Inovatif, Pengusaha Muda Ini Sulap Sampah APD jadi Batu Bata

oleh -184 kali dilihat
Inovatif, Pengusaha Muda Ini Sulap Sampah APD jadi Batu Bata
Binish Desai dan Produk Batu Bata dari Limbah Maskr dan APD. Foto : The Hindu/Andrea Steffen

Klikhijau.com – Namanya Binish Desai, seorang wirausahawan muda yang kini cukup populer di India. Hal itu karena fokus bisnis Desai menerapkan konsep ekonomi sirkular yakni daur ulang sampah.

Menariknya, Desai justru mengolah jenis sampah khusus yang jarang dipikirkan pegiat daur ulang lainnya. Bahkan, sejak masih berusia 10 tahun, Desai sudah mulai bermimpi membuat daur ulang permen karet menjadi bahan bangunan.

Imajinasi dan impiannya ini tidak muncul begitu saja. Dikutip dari Intelligentliving, Desai kecil menemukan ide tersebut  setelah dirinya dijahili kawannya yang menempelkan permen karet di celananya. Sejak itu, Desai terus mengolah idenya tentang upaya mengolah limbah agar bermanfaat.

Dua puluh tahun kemudian, Desai benar-benar mewujudkan impiannya dari temuan sederhana yang dilakukannya. Ia membangun perusahaan yang fokus mengolah limbah menjadi produk ekonomis.

Menariknya, bisnis Desai dilakukan dengan istrinya dan secara khusus melibatkan tetangganya. Perusahaannya kini mengelola sekitar 106 jenis limbah yang diolah menjadi 180 produk. Keren bukan?

KLIK INI:  Kadis Pendidikan Kota Makassar Apresiasi Pemanfaatan Daur Ulang Sampah di Sekolah

Atas aksinya itulah, Binish Desai kemudian dijuluki “Waste Warior” (Pahlawan Limbah) dan “India’s Recycle Man” (Manusia Daur Ulang India). Desai telah membuktikan bahwa segala yang terbuang di sekitar kita dapat diselamatkan dengan memodifikasinya menjadi barang berharga.

Atas dedikasinya itu, Majalah Forbes memasukkan nama Desai dalam daftar “30 under 30” pada tahun 2018 lalu, sebagai social entrepreneurs yang paling sukses

Terpikat mengolah sampah APD

Kini, misi daur ulang Desai berlanjut pada sampah baru yang juga mengancam yakni sampah Alat Pelindung Diri (APD), khususnya masker.

“Awalnya orang-orang berkata situasi lockdown yang membantu mengurangi polusi, namun di pikiran saya malah mengkhawatirkan peningkatan permintaan APD dan masker (yang berujung limbah),” katanya.

Lalu, sejak April 2020 lalu, perusahannya bernama Eco Eclectic Technologies di Gujarat India mulai aktif mengolah limbah masker menjadi batu bata. Ini tentu satu inovasi yang dapat menyelamatkan lingkungan dari kepungan sampah masker.

KLIK INI:  Pesan Pegiat ‘Pohon Pustaka’ tentang Pentingnya Melestarikan Pohon dan Hutan

Uniknya, produk Desai ini diklaim sangat kuat. Bahkan, tiga kali lebih kuat dari batu bata biasa, dua kali lebih besar, namun dengan harga lebih murah. Kualitasnya juga sangat mumpuni yakni tahan api dan bisa didaur ulang kembali.

Mengenai bahan baku limbah masker, awalnya ia kumpulkan dari keluarganya. Lalu, ia mempelajari bahannya.

Setelah formulanya ia temukan, Desai kemudian membuat semacam wadah limbah khusus untuk APD bekas. Ia bekerja sama dengan pemerintah setempat, perusahaan lokal, mulai dari kota Valsad dan Surat.

Ia juga menggandeng mall, salon, rumah sakit swasta, untuk mengumpulkan limbah APD.

Proses pengolahannya

Dalam proses pengolahannya, limbah APD akan dibiarkan selama 72 jam dalam suatu wadah limbah. Setelahnya, limbah tersebut dicuci dalam bak disinfektan.

Limbah ini disebutnya lebih mudah diolah dibanding limbah sejenis seperti diaper dan sarung tangan operasi.

Setelah proses itu dilakukan, campuran formula dibiarkan selama 5 – 6 jam sebelum dilakukan proses pencetakkan. Setelah itu dikeringkan secara alami selama 3 hari lalu digunakan.

Meskipun produksi massal dilakukan pada medio September depan, Desai mengaku, para ahli desain interior dan arsitek sudah banyak yang memesan produk Brick 2.0.

Wah, kalau saja ini berhasil, Desai tentu saja dapat menginspirasi seluruh dunia untuk mengakali sampah APD yang semakin massal.

KLIK INI:  Perangi Pemanasan Global dengan Cara Menanam Pohon, Murah dan Efektif