Kembangkan Pariwisata Berbasis Lingkungan, Alor Gelar Festival Panggil Duyung

oleh -235 kali dilihat
Kembangkan Pariwisata Berbasis Lingkungan, Alor Gelar Festival Panggil Duyung
Ikan duyung atau dugong/foto-ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

[hijau]Unik, sebab digelar di alam bebas perairan[/hijau]

Klikhijau.com – Alor, mungkin ada di antara pembaca yang baru mendengar namanya. Alor nama kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ibu kota Alor berada di Kalabahi. Luasnya adalah 2.864,6 km². Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik.

Karena berbentuk kepulauan, tentu Alor memiliki laut yang luas. Karenanya, sejak tanggal 19-25 Juli 2019 mendatang. Banyak mata akan menoleh ke kabupaten tersebut.

Pada tanggal itu, untuk pertama kalinya Alor menggelar Festival Panggil Dugong (Duyung). Kegiatan yang berlangsung selama satu pekan ini, dipusatkan di Pantai Wisata Mali, Kecamatan Kabola sekitar 12 kilometer arah utara Kalabahi, ibu kota Alor.

KLIK INI:  Komunitas Bank Sampah Bincangkan Perilaku Warga di Festival IWO Sulsel

Tujuan dari festival tersebut menurut tulisan Palce Amalo di mediaindonesia.com adalah untuk mendorong semangat masyarakat setempat untuk mengembangkan pariwisata yang berbasis lingkungan dan alam, melindungi dugong agar tidak punah, serta menarik minta wisatawan untuk berkunjung ke sana

Dipandu seorang pawang

Kegiatan diawali prosesi pemanggilan Dugong di pesisir Pantai Pulau Sika sekitar 20 menit pelayaran dari Mali dipimpin pawang Onesimus La’a. Di perairan tersebut, hidup sepasang dugong bersama anak mereka selama bertahun-tahun sebelum bertemu dan bersahabat dengan Onesimus pada 1999.

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur I Wayan Darmawa mengatakan festival yang sangat unik ini digelar langsung di alam bebas perairan Kabupaten Alor, dipandu seorang pawang ikan duyung atau dikenal dengan dugong.

“Festival memanggil ikan dugong ini baru pertama kali digelar, dikolaborasikan dengan berbagai atraksi seni budaya dan kuliner khas Alor,” katanya.

KLIK INI:  Penasaran dengan Kuliner di Festival Teluk Tomini 2019? Klik di Sini!

Bupati Alor, Amon Djobo, yakin fenomena hubungan batin yang kuat antara manusia dan dugong merupakan daya tarik wisata yang luar biasa di masa depan. Namun, Alor masih perlu bekerja keras untuk mencegah kepunahan dugong dari kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Dugong adalah sejenis mamalia laut yang merupakan salah satu anggota sirenia atau sapi laut purba yang masih bertahan hidup dan mampu mencapai usia 22—25 tahun.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meyakini bahwa Alor akan terkenal melalui festival dugong. Sebab kini punya cerita yakni festival memanggil dugong atau duyung.

KLIK INI:  11 Aksi Sederhana Sebagai Tanda Cinta Pada Bumi, Anda Sudah Melakukan Apa?

“Kita akan terkenal karena ada cerita. Festival memanggil ikan dugong ini adalah tradisi yang ada dan menjadi kekayaan yang kita miliki. Ini harus menjadi daya tarik internasional,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat.

Ikan dengan nama ilmiah ‘Dugong dugon’ itu merupakan salah satu satwa yang dilingdungi karena keberadaannya di perairan tersebut kian langka dan terancam punah.

Pengunjung yang ingin menyaksikan hewan mamalia akan diantar seorang pawang dengan menumpang perahu menuju tempat memanggil sekawanan ikan dugong untuk mendekat.

KLIK INI:  Mengurai Banjir Jakarta dan Kesimpulan yang Menyebabkannya