- Bagaimana Tanaman Mendengarkan Kita? - 21/04/2024
- Defisit Narasi Lingkungan dalam Politik Lokal di Indonesia - 28/12/2023
- Demmatande, Pejuang Pemberani dari Kampung Paladan Mamasa - 10/11/2023
Klikhijau.com – Mengelola sampah secara benar bukan sekadar upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga karena adanya zat berbahaya dalam sampah yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Pandemi covid-19 sejatinya mendidik kita semakin peduli pada lingkungan dan kebersihan. Sudah saatnya gaya hidup bersih dan ramah lingkungan jadi way of life, diantaranya dengan menangani sampah di rumah secara benar.
Memilah sampah dari rumah atau melakukan aktivitas daur ulang sampah adalah cara terbaik menangani sampah. Hal ini bisa dilakukan bila kita semakin paham akan bahaya sampah yang tak terurus.
Berikut penjelasan mengenai 6 zat berbahaya dalam sampah yang sewaktu-waktu dapat mengancam kesehatan!
#Klorin
Untuk diketahui bahwa di dalam sampah plastik terdapat klorin, gas berbahaya yang banyak melengket pada plastik khususnya pada jenis yang sangat sulit terurai secara alami. Gas ini bersifat racun karena amat reaktif dengan air yang terdapat di selaput lendir paru-paru dan mata, yang memicu iritasi pada mata dan paru-paru serta memicu korosi pada jaringan tubuh. Saat terpapar gas klorin, seseorang harus segera mencari pertolongan medis.
#Timbal
Timbal melekat pada jenis sampah elektronik. Timbal sangat berbahaya bagi perkembangan otak manusia. Itulah sebabnya, sampah elektronik dan sejenisnya harus dipilah khusus karena dapat menimbulkan pencemaran timbal.
Bila membuang sembarangan, sampah elektronik akan menghasilkan lindi, yakni cairan yang berasal dari dekomposisi sampah dan infiltrasi air eksternal dari hujan. Cairan yang sangat konduktif ini masuk ke dalam tanah dan juga menyebabkan pencemaran air tanah.
#Dioxin
Dioxin adalah polutan berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran sampah. Zat ini sangat berbahaya bila dihirup manusia antara lain dapat menimbulkan sesak napas, merusak perkembangan sel dalam tubuh, mempengaruhi pertumbuhan dan memicu kanker pada system reproduksi, sistem kekebalan tubuh, dan sistem hormon.
Itulah alas an kuat mengapa kita sebaiknya tidak melakukan pembakaran sampah khususnya sampah plastik. Selain tidak ramah lingkungan, membakar sampah berisiko pada kesehatan.
#Hexachlorobenzene
Sampah yang tersimpan dan menumpuk akan menyisakan bau busuk yang menyebalkan. Pada bau busuk itulah terdapat zat Hexachlorobenzene atau lebih dikenal dengan nama HCB. Semakin banyak jumlah HCB yang terhirup maka akan semakin berisiko mengidap penyakit kanker hingga kerusakan hati dan ginjal.
#Petro-polymers
Tidak saja saat dibakar membahayakan kesehatan, sampah plastik yang ditimbun dalam tanah juga tidak kalah berbahayanya. Saat tertimbun, kandungan racun petro-polymers yang terdapat di dalam plastik akan ikut masuk ke dalam tanah dan air.
Dalam waktu tertentu, racun ini masuk dalam partikel-partikel kecil dan ikut ada dalam jalur rantai makanan manusia. Bisa dibayangkan, secara tak langsung manusia pun ikut menelan plastik. Pastikan Anda tidak melakukan penimbunan sampah plastik apalagi berdekatan dengan sumur yang airnya dikonsumsi setiap hari.
#Arsenik
Selain timbal, zat berbahaya yang terdapat dalam sampah industri elektronik, adalah arsenik. Zat ini dapat memicu terjadinya keracunan, ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kelabu atau kehitaman, hingga gangguan fungsi hati, fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal.
Pastikan Anda memilah sampah elektronik dan tidak membuangnya sembarangan agar terhindar dari zat berbahaya ini.
Itulah 6 zat berbahaya dalam sampah khususnya sampah plastik dan elektronik, semoga bermanfaat!