Klikhijau.com – Kayu rasamala juga dikenal dengan nama bodi rimbo. Ia bernama ilmiah Altingia excelsa Noronha.
Secara morfologi, kayu rasamala atau pohon rasamala merupakan tumbuhan yang menjulang tinggi. Ia bisa tumbuh mencapai ketinggian 40 hingga 60 meter.
Tinggi pohonnya disertai pula dengan diameter yang cukup lebar, antara 80 hingga 200 cm. Pohon dari genus Altingia ini memiliki percabangan setinggi 20 hingga 35 meter.
Ciri lain pohon dari kelas Magnoliopsida ini mempunyai permukaan kulit batang yang halus. Kulit batangnya berwarna abu- abu kekuningan atau kecokelatan.
Sedangkan untuk daunnya, pohon ini berdaun tunggal. Bentuknya bundar telur. Ukurannya panjangnya antara 6 hingga12 cm. Sementara lebar daunnya adalah 2,5 sampai 5,5 cm.
Kayu rasamala merupakan pohon yang dengan tepian daun bergerigi. Ia juga memiliki bunga, bunganya majemuk dengan bunga jantan dan betina di perbungaan yang terpisah, namun berada pada pohon yang sama.
Seperti pada umumnya sifat pohon berbunga, biasanya akan memiliki buah pula. Demikian juga dengan rasamala. Ia memiliki buah, ketika buahnya sudah matang akan berwarna hijau kecokelatan.
Manfaat rasamala
Kayu rasamala adalah jenis kayu yang tangguh. Ia sangat awet meskipun bersentuhan langsung dengan tanah.
Ia berbatang bebas cabang yang tinggi, itulah yang menyebabkan kayunya sangat cocok dijadikan sebagai tiang listrik, telepon, kerangka jembatan, tiang, konstruksi, hingga bantalan rel kereta api.
Tidak hanya itu, kayunya juga kerap dimanfaatkan untuk rangka kendaraan, konstruksi berat, lantai perahu dan kapal, rakit, veneer dan plywood.
Daunnya yang masih muda berwarna merah. Daun mudanya itu sering dimanfaatkan sebagai makanan untuk sayur atau lalapan.
Daunnya memiliki beragam manfaat, misalnya di Jawa, daunnya akan ditumbuk halus kemudian digunakan sebagai obat batuk dan sakit perut.
Pohon ini memiliki getah yang berbau aromatik, karenanya sering dijadikan sebagai pengharum ruangan untuk mengusir bau yang kurang sedap.
Risyandi Anwar, (2018) mengungkapkan bahwa secara tradisional daun pohon ini dimanfaatkan pula sebagai obat penurun panas, anti inflamasi, obat batuk hingga penambah vitalitas.
Dan secara ilmiah ada beberapa penelitian yang menemukan pohon dari ordo Saxigrafales ini memiliki potensi yang besar untuk kesehatan, di antaranya berpotensi sebagai anti bakteri dan anti kanker.
Masih menurut Risyandi, jika mengacu pada pemanfaatannya secara tradisional, dan ditunjang oleh hasil penelitian dalam menggali potensi pohon dari divisi Magnoliophyta ini, sangat mungkin berpotensi sebagai anti bakteri saluran akar gigi dan juga untuk kelainan periapikal gigi desidui.
Daerah penyebaran
Kayu rasamala tersebar mulai dari Pegunungan Himalaya menuju wilayah lembap di Myanmar, China, India. Bahkan menyebar hingga ke Semenanjung Malaysia, dan di Indonesia pohon ini tumbuh di Jawa, Sumatera, dan Bali
Di Jawa, pohon ini tidak tumbuh di sembarang wilayah, ia hanya tumbuh di wilayah barat saja. Sementara di Sumatera, pohon ini tersebar di Bukit Barisan.
Pohon ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian tempat 600 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut (Mdpl) pada tingkat kelembapan tinggi dan curah hujan tipe A-B. Ia bisa tumbuh baik pada tanah berpasir, berbatu dan tentu saja pada tanah yang subur.
Ia akan tumbuh alami, khususnya pada tapak lembap dengan curah hujan lebih 100 mm per bulan dan juga di tanah vulkanik.
Cara perbanyak rasamala
Tidak terlalu susah jika ingin memperbanyak kayu rasamala. Ia bisa diperbanyak dengan cara generatif melalui biji, okulasi, dan vegetatif melalui stek. Ia memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Saxigrafales
- Famili : Altingiaceae
- Genus : Altingia
- Spesies : Altingia excelsa Noronha
Sahabat hijau, itulah ulasan singkat tentang kayu rasamala atau pohon rasamala. Tumbuhan yang dengan kayu yang awet dan daunnya bisa mendongkrak vitalitas.
