Inovatif, Hand Soap dan Hand Sanitizer Ini Berbahan Dasar Gaharu

oleh -311 kali dilihat
Inovatif, Hand Soap dan Hand Sanitizer Ini Berbahan Dasar Gaharu
Inovatif, Hand Soap dan Hand Sanitizer Ini Berbahan Dasar Gaharu - Foto/Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Inovasi terus bertumbuh di tengah pandemi Covid-19, kali ini ada hand soap dan hand sanitizer berbahan dasar gaharu. Inovasi ini dikembangkann oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (P3H) Badan Litbang dan Inovasi KLHK.

“Di tengah ancaman krisis kesehatan Covid-19, sabun pencuci tangan menjadi kebutuhan primer. Sabun yang mengandung bahan aktif minyak gaharu (memiliki > 50 senyawa aktif) sangat baik untuk membunuh/membasmi mirkoorganisme (bakteri, jamur termasuk virus),” kata peneliti mikrobiologi hutan KLHK, Asep Hidayat.

Menurut Asep, selain menangkal virus dan bakteri, temuannya ini juga dapat mengangkat kotoran, keringat, debu, dan merawat kelembutan kulit.

Hand soap gaharu tersebut dibuat dalam bentuk cair dengan kandungan sebagai berikut;

  • SLS 70N (2,5%)
  • Na2SO4 (2%)
  • NaCl (2%)
  • Amphitol (5,6%)
  • Tergitol NP10 (0,05%)
  • BKC (0,01%)
  • Gliserin 98% (0,1%)
  • Sodium Benzoat (0,1%)
  • Pewarna (0,005%)
  • Vanilin (0,001%)
  • Minyak Gaharu (0,025%)
KLIK INI:  Daun Sirih Melimpah di Desa, Gadis Ini Edukasi Warga Meracik “Hand Sanitizer”

“Sebelumnya kami mencoba 0,015% untuk kandungan minyak gaharu, namun setelah dilakukan uji organoleftik terhadap kelembutan, jumlah busa, keharuman dan residu sabun yang tersisa, hasilnya lebih baik jika komposisi minyak gaharunya ditambah,” kata Asep.

Asep juga mengakui, penambahan minyak gaharu cukup berpengaruh terhadap biaya produksi hand soap.

“Minyak gaharu menempati komponen biaya produksi yang paling tinggi dibandingkan bahan lainnya. Untuk komposisi 0,025% minyak gaharu diperlukan biaya produksi sekitar 40 ribu rupiah per liter. Sementara tanpa penambahan minyak gaharu hanya dibutuhkan biaya produksi sekitar 3 ribu rupiah per liter. Harga produksi tersebut diluar biaya kemasan dan operasional lainnya,” terangnya.

Sementara itu, pengembangan Hand Sanitizer berbahan dasar gaharu (HaRus) juga diharapkan dapat mendukung ketersediaan sanitizer yang dibutuhkan.

KLIK INI:  Akhirnya, Perusak Hutan Lindung di Batam Dihukum 7 Tahun Penjara
Proses pembuatannya

Proses pembuatannya pun cukup mudah, selama tersedia bahan baku. Setidaknya, saat ini P3H telah memproduksinya untuk memenuhi kebutuhan kantor dan pegawai P3H.

“Pembuatan HaRus sama seperti sanitizer pada umumnya, yaitu menggunakan etanol 96%, gliserol 98%, hidrogen peroksida 3%, dan air steril. Hanya disini ada penambahan minyak gaharu sebanyak 0,15 ml untuk produksi 1 liter,” jelasnya.

Asep menjelaskan, setelah proses pencampuran dan pengadukan di dalam tabung Erlenmeyer, larutan kemudian dipindahkan ke dalam botol kaca bersih.

“Larutan kemudian disimpan selama 72 jam untuk memastikan tidak ada kontaminasi organisme dari wadah botol, dan hand sanitizer siap digunakan,” terangnya.

hand sanitizer berbahan gaharu
hand sanitizer berbahan gaharu – Foto/Ist

Selain HS gaharu, P3H juga memproduksi HS aloe vera, HS aloe vera dan gaharu, serta HS gaharu sediaan gel. Sebagai permulaan, total telah diproduksi 20 liter HS dari beberapa jenis tersebut, dan saat ini sedang dipersiapkan produksi tahap kedua sebanyak 20 liter.

Tidak ketinggalan, saat ini tim peneliti mikrobiologi hutan juga tengah mengembangkan sabun pencuci tangan (hand soap) berbahan baku gaharu.

Kepala P3H Kirsfianti L. Ginoga mengatakan, inovasi ini merupakan salah satu langkah P3H dalam mendukung penanggulangan Covid-19.

Sebagaimana diketahui, Gaharu merupakan resin yang tersimpan dalam jaringan pohon hidup marga Thymelaeceae, beraroma harum dan berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Gaharu banyak digunakan sebagai bahan dasar parfum, farmasi, aromatherapi dan obat tradisional.

KLIK INI:  7 Hal Tak Boleh Disentuh Saat Belanja di Supermarket Saat Pandemi