Juru Masak di Amerika Selamatkan Lingkungan Melalui Burger

oleh -408 kali dilihat
Ilustrasi burger/foto-WallpaperSafari
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Seliar apa pun imajinasi Chef Rob Morasco tentang burger. Ia tak pernah membayangkan akan membuat burger ramah lingkungan.

Hingga suatu hari, ia membuat burger dengan bahan 25 persen  terdiri campuran dengan jamur. Ia membuat burger tersebut untuk perusahaan layanan makanan Sodexo.

Ajaibnya ia menemukan bahwa burger buatannya itu tak hanya mengurangi jejak karbon, namun juga rendah kalori, lemak, dan garam serta rasanya yang lebih nikmat.

KLIK INI:  Melihat Dunia yang Lebih “Modern”di Masa Lalu Melalui Jamur Berusia 1 Miliar Tahun

Selain itu, jamur lebih murah ketimbang daging sapi, sehingga ia tak harus mendongrak harganya. Ia juga dapat memenuhi tuntutan pelanggannya untuk membuat burger yang bebas antibiotik dan hormone.

“Saat kamu menggigitnya, maka seperti ada letupan rasa,” ujar Morasco mempromosikan burger buatannya.

“Dan kamu juga tak akan merasakan jamurnya,” tambahnya girang.

Kini burger yang dicampur dengan jamur telah menjadi semakin populer di antara para juru masak dan aktivis lingkungan sebagai bukti cinta pada lingkungan.

Keunggulan lain dari jamur menurut kalangan juru masak adalah jamur dapat menyimpan air, sehingga membuat burger tetap empuk saat dimasak.

Tingkat konsumsi burger bagi orang Amerika memang tinggi. Menurut World Resources Institute (WRI). orang Amerika mengkonsumsi sekitar 10 miliar hamburger setiap tahunnya,

Dan yang mengenaskan, semua burger itu menjadi beban bagi planet bumi sebab menggunakan daging sapi yang disinyalir tak ramah lingkungan.

KLIK INI:  Perihal Jamur, Manfaat dan Bahayanya Jika Dikonsumsi

“Daging sapi adalah makanan yang paling kita sering makan dan paling banyak menghabiskan sumber daya,” ujar Richard Waite dari WRI.

“Selama ini daging sapi dianggap bertanggung jawab atas setengah dari gas rumah kaca yang dihasilkan oleh makanan warga Amerika,” tambahnya.

Hal tersebut terjadi sebab sapi menghabiskan jauh lebih banyak makanan, lahan, dan air ketimbang sumber protein lainnya.

Nah, apabila setiap burger yang dibuat di Amerika dicampur dengan jamur, WRI memperkirakan produksi gas rumah kaca yang berhasil dicegah setara dengan menyingkirkan 2 juta mobil dari jalanan.

Air yang dihemat setara dengan penggunaan air oleh hampir 3 juta warga Amerika dalam setahun. Dan lahan pertanian yang dihemat akan lebih besar dari negara bagian Maryland.

KLIK INI:  Usah Menanti Puluhan Tahun, Jamur Ini Bisa Atasi Sampah Plastik Lebih Cepat

Burger dengan campuran bahan lain adalah bagian dari proyek The Culinary Institute of America dan Harvard T.H. Chan School of Public Health’s Menus of Change, yang menantang para chef di bidangnya masing-masing untuk membuat makanan yahng lebih sehat dan lebih ramah lingkungan.

Permintaan akan makanan tanpa daging semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya keprihatinan akan kesehatan dan kelestarian lingkungan. Ada burger yang terbuat dari kacang-kacangan, burger kedelai, dan burger sayuran yang dicampur lobak merah lengkap dengan “darah tiruan.”

“Burger sayur cenderung memenuhi orang-orang yang menggangap dirinya vegetarian atau vegan, atau mereka yang dengan sengaja secara aktif mengurangi konsumi daging, ini adalah makanan yang berpotensi untuk memiliki daya tarik di masyarakat luas di samping manfaatnya yang besar bagi lingkungan,”  ujar Waite.

Kini, dari sekitar 400 kafetaria, universitas, dan rumah sakit yang menggunakan daging sapi campuran produksi Sodexo dalam campuran makanan, baik  burger,  lasagna, chili, bola-bola daging, daging cincang gulung, dan lainnya, perlahan  telah mengadaptasi 30 resep popular dengan menggunakan campuran jamur.

KLIK INI:  Di Tangan Tien, Rumput Liar Menjelma Sedotan Ramah Lingkungan