- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – “Ke perawatan flamboyan,” kata suster yang datang menjemput Om saya di ruangan CVCU. Sontak pikiran saya melayang ke bunga flamboyan yang jika berbunga akan sangat eksotis. Iya, pohon flamboyan adalah pohon berbunga indah.
“Kamar 111,” lanjutnya dengan lancar.
“Itu di mana?” tanya saya.
“Di gedung C2,” jawabnya lagi. Saya bayangkan ia menyunggingkan senyum di balik maskernya karena ketidaktahuan saya.
Di Rumah Sakit Andi Sulthan Daeng Radja, Bulukumba, penamaan ruang perawatan memang identik dengan nama bunga.
Salah satu nama yang dipakai adalah pohon flamboyan. Tanaman ini memiliki bunga eksotik, merah cerah atau orange kemerahan
Tanaman ini kerap dijadikan sebagai tanaman peneduh jalan, yang berfungsi tidak hanya meneduhkan dan menyerap polusi, tetapi juga mengindahkan.
Flamboyan, terkadang tidak hanya disematkan untuk menamai pohon bernama ilmiah Delonix regia itu, tetapi juga sering jadi inspirasi untuk disematkan pada manusia, khususnya pria lelaki.
Jika disematkan pada pria, maka flamboyan memiliki arti berbeda. Dalam bahasa Indonesia, pria flamboyan sering kali digunakan untuk merujuk pada sederet pria yang bergaya dandy, unik, dan memikat lawan bicaranya. Bukan cuma perempuan yang dibikin klepek-klepek, pria-pria lainnya pun sangat mungkin menjadikannya idola, (mojok.co).
Bahkan Kristiani Herrawati atau yang lebih dikenal dengan nama Ani Yodhoyono (Alm), istri mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga juluki flamboyan.
Julukan itu terungkap saat pemakaman Ani Yudoyono, saat itu Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, “Flamboyan telah pergi, namun akan tetap hidup di hati kita semuanya, rakyat Indonesia yang mencintainya.”
Jadi inspirasi SBY saat PDKT
Nah, julukan flamboyan, konon pernah digunakan oleh SBY dalam puisinya saat masih PDKT dengan istrinya itu, Ani Yudhoyono.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) flamboyan memiliki dua arti, yang pertama pohon, tinggi hingga 28 meter, kayu terasnya keras dan berat, digunakan sebagai tiang dan balok lantai. Arti kedua adalah gemerlapan; serba megah.
Julukan yang ditujukan kepada manusia, khususnya lelaki sepertinya mengaju pada arti kedua, yakni gemerlap; serba mewah.
Namun, dalam arti yang pertama flamboyan adalah tanaman kayu berbunga, ketika berbunga, seluruh bagiannya terlihat seperti penuh bunga, indah memesona.
Flamboyan tumbuh melebar membentuk seperti payung atau kanopi pada ketinggian 9 hingga 15 mdpl (di atas permukaan laut). Tanaman ini acap dijuluki sebagai tanaman semi-evergreen.
Nur Jannah dkk, (2019) mengungkapkan tanaman ini berbunga dengan warna cerah, erah atau oranye-merah. Ada empat kelopak yang menyebar dan satu mahkota tegak.
Diameter bunga 8 hingga 15 cm, panjang kelopak 4 hingga 7 cm. Bentuk kelopak bunga sedikit lebih besar yang ditandai dengan campuran warna kuning dan putih.
Shanmuka, et al, (2011) mengungkapkan jika bunga dari pohon ini terkandung senyawa karotenoid, alkalois, tannin, flavonoid, saponin, steroid, dan b–sitosterol
Jadi pewarna alami
Ekstrak bunga flamboyan yang berwarna oranye potensinya telah diteliti sebagai indikator alami asam basa, dengan rentang perubahan warnanya dari merah ke hijau ketika dicampurkan dalam larutan asam sampai larutan basa. Oleh karenanya, ekstrak tanaman ini dikategorikan sebagai indikator universal (Mahmud, dkk., 2018).
Ekstrak bunga flamboyan yang basah dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alternatif dari bahan alam untuk pewarnaan pada pengamatan preparat jaringan tumbuhan.
Hasil pewarnaannya menunjukkan kemiripan dengan pewarnaan jaringan tumbuhan menggunakan pewarna sintetik safranin yang diencerkan dengan konsentrasi 40% hingga 60%.
Pewarna alami dari ekstrak bunga flamboyan memiliki daya ikat yang baik, warna yang cerah, murah, dan mudah dalam preparasi serta yang terpenting lebih ramah lingkungan
Karena itu, pewarna ini dapat menggantikan pewarna sintetik safranin, yang mahal dan berbahaya bagi lingkungan.
Sayangnya, meski dapat menjadi pewarna alami yang ramah lingkungan. IUCNInternational Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) memasukkan bunga flamboyan sebagai kelompok berisiko rendah menghadapi kepunahan atau least concern.
Intaian ancaman kepunahan itu, melahirkan kekhawatiran beberapa desainer Indonesia. Karenanya mereka menjadikannya sebagai sumber inspirasi dalam karya-karyanya.
Misalnya Lily Mariasari, salah satu perancang busana Indonesia, Lily membuat koleksi busana batik Betawi. Bunga flamboyan adalah corak yang digunakan pada acara Indonesia Fashion Week tahun 2018 silam.
Menurutnya, flamboyan merupakan bunga indah yang menjadi identitas Betawi yang keberadaannya semakin langka.
Tidak hanya itu, flamboyan juga menjadi inspirasi bagi grup musik Bimbo dalam menciptakan lagu. Itu terlihat dari lagu dengan judul flamboyan yang dirilis pada tahun 1971.
Selain itu, pohon ini juga bermanfaat untuk menyerap polusi udara dan memberikan perlindungan dari terik matahari.
Fakta bunga flamboyan
-
Dapat tumbuh sangat cepat
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang memiliki pertumbuhan yang cepat. Ia diyakini dapat tumbuh 1,5 meter setiap tahun.
Dalam pertumbuhannya itu, pohon ini dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai ketinggian 12 meter dengan lebar mencapai 18 meter.
-
Dianggap angker di Australia
Bagi masyarakat Kota Darwin, Australia. Pohon ini dianggap pohon penuh misteri dan angker. Kebanyakan masyarakat kota tersebut percaya jika pohon flamboyan dihuni oleh roh jahat berupa Wanita dengan kuku yang Panjang. Perempuan itu ingin membalas dendam.
-
Pohon peneduh
Di sepanjang jalan ke Makassar dari arah Bulukumba, akan mudah kita temukan pohon ini tumbuh di pinggir jalan sebagai peneduh, khususnya di Kabupaten Jeneponto.
Pohon ini dijadikan sebagai pohon peneduh dan mengindahkan jalan dengan warnanya yang cerah.
Klasifikasi flamboyan
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae
- Genus: Delonix
- Spesies: Delonix regia
Sahabat hijau, itulah sekilas tentang pohon flamboyan, yang namanya dijadikan nama ruang perawatan di Rumah Sakit Andi Sulthan Daeng Radja, Bulukumba. Ruang perawatan di mana om saya dirawat sejak tanggal 15 hingga 17 November tahun ini. Ruangan yang tidak ingin lagi saya kunjungi, meski diambil dari nama pohon yang jadi gudang inspirasi bagi banyak orang.
