Green Building, Kampus dan Kota Masa Depan

oleh -636 kali dilihat
green building adalah
Ilustrasi kota di London-Foto/Pizabay
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Green building, green campus ataupun green city adalah istilah yang sering didiskusikan pada acara kegiatan pembangunan berkelanjutan atau konservasi sumberdaya alam.

Ketiga istilah ini diartikan sebagai ruang dan bangunannya. Sebagai tempat untuk hidup dan bekerja dengan lingkungan yang sehat dan nyaman, dimana dampak pembangunan dan pengelolaannya terhadap lingkungan sangat minim.

Hal ini berarti bahwa ada pertimbangan ekologi yang konfrenhensip dalam melakukan pembangunan, baik dari sudut pandang arsitektur maupun tata lingkungan sekitarnya.

Green campus misalnya merupakan salah satu standar penilaian nasional maupun internasional terhadap suatu kampus sehingga bisa menduduki kategori kampus yang baik.

Dengan demikian, kampus harus mendaftarkan diri pada organisasi penilai untuk selanjutnya menjadi anggota yang akan dinilai bagaimana suatu kampus menerapkan prinsip green Campus tersebut.

KLIK INI:  Ironi Melonjaknya Sampah Makanan di Bulan Puasa

Jika satu kampus telah terdaftar, maka kampus tersebut harus berbenah untuk mencapai standar Green yang telah ditetapkan.

Ini akan membutuhkan biaya tidak kecil, karena berkaitan dengan bangunan gedung dan lingkungan yang berstandar green. Apalagi pada kampus yang pembangunan gedungnya kurang memperhartikan standar tersebut.

Dengan demikian, akan ada bongkar pasang ataupun membuat suatu percontohan bangunan gedung yang memenuhi standar.

Misalnya, gedung yang green adalah gedung yang telah memperhatikan pemanfaatan material yang berkelanjutan. Pencahayaan yang standar dengan seminimal mungkin menggunakan energi listrik, tetapi lebih banyak menggunakan energi matahari.

Demikian juga dengan kondisi suhu udara yang sejuk tanpa menggunakan energi listrik yang besar. Sama halnya dengan penggunaan air, yang harus efisien dengan menggunakan air daur ulang dari sistem sanitasi gedung ataupun sistem sanitasi seluruh kampus yang terintegrasi untuk digunakan kembali diseluruh kampus.

KLIK INI:  Deforestasi Akut, Hutan Indonesia Seperti Kehilangan Separuh Jiwa

Ataupun pengelolaan air hujan yang dinetralkan. Kalau toh ada air limbah yang terbuang atau harus dibuang, maka harus diyakinkan bahwa itu sudah memenuhi standar lingkungan.

Diluar gedung, lingkungan harus asri dan bersih (tanah/sampah, air dan udara), serta pemanfaatan dan perlindungan keanakeragaman hayati. Dengan begitu, masyarakat kampus dan
masyarakat sekitarnya dapat menikmati secara bebas untuk pengembangan budayanya.

Kampus IPB misalnya, Green Campus yang diterapkan mempunyai motto “Zero Waste, Zero Emission, Rich in Bio-and cultural-diversity”.

Green city dan kota berkelanjutan

Demikian juga dengan pembangunan perkantoran, ataupun kompleks layanan publik seperti pasar, terminal dan hotel dan lain-lain. Yang kemudian diintegrasikan dengan pembangunan pada lingkungan masyarakat dalam bentuk satuan adminsitrasi misalnya kelurahan, kecamatan dan kota sehingga membentuk Green City.

KLIK INI:  Mengirim Sampah Plastik ke Indonesia, AS Ditengarai Melanggar Basel Amendments

Untuk mencapai ini, tentu saja harus ada kerja sama dari semua sektor. Terutama meningkatkan kesadaran masyarakat maupun pengelola/pemerintah supaya memahami dan mengerti dengan konsep green. Sehingga bisa mengambil peran masing-masing dalam usaha mencapai tujuan tersebut.

Seharusnya setiap perencanaan pembangunan pemerintahan berstandar konsep green. Jelas sekali bahwa konsep green baik itu pada gedung, ataupun kompleks seperti kampus dan perumahan, maupun dalam tingkat administrasi seperti lura, kecamatan dan kota, akan mempunyai manfaat yang besar. Utamanya dalam ikut serta memperkecil dampak lingkungan
yang saat ini sangat dirasakan, baik dari sumberdaya energi, maupun sumberdaya tanah dan air serta udara.

Manfaat lingkangan dan ekonomi serta produktifitas telah banyak dibahas dalam berbagai literatur.

Sudah sejauh mana konsep ini diterapkan? Unhas sudah mulai menatah lingkungan kampusnya, karena memang universitas ini telah mendaftarkan diri pada organisasi yang akan menilai konsep green yang sudah diterapkan. Namun saya tidak tahu bagaimana dengan penataan green building dalam kampus.

Di luar kampus, mungkin sudah diterapkan pada perumahan mewah, terutama pada lingkungan perumahannya seperti “Kompleks Perumahan Citra/Ciputra Group”. Namun entah pada tatanan green building, wilayah administrasi, atau bangunan layanan publiknya.

Green building adalah konsep kota masa depan!