- Kopi Toraja Berjaya: Inovasi BRIN Lipat Gandakan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani - 17/07/2025
- Sosialisasi PKM BSF FARM URBAN: Pengelolaan Sampah Dapur Jadi Solusi Protein Hewani untuk Pertanian Perkotaan - 06/07/2025
- Anggota DPRD Sulsel Yeni Rahman Dorong “BSF FARM URBAN” di Makassar - 05/07/2025
Klikhijau.com – Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang dihelat di Jakarta Convention Centre (JCC) menjadi momentum penting bagi isu keberlanjutan global. Pada penutupan yang berlangsung Jumat, 6 September 2024, forum ini diperkirakan akan menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis terkait energi berkelanjutan, dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan LoI (Surat Pernyataan Minat). Forum ini dihadiri oleh lebih dari 11.000 peserta dari berbagai sektor dan negara.
Pada hari pertama, Kamis, 5 September 2024, ISF dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo. Acara ini menyoroti komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan energi, lingkungan, dan konservasi. Acara ditutup dengan jamuan makan malam di Monumen Nasional (Monas), yang dihadiri oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Jamuan tersebut dimeriahkan dengan pertunjukan kolosal yang memadukan permainan cahaya spektakuler, memperlihatkan Monas dalam nuansa berbeda, mencerminkan keagungan budaya dan inovasi teknologi Indonesia.
Isu Strategis & Kesepakatan Strategis di Akhir Forum
Pada hari kedua, Jumat, 6 September 2024, ISF akan dibuka dengan rekapitulasi hari pertama yang disampaikan oleh Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves. Isu-isu utama yang dibahas antara lain konservasi biodiversitas, Blue Halo S, pariwisata berkualitas dan konservasi mangrove, yang merupakan bagian dari upaya keberlanjutan lingkungan jangka panjang.
Salah satu sesi tematik yang menarik perhatian adalah “Decarbonization Opportunities in ASEAN” yang akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan. Sesi ini diharapkan memberikan wawasan baru tentang peluang pengurangan emisi karbon di kawasan ASEAN, sebuah langkah penting dalam transisi energi hijau di Asia Tenggara.
Penutupan ISF 2024 diharapkan menghasilkan sejumlah perjanjian penting yang memperkuat komitmen Indonesia dan negara-negara ASEAN dalam mencapai target energi berkelanjutan. Agenda penandatanganan MoU dan LoI menjadi salah satu puncak acara, yang diyakini akan memperkuat kolaborasi lintas sektor di bidang energi, lingkungan, dan teknologi hijau.
Penutupan ISF akan dilakukan oleh Deputi Rachmat Kaimuddin dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani. Selain itu, Menko Luhut juga dijadwalkan memberikan closing statement, yang akan menandai akhir dari rangkaian forum ini. Diharapkan, ISF 2024 tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga membawa dampak nyata bagi keberlanjutan energi di Indonesia dan ASEAN.
Peran ISF dalam Mendorong Keberlanjutan Global
Sebagai forum internasional, ISF 2024 menempatkan Indonesia sebagai pusat diskusi global mengenai energi berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kesepakatan yang dihasilkan di forum ini akan membantu mempercepat transisi energi hijau, meningkatkan konservasi alam, serta mendorong pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan komitmen iklim global.
Dengan menghadirkan berbagai tokoh penting, mulai dari pejabat pemerintah, sektor swasta, hingga lembaga internasional, ISF 2024 berhasil menempatkan energi dan lingkungan sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan global. Komitmen ini menjadi landasan penting bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.