Ini Tanda Masalah Kesehatan Jiwa Siswa dari WHO yang Perlu Dikenali Guru

oleh -275 kali dilihat
Ini Tanda Masalah Kesehatan Jiwa Siswa dari WHO yang Perlu Dikenali Guru
Guru dan siswa/Foto-yaspenda.sch.id

Klikhijau.com – Bunuh diri menjadi penyebab terbesar kematian di usia 15 hingga 19 tahun. Begitulah yang diungkapkan WHO/World Health Organization (Badan Kesehatan Dunia).

Hal itu berawal dari kesehatan jiwa yang setengah dari masalah itu dimulai pada usia 14 tahun. Masalah kesehatan jiwa ini memang bisa dialami oleh semua orang, termasuk anak dan remaja.

Maka tak jarang, kondisi tersebut menjadi awal dari sebuah kasus bunuh diri.

Bagi banyak anak muda, masa remaja adalah masa eksplorasi kesempatan dan kebebasan baru. Tetapi mereka juga bisa merasakan kecemasan tentang performa akademik, hubungan, serta masa depan. Begitu edaran yang tertulis di laman resmi WHO seperti dikutip dari Liputan6.com.

KLIK INI:  Bukan Hanya untuk Mata, Wortel juga Baik Untuk Perawatan Wajah

Meski masalah stres merupakan hal yang normal secara emosional, tapi hal itu bisa berbahaya bagi beberapa anak. Maka bunuh diri menjadi akhir yang ditakutkan jika tidak ditangani dengan baik.

Melalui laman resminya, WHO meminta agar guru dan pegawai di sekolah agar lebih memahami tentang masalah kesehatan jiwa yang mungkin saja dialami oleh siswa-siswinya.

Apa tanda yang mesti diwaspadai

WHO menyatakan, ada beberapa tanda yang mesti diwaspadai ketika hal itu terlihat pada seorang peserta didik. Perhatikan tanda-tanda berikut ini!

  • Mengekspresikan pikiran, perasaan, atau rencana untuk mengakhiri hidup termasuk melalui cerita atau gambar.
  • Perubahan mendadak atau dramatis dalam kinerja akademik.
  • Perubahan suasana hati, misalnya jadi sering menangis atau menunjukkan tekanan emosional yang parah.
  • Mengekspresikan putus asa tentang masa depan.
  • Perubahan perilaku dan menarik diri dari orang lain, termasuk kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa dinikmati serta peningkatan kemarahan, permusuhan, atau impulsif.
  • Kerap berkonflik dengan siswa lain atau pekerja sekolah.
  • Sering absen dari sekolah atau sulit berkonsentrasi saat pelajaran.
  • Diketahui menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.
  • Serta melakukan perundingan atau mengalami relasi yang buruk dengan teman sebaya.
KLIK INI:  Ingin Perbaiki Kualitas Tidur? Lakukan Teknik Pernapasan Ini!
Bagaimana membantu mereka

WHO juga memberi cara jika tanda-tanda di atas ditemukan pada seorang peserta didik.

Guru sekiranya memberikan perhatian khusus ketika mereka mengalami perubahan perilaku di saat stres. Guru bisa melakukannya sebelum ujian atau ketika ada perubahan besar dalam kehidupannya.

Jika merasa khawatir tentang kondisi siswa, sampaikan perhatian dan dengarkan apa yang mereka katakan tanpa memberikan penilaian atau penghakiman.

Selain itu, guru juga diminta oleh WHO untuk mendorong siswa untuk berbicara dengan orang yang mereka percaya. Guru bisa menawarkan untuk berdialog dengan orang yang lebih paham dengan masalahnya, tentunya dengan persetujuan sang anak.

Jika siswa telah berusaha, atau menunjukkan bahwa mereka memang sengaja melukai diri sendiri, segera cari dukungan layanan kesehatan. Baik di sekolah seperti konselor atau perawat, atau dalam masyarakat.

“Jangan tinggalkan siswa sendirian,” tulis WHO.

KLIK INI:  Ayo Klik! Ketahui Manfaat Telur Bebek, Bisa Tingkatkan Sistem Reproduksi