sarung dan pelukan.

Merujuk pada tulisan Mahmud Zulfikar di nationalgeographic.co.id, Sabtu, 20 Juli 2019. Suhu dingin yang dirasakan oleh sebagian besar wilayah Indonesia dari malam hingga dini hari pada musim kemarau adalah hal yang lumrah. Pendapat itu diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Siang hari bumi menyerap panas

Pada siang hari bumi menyerap panas dan malam hari panas dilepaskan. Fenomena dry intrusion atau intrusi udara kering juga sangat berpengaruh. Di waktu malam bumi pun melepaskan panasnya dan suhu di permukaan menurun. Ini yang menyebabkan malam lebih dingin.

KLIK INI:  Lebih Dekat dengan Hujan Es dan Daerah yang Pernah Dikunjungi di Indonesia

Pada gambar peta Indonesia dengan menggunakan citra satelit untuk mendeteksi water vapour di atmosfer ini, tampak bahwa Pulau Jawa dikelilingi oleh warna cokelat.

Warna cokelat ini artinya dry atau kering. Nah inilah fenomena dry intrusion yang mengakibatkan kita sering kedinginan pada malam hingga pagi hari saat musim kemarau,” ungkap Agie Wandala Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca BMKG.

Agie menjelaskan, dry intrusion bersifat dingin karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat rendah dan pulau Jawa cukup terkena dampaknya.

“Jadi selama kemarau akan terjadi kondisi-kondisi di mana suhu pada pagi hari akan terasa dingin, sehingga tidak hanya terjadi di Jakarta atau Bandung tapi juga di sebagian besar Pulau Jawa,” terang Agie.

KLIK INI:  Hujan Es, Peristiwa yang Lazim di Musim Pancaroba?

Selain itu, kondisi langit cerah tanpa tutupan awan di Jawa saat ini juga dapat memaksimalkan pancaran gelombang Bumi pada malam hari dan menyebabkan suhu permukaan bumi relatif akan cepat turun dan lebih dingin dari biasanya pada malam hari.

Namun, rupanya bukan hanya Jakarta, Bandung, dan Pulau Jawa yang merasakan rasa dingin di malam hari seperti yang dikatakan Agi. Tetapi masyarakat Makassar dan sekitarnya pun merasakan hal itu.

Saat musim kemarau, tutupan awan hadir lebih sedikit dari biasanya. Itu sebabnya panas bumi langsung diserap oleh bumi, dan siang pun terasa lebih panas.

KLIK INI:  Dilema Privatisasi Air, Kuasa Rakyat atau Kuasa Korporasi?