- Kaktus Centong, Tanaman Hias yang Bisa Menjernihkan Air Sungai - 28/03/2023
- Pohon Air Mata - 26/03/2023
- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
Klikhijau.com – Carcharodon carcharias, begitulah ia dikenal secara ilmiah. Nama sebenarnya adalah hiu putih dan nama ilmiahnya seperti yang kamu baca pada awal tulisan ini; Carcharodon carcharias.
Biasanya hiu putih berkeliaran di perairan Cape Town, yang menjadi tempat tinggalnya. Namun kini, tempat itu terlihat sepi dari lalu lalang salah satu predator utama untuk mamalia laut itu.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) memperlakukan Carcharodon carcharias atau hiu putih sebagai spesies yang hampir punah. Namun, kata “hampir” itu sepertinya akan berubah menjadi “telah” punah.
Sebab kabar terbaru tentang hiu putih, yang juga dikenal dengan nama, hiu putih besar, pointer putih atau si putih yang mematikan. Dilaporkan telah lama tak terlihat di perairan Cape Town.
Kota Cape Town, bekerja sama dengan program Shark Spotter telah melaporkan hilangnya hiu putih besar dari False Bay dalam 18 bulan terakhir.
Menurut artikel yang ditulis Gita Laras Widyaningrum di Nationalgeographic.co.id. Antara 2010 hingga 2016, para peneliti mencatat, rata-rata ada sekitar 205 penampakan hiu putih besar di sekitar False Bay per tahunnya. False Bay sendiri merupakan teluk seluas 28 kilometer di sudut barat daya Afrika Selatan, dekat kota Cape Town.
Sang pengontrol ekosistem
Dan kabar buruk mulai datang pada tahun 2018, jumlah tersebut menurun drastis. Hanya ditemukan 50 ekor saja. Dan tahun ini, belum terlihat kemunculan hiu putih besar sama sekali.
Pada laman Facebooknya, Shark Spotter mengungkapkan, jika pihaknya telah mencatat adanya penurunan signifikan terkait aktivitas hiu putih. Baik di sepanjang pantai maupun Pulau Seal selama dua tahun terakhir.
Jika kepunahan hiu putih terjadi di perairan Cape Town, tentu akan sangat mengkhawatirkan. Bukan hanya karena dunia akan kehilangan hewan laut yang panjang tubuhnya mendekati atau bahkan melampaui 6 meter atau 20 kaki itu. Namun, juga efek dominonya di ekosistem sekitarnya.
Hiu putih besar memainkan peran sentral dalam mengelola ekosistem. Sebagai predator puncak, yakni dengan mengontrol kepadatan mangsa dan membatasi predator yang lebih kecil. Spesies ini juga merupakan daya tarik utama bagi ekonomi wisata lokal.
Ada beberapa hal yang patut dicurigai penyebab hilangnya hiu putih besar dari False Bay. Salah satunya adalah kelompok paus orca baru di area tersebut.
Orca merupakan salah satu hewan yang mampu menggeser keberadaan hiu putih besar dari tempat perburuannya.
“Meski alasan tepatnya masih belum jelas, tapi kedatangan ekotipe tertentu tampaknya memiliki efek yang signifikan pada distribusi hiu putih di daerah kami,” ungkap Shark Spotter, seperti yang ditulis Gita Laras Widyaningrum
Penyebab lain yang dicurigai adalah perubahan iklim dan penangkapan ikan secara berlebihan serta perubahan lingkungan. Kecurigaan ini diungkapkan Yale Environment 360, majalah lingkungan Yale University
.
“Mungkin ada beberapa perubahan dalam lingkungan. Kami hanya tidak yakin penyebabnya karena hewan lain. Mengingat hiu putih besar berada di posisi puncak, kemungkinan besar hilangnya mereka terkait iklim. Beberapa ilmuwan siap melakukan penelitian lebih lanjut,” ujar Meaghen McCord, pendiri South African Shark Conservancy, kepada Yale Environment 360 pada Agustus 2018 lalu.
Kisah perjumpaan dengan hiu putih
Sementara itu, pada 18 Januari 2019 lalu. bbc.com memuat berita tentang hiu putih. Berita tersebut bukan tentang kepunahannya, tapi tentang perjumpaan penyelam dengan hiu putih.
Saking dekatnya para penyelam dengan dengan hiu putih betina sehingga para penyelam dapat menyentuhnya saat mereka bertemu di perairan Hawaii, Amerika Serikat.
Ocean Ramsey, salah seorang penyelam mengungkapkan kepada Honolulu Star Advertiser bahwa mereka tengah membuat film tentang hiu macan yang menyantap bangkai paus sperma ketika hiu putih itu muncul.
“Kami melihat beberapa hiu macan ketika dia muncul dan hiu lainnya kabur. Kemudian dia mulai menggesekkan dirinya ke perahu,” kata Ramsey.
Panjang tubuh hiu tersebut mencapai enam meter dan berbobot 2,5 ton. Dia diyakini telah ditandai tim peneliti sekitar 20 tahun lalu dan diberi nama Deep Blue.
“Dia hanyalah raksasa indah yang kalem dan ingin menggunakan perahu untuk menggaruk badan. Kami pergi saat matahari terbit dan dia bersama kami kira-kira seharian penuh,” tambahnya.
Oya, Jaws karya Peter Benchley, yang difilmkan oleh blockbuster Steven Spielberg menggambarkan hiu putih sebagai “pemakan manusia yang ganas”. Pada kenyataannya, manusia bukanlah mangsa yang disukai oleh hiu putih.