Karena Sampah, Ribuan Wisatawan Mancanegara Batal ke Lombok

oleh -403 kali dilihat
Karena Sampah, Ribuan Wisatawan Mancanegara Batal ke Lombok
Sampah yang menghuni Pantai Labuan Haji, Kabupaten Lombok Timur/foto-Inside Lombok
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Ribuan wisatawan mancanegara batal menikmati keindahan Lombok. Pembatalan tersebut bukan karena kapal pesiar yang mereka tumpangi tak dapat izin dari pemerintah Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Tentu, kedatangan kapal pesiar yang mengangkut wisatawan ke Lombok diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat setempat, sebab kedatangan tersebut membawa harapan dari segi ekonomi dan “penyembuhan” pariwisata Lombok pasca gempa.

Namun, dari 26 kapal pesiar yang akan berkunjung ke Lombok, tiga di antaranya dikabarkan akan memutar haluan, membatalkan kunjungannya. Tiga kapal itu akan menjauh dari Lombok.

Padahal tiga kapal pesiar tersebut akan mengangkut  masing-masing 1.500 hingga 2.000 wisatawan mancanegara dari sejumlah negara. Bayangkan betapa ramainya.

KLIK INI:  Benarkah Industri Hotel di Indonesia telah Ramah Lingkungan?

Alasan kapal tersebut batal merapat ke Lombok terkesan sepele, namun sangat miris dan menampar Lombok bahkan Indonesia. Kamu pasti penasaran dengan alasannya.

Beberapa media memberitakan alasan pembatalan tersebut karena sampah. Mengerikan, bukan.

Hal ini pun diakui General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar, Erry Ardiyanto. Ia mengatakan salah satu alasan kapal pesiar tersebut enggan melakukan penyeberangan ke Lombok lantaran adanya tumpukan sampah yang ada di lokasi wisata.

“Sudah tiga dari 26 kapal pesiar yang membatalkan. Alasan utama adalah proses pemulihan setelah gempa dan masalah sampah,” ujar Erry saat menghadiri upacara pelepasan peserta Ekspedisi Laskar Nusa 2019 di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Senin, 11 Maret 2019 kemarin.

Keluhan tentang sampah di tempat wisata

Persoalan sampah di tanah air, termasuk di tempat wisata rupanya menjadi persoalan yang belum bisa diatasi. Di mana-mana sampah menjadi momok mengerikan, sayangnya masyarakat dan pemerintah belum sepenuhnya “berniat” mengatasinya.

KLIK INI:  Ini Ancaman Terbesar yang Mengepung Laut dan Isinya karena Ulah Manusia

“Sampah di tempat wisata menjadi keluhan. Tetapi, isu sampah tersebut sudah kami tanggulangi,” lanjut Erry.

Erry mengaku bahwa upaya untuk menanggulangi permasalahan sampah di beberapa destinasi wisata tidak bisa dilakukan sendiri oleh pihaknya. Namun harus ada dukungan penuh yang nyata dari seluruh masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut  pihak dari Pelindo Cabang Lembar telah koordinasikan persoalan ini dengan semua pihak yang terkait, terutama instansi yang bergerak di bidang pariwisata untuk mengatasi masalah sampah.

“Upaya tersebut kami lakukan supaya ada kesadaran masyarakat untuk peduli dan mau menjaga lingkungan, baik untuk diri sendiri maupun tingkatan lebih luas nantinya,” tegas Erry.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB, Dewantoro Umbu Djoka pun mengakui jika permasalahan sampah di destinasi wisata Lombok memang perlu diatasi dengan serius.

KLIK INI:  Perokok Jadi Salah Satu Penyumbang Sampah Terbanyak di Bumi

Ia menyarankan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk segara melakukan pembenahan terhadap persoalan ini. Menurutnya, kesan dari para wisatawan selalu berdampak bagi citra NTB yang memiliki sejumlah daerah pariwisata.

“Seharusnya sebelum wisatawan datang sampah sudah tidak ada dan toilet diperbaiki,” kata Dewantoro.

Dinas Pariwisata: tidak ada pembatalan

Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) NTB, Lalu M. Faozal, menerangkan bahwa seluruh kapal pesiar yang dijadwalkan berlabuh di Pelabuhan Lembar akan merapat sesuai jadwal pada tanggal 13 Maret 2019 mendatang.

“Tanggal 13 merapat kapalnya sesuai jadwal. Saya tidak dengar itu (perihal kapal batal berlabuh, red.). Setiap kapal yang berlabuh yang urus provinsi (Dispar NTB, red.),” ujar Faozal, Senin 11 Maret 2019 lalu melalui pesan singkat seperti yang diberitakan insidelombok.id.

Faozal juga menerangkan bahwa Dispar NTB selaku dinas yang bertanggungjawab terhadap sektor pariwisata NTB selalu melakukan aksi bersih-bersih objek pariwisata. Salah satunya adalah bersih-bersih pelabuhan setiap kali ada kapal pesiar yang akan berlabuh ke Lombok.

“Pelindo juga harus siap kerjasama. Selama ini kita kerjasama. Sekali lagi tidak ada pembatalan, ya. Semua sesuai jadwal,” ujar Faozal menegaskan.

***

Seharusnya kamu tak perlu kaget mendapati pihak terkait yang mengurusi suatu permasalahan saling membantah. Hal itu sudah lumrah di negara ini.

KLIK INI:  Deh, Puntung Rokok Ternyata Lebih Merusak Lingkungan Daripada Sedotan Plastik