Hari Konservasi Alam Nasional 2022, Sejarah dan Link Twibbon Keren untuk Sosmed

oleh -1,440 kali dilihat
Hari Konservasi Alam Nasional 2022, Sejarah dan Ini Link Twibbon Keren untuk Sosmed
Pelanduk bukit, burung penyuka semak - Foto: David Wahyu Winedar

Klikhijau.com – Sahabat Hijau, setiap tanggal 10 Agustus diperingati sebagai Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN). Ini adalah momen penting untuk mengingatkan kita semua perihal pentingnya konservasi alam.

Harapan terbesarnya tentu mengajak masyarakat luas untuk mengmbil peran aktif dalam penyelamatan dan pemulihan ekosistem alam.

Lalu, apa yang dimaksud dengan konservasi alam? Konservasi alam adalah segala gerakan dan aksi yang concern pada upaya melindungi spesies dari kepunahan.

Seperti diketahui, salah satu ancaman keanekaragaman hayati kita saat ini adalah kepunahan satwa. Bila terus terjadi dan massif, kepunahan satwa akan berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem.

Ekosistem yang tidak seimbang tentu akan berdampak serius pada kualitas lingkungan, kesehatan hingga kesejahteraan manusia.

Karenanya, gerakan konservasi alam berfokus pada upaya memelihara, memulihkan habitat, meningkatkan kualitas ekosistem dan juga melindungi keanekaragaman hayati.

Setiap tahunnya, tema HKAN berbeda-beda. Peringatan HKAN 2022 ini dirayakan dengan tema yang menarik yakni “Amertha Taksu Abhinaya” yang maknanya adalah ‘Memulihkan Alam untuk Masyarakat Sejahtera’.

KLIK INI:  Wallacea Week 2019: Konservasi Akal Sehat Lingkungan

Sejarah

Hari Konservasi Alam Nasional diperingati berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu menetapkan momen HKAN tanggal 10 Agustus sebagai Hari Konservasi Alam Nasional.

Momen ini punya historigrafi yang panjang lho Sahabat Hijau. Melansir dari catatan Direktorat Jenderal KSDAE KLHK, konservasi alam wilayah Indonesia sejatinya sudah dirintis sejak masa Hindia-Belanda.

Tepatnya, pada tahun 1937, saat Gubernur Jenderal Hindia Timur meresmikan suatu unit konservasi alam pemerintah kolonial Hindia-Belanda.

Pelembagaan konservasi alam ini diinisiasi oleh Dr. Sijfert Hendrik Koorders, seorang botanis peranakan Belanda yang lahir di Bandung.

Lalu, pada 1912, Sijfert mendirikan sebuah organisasi bernama Netherlandsch Indische Vereenigin tot Natuurbescherming. Melalui organisasi inilah Dr. Sijfert mengumpulkan para pencinta alam untuk menerbitkan publikasi perihal keindahan dan pentingnya pelestarian flora dan fauna Hindia-Belanda.

KLIK INI:  Bayi gajah Sumatera Ditemukan Mati Setelah Terjebak di Kubangan Lumpur

Publikasi-publikasi ini dibuat demi mendorong Pemerintah Hindia Belanda melakukan konservasi ekosistem flora dan fauna. Dr. Koonders dan kawan-kawannya merasa Pemerintah Hindia-Belanda waktu itu memanfaatkan hutan hanya untuk kepentingan ekonomi belaka.

Netherlandsch Indische Vereenigin tot Natuurbescherming inilah yang kemudian mengusulkan penetapan 12 lokasi sebagai cagar alam yaitu beberapa danau di Banten, Pulau Krakatau, Pulau Panaitan, Laut Pasir Bromo, Pulau Nusa Barung, Semenanjung Purwo, dan Kawah Ijen.

Natuur Bescherming Afseling Ven’s Lands Flantatuin, lembaga konservasi Hindia-Belanda, pun didirikan pada 1937. Sejak itu, pemerintah Hindia-Belanda ikut dalam usaha konservasi alam.

Kemudian pada saat Indonesia merdeka di tahun 1945, konservasi alam tidak kemudian ikut hilang. Peran dan kebijakan konservasi tetap dilakukan pemerintah, hingga kini.

Melalui UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, Indonesia membagi fungsi hutan menjadi 3, yaitu fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi.

Pemanfaatan hutan untuk kepentingan ekonomi pun dibatasi hanya boleh dilakukan di kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Sedangkan hutan konservasi hanya diperuntukkan sebagai upaya melestarikan ekosistem flora dan fauna Indonesia.

Masih menurut undang-undang kehutanan, hutan konservasi kemudian dibagi berdasarkan jenisnya, yaitu hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, dan taman buru.

Ketiga jenis hutan konservasi tersebut hanya diperuntukkan pelestarian ekosistem. Penetapan wilayah konservasi pun berkembang dari waktu ke waktu.

Link twibbon

Momen perayaan HKAN tahun ini akan digelar di Taman Nasional Bali Barat.

Meski tidak bisa hadir di sana, kamu juga tetap bisa merayakannya di tempat masing-masing.

Rangkaian kegiatan HKAN tahun 2022 digelar dengan beragam kegiatan antara lain penanaman mangrove dan transplantasi batu karang.

Nah, berikut ini link twibbon yang bisa kamu pilih untuk kampanye HKAN 2022:

  1. Twibbon 1
  2. Twibbon 2
  3. Twibbon 3
  4. Twibbon 4
  5. Twibbon 5
  6. Twibbon 6
  7. Twibbon 7
  8. Twibbon 8
  9. Twibbon 9
  10. Twibbon 10

Ayo ramaikan, selamat hari konservasi alam nasional, salam lestari!

KLIK INI:  JFW Usung Fashion Habitat Sebagai Upaya Lestarikan Hewan Langka