Greta Thunberg Menolak Penghargaan Lingkungan

oleh -248 kali dilihat
Greta Thunberg Menolak Penghargaan Lingkungan
Aktivitis iklim, Greta Thunberg/foto-washingtonpost

Klikhijau.com – Greta Thunberg, aktivis iklim yang berasal dari Swedia menolak menerima penghargaan lingkungan. Dia mengatakan perubahan iklim membutuhkan sains, bukan penghargaan. Orang-orang berkuasa harusnya memulai mendengarkan sains.

Nordic Council, sebuah badan regional untuk kerja sama antarparlemen menganugerahi Thunberg penghargaan dalam sebuah upacara di ibukota Swedia, Stockholm. Pemerhati lingkungan muda tersebut dinilai telah berhasil membuat gerakan “Fridays for Future” yang diikuti oleh jutaan orang.

Awalnya, oleh Nordic Council, Greta telah dinominasikan dalam penghargaaan tahunan terkait lingkungan organisasi itu. Setelah hasilnya diumumkan, seorang perwakilan Thunberg mengatakan bahwa Thunberg tidak menerima penghargaan atau hadiah uang sebesar 350.000 kroner Denmark (sekitar Rp731 juta).

Dalam unggahannya di Instagram, Thunberg membahas terkait keputusannya itu. Dia menulis perubahan lingkungan tidak membutuhkan penghargaan lagi.

KLIK INI:  Saatnya Menonton Film-Film Indonesia yang Mengangkat Isu Lingkungan

“Apa yang kita butuhkan untuk politikus dan orang-orang yang memiliki kuasa adalah mulai mendengarkan pengetahuan terbaik yang ada saat ini,” tulisnya seperti dikutip dari The Guardian, Selasa, 29 Oktober 2019.

Meski begitu, Thunberg mengucapkan rasa terima kasihnya pada Nordic Council yang telah memberikan penghargaan itu kepadanya. Namun dia juga mengkritik negara-negara di Nordic yang memiliki reputasi besar tapi terkait perubahan iklim masih kurang.

“Tak ada bualan tentang ini. Tak kurang pula kata-kata indah. Namun ketika menyangkut emisi kita saat ini dan jejak ekologi kita per kapita … maka itu adalah cerita lain,” jelas perempuan kelahiran 3 Januari 2003 itu.

Thunberg di usianya yang ke-16 tahun mulai terkenal setelah memulai kampanyenya terkait perubahan iklim hari Jumat di luar parlemen Swedia pada Agustus 2018. Dalam kampanyenya itu dia menyampaikan pesan: “Mogok sekolah untuk iklim”.

Dia juga pernah berpidato di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa pada Desember 2018 dan Forum Ekonomi Dunia di Davos pada Januari 2019 membahas iklim dan lingkungan.

KLIK INI:  Kisah Perjuangan Perempuan Penyelamat Sawah Terakhir di Paddinging