Jangan Berlebihan, Protein Hewani Pemicu Sembelit dan Masalah Usus

oleh -334 kali dilihat
Jangan Kebanyakan, Protein Hewani Pemicu Sembelit dan Masalah Usus
Ilustrasi daging sapi - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Protein hewani ternyata berpotensi memicu sembelit dan masalah usus. Hal ini dikatakan, pakar kesehatan asal Jepang, dr. Hiromi Shinya dalam bukunya.

Sembelit adalah satu tanda bahwa ada yang tidak beres pada pencernaan. Selain minum air putih yang banyak dan di saat yang tepat, Hiromi menyarankan  untuk mengurangi konsumsi protein hewani yakni daging, susu, produk-produk olahan susu dan lainnya.

Protein adalah nutrisi penting yang berfungsi sebagai sumber energi bagi organ dan sistem organisasi di dalam tubuh manusia. Tetapi, jika kita terlalu banyak mengonsumsi protein hewani, justru akan memperburuk usus, menyebabkan sembelit, diare dan menyebabkan tinja sangat berbau.

Dokter penemu teknologi endoskopi ini menekankan bahwa orang yang banyak makan protein hewani sering menderita peradangan usus karena tinja menumpuk di bagian usus sebelah kiri.

Perlu dipahami bahwa kendatipun sama-sama tergolong protein hewani, orang-orang yang mengonsumsi ikan lebih jarang terkena radang usus.

KLIK INI:  Begini Cara Aman Minum Paracetamol dan Efek Sampingnya

Simak proses kerja usus berikut ini: Usus besar (kolon) terdiri dari kolon kanan (bagian usus samping kanan) yang menyambung dengan usus kecil, yaitu kolon menanjak, kolon melintang, kolon menurun, kolon sigmoid dan kemudian menyambung ke rektum, sampai akhirnya ke lubang anus.

Kolon kiri dekat dengan lubang anus, yaitu kolon sigmoid dan rektum. Nah, apabila kita terlalu banyak makan daging, tinja akan menumpuk di ujung organ pencernaan sehingga saluran pencernaan akan tertutup.

Lalu, mengapa tinja menumpuk di ujung organ pencernaan? Penyebabnya adalah daging  tidak mengandung serat. Bahkan makanan yang tidak mengandung serat membutuhkan waktu lama untuk diproses pencernaan hingga menjadi tinja. Oleh karena itu, tinja akan membusuk, mengeluarkan gas dan menjadi pemicu kentut dan tinja beraroma sangat busuk.

Hiromi Shinya mengatakan, mungkin banyak orang yang berpikir bahwa daging merupakan sumber protein yang baik. Faktanya, tulis Hiromi, daging hanya membebani proses pencernaan bagi usus.

“Lihat saja, katanya, orang zaman dahulu yang tidak pernah makan daging justru lebih kuat dan sehat apabila dibandingkan dengan orang-orang zaman sekarang,” tulis Hiromi Shinya dalam bukunya berjudul “Revolusi Awet Muda” yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia  pada 2015.

KLIK INI:  Cara Sederhana Redakan Pilek dan Batu Si Kecil Tanpa Obat
Memahami beban kerja usus

Protein akan diurai menjadi asam amino oleh usus, masuk ke dalam cairan darah, kemudian sel akan merekomposisi protein. Dalam proses rekomposisi protein itulah sering terjadi kegagalan proses. Apabila kita terlalu banyak mengonsumsi protein, bagian dalam sel akan menjadi kotor oleh protein sehingga menyebabkan penurunan fungsi sel.

Usus sebenarnya memiliki fungsi yang berguna untuk memperbaiki proses komposisi protein yang gagal tersebut. Menurut Hiromi Shinya, kita tidak perlu mengonsumsi daging secara berlebih untuk mencukupi kebutuhan protein.

Justru sebaliknya, kita perlu berhati-hati mengonsumsi protein secara berlebih karena dapat memperburuk usus.

Memang, cukup sulit untuk mengubah kebiasaan atau pola pikir yang mengatakan bahwa makan daging itu sehat. Namun, menurut Hinso paradigma ini segera harus diubah.

Ia menyarankan agar kita memperbanyak makan ikan dan kacang-kacangan dan sedikit demi sedikit mengurangi konsumsi daging.

Konsepnya begini, kata Hinso, ganti daging dengan ikan dan mengganti ikan dengan kacang-kacangan. Ilmu tentang nutrisi yang kita ketahui selama ini mengatakan bahwa protein yang terdapat di dalam hewani dan nabati adalah sama. Namun, tentu saja hal tersebut dikatakan tanpa memikirkan beban kerja usus.

Sampai di sini tentu semakin jelas bahwa betapa pun, olahan daging itu menggiurkan, kita perlu menahan diri untuk tidak berlebihan. Ayo jaga pola makan kita yang sebelumnya mungkin kurang sehat, dengan memahami nutrisi yang tepat dibutuhkan tubuh. Salam sehat, semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Makanan dan Minuman Ini Sebaiknya Jangan Dikonsumsi Sebelum Tidur Malam