Klikhijua.com – Pohon-pohon di dunia banyak yang terancam punah. Itu bisa dilihat dalam laporan yang diterbitkan Botanic Gardens Conservation International (BGCI).
Laporan tersebut bertajuk State of the World’s Trees, diterbitkan Rabu, 1 September 2021 lalu.
Dalam laporannya, terungkap jika hampir sepertiga spesies pohon di seluruh dunia sedang berada dalam radar kepunahan. Dan ratusan lainnya sudah berada di gerbang kepunahan.
Setidaknya, sebanyak 17.500 spesies pohon yang hanya akan tinggal nama karena punah atau sekitar 30% dari total pohon yang diketahui.
Sementara sebanyak 440 spesies yang terdapat di alam liar, memiliki kurang dari 50 individu yang saja tersisa.
Laporan itu memang tidak menyebutkan nama pohon kalapi, pohon yang hanya terdapat dijazirah Sulawesi itu.
Namun, ada relasi antara pohon kalapi dengan laporan tersebut, yakni pohon itu juga terancam punah.
Tentang pohon kalapi
Pohon kalapi merupakan pohon yang bisa tumbuh mencapai ketinggian 40 meter. Ia bisa pula memiliki diameter batang hingga 90 sentimeter.
Banir atau akar papan dapat mencapai ukuran tinggi hingga 3 meter. Juga dapat melebar 2 meter di permukaan tanah.
Pohon kalapi memiliki nama latin kalappia celebica kosterm. Kulit batang memiliki alur tidak merata, warnanya kecoklat-coklatan dan anak daunnya berwujud lanset dampai lonjong.
Untuk perbungaannya berwujud malai di dekat rantingnya. Mahkota bunga pohon kalapi berwarna kuning.
Pohon langka ini akan berbunga pada bulan April hingga Mei. Ia memiliki buah berbentuk polong, gepeng dengan warna coklat kemerahan.
Ketika buahnya sudah matang, maka buah tersebut akan pecah. Ciri buahnya, yakni memiliki biji sekitar 1 hingga 3 buah dan membentuk sebuah cakram.
Pohon kalapi memiliki ragam guna, di antaranya pembuataan perahu, jembatan, dan bahan kontruksi ringan.
Tidak hanya itu, pohon ini juga kerap dimanfaatkan menjadi furniture seperti lemari dan meja. Penyebab lain yang membuatnya semakin langka adalah kayunya diekspor keluar negeri dengan jumlah banyak.
Karenanya International Union for Conservation of Nature (UICN) atau lembaga internasional untuk konservasi alam menggolongkan pohon kalapi ke dalam daftar merah atau rentan.
Kelangkaan pohon ini disebabkan pula oleh daerah sebarannya, yang menurut Trethowen, dkk (2019) hanya bisa ditemukan di sekitar daerah Malili atau Teluk Bone.
Pohon endemik Sulawesi ini akan tumbuh dalam hutan hujan tropika yang berada di dekat pantai. Ia bisa tumbuh pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Namun, secara umum pohon kalapi tumbuh pada ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Daerah penyebaranya yang sempit membuatnya semakin langka, karena hanya ada di dataran Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Penyebarannya yang sempit itu ditambah dengan pengambilan hasil kayu dari pohon kalapi dalam jumlah besar, membuat populasinya semakin tidak terbaca. Sehingga masuk dalam konservasi daftar merah IUCN.
Taksonomi
Seperti tumbuhan pada umumnya, pohon kalapi yang hanya bisa ditemukan di dataran Sulawesi ini secara taksonomi memiliki klasifikasi ilmiah:
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Tracheophyta
- Super Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Subkelas : Rosidae
- Ordo : Fabales
- Famili : Fabaceae
- Genus : Kalappia
- Spesies : Kallapia celebica Kosterm
Itulah sekilas tentang pohon endemik Sulawesi ini. Pada dasarnya tidak banyak yang mengulas perihal pohon ini, sumbernya pun cukup terbatas. Hal itu disebabkan karena pohon ini semakin jarang ditemukan. Bahkan jika ingin melakukan penelitian lebih dalam, para peneliti pun akan menemukan kesulitan.
Cara melestarikannya
Karenanya, jika ingin pohon ini tetap lestari, tidak masuk dalam daftar laporan Botanic Gardens Conservation International di atas, maka perlu adanya penanam secara masif dan pencegahan pengambilan kayunya secara bablas.
Dilansir dari wanaswara.com, daftar merah yang dikeluarhan UICN untuk pohon ini bukanlah akhir dari segalanya. Karena pohon kalapi ini bisa diperbanyak dengan cara generatif maupun vegetatif.
Buah yang telah matang, bisa dijadikan benih dengan pengecambahan bibit. Bibit ini bisa disemai ke dalam bedeng tabor. Pada tempat tumbuhnya kecambah ini menggunakan tanah dan pasir.
Selain itu, harus pula memiliki cahaya yang cukup. Karena itu menjadi syarat mutlak melakukan proses pembibitan dan persemaian pohon kalapi.
Dengan cara itu, semoga pohon endemik Sulawesi ini tidak hanya menjadi kenangan dan dongeng bagi generasi mendatang.