Klikhijau.com- Kegiatan rapat internal bersama Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku (Pusdal LH SUMA), Dr. Azri Rasul bersama jajaran pimpinan struktural dan JF, Pelaksana serta PPPK lingkup Pusdal LH SUMA.
Usai dilantik, Kepala Pusdal LH SUMA, tak butuh waktu lama langsung mengumpulkan seluruh jajarannya untuk melakukan pertemuan tatap muka di Aula Bangun Praja, (Kamis 16/01/2025). Dalam pertemuan tersebut, Kepala PUSDAL LH SUMA menyampaikan beberapa arahan terkait organisasi.
“Pentingnya menjaga marwah organisasi kita ini. Pusdal LH mewakili Menteri di daerah karena merupakan cerminan wajah dari KLH,” pesannya.
Mari kita tunjukkan produktivitas kerja (indikator kinerja yang optimal, kualitas dan kuantitas output tercapai).
Mendorong pihak Pemda dan Pelaku Usaha agar Taat lzin dan Perundang -undangan Bid. LH (sesuai dengan TUSI). Menerapkan strategi kebijakan pada internal Pusdal.
Dengan penerapan strategi “ROKOK ISO” ( Responsif, Koordinatif, Kolaboratif, lnovatif dan Solutif).
Melaksanakan TUSI dengan seoptimal mungkin (efektif dan efisien), mengikuti tata kelola (Governance) sistem pembinaan dan pengawasan Pusdal. Serta melakukan Publikasi kegiatan secara terus menerus, berita up to date, berkualitas (tampilan menarik, mengikuti perkembangan teknologi informasi).
“Pusdal LH juga memiliki 3 ( tiga) bidang wilayah. Tidak boleh di kota yang sama, harus terpencar untuk perluasan, harus turun ke masyarakat dan kerjasama dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Bapak Menteri LH, Dr Hanif Faisol Nurofiq tanpa hentinya menitikberatkan cara kerja kita yang harus cepat dan fokus pada sektor Lingkungan Hidup.”Garis besar pekerjaan , jangan secara parsial. Seperti gambarannya; sudah tertata dari awal hingga akhir,”pesan Dr. Azri Rasul selaku Kepala PUSDAL LH SUMA yang baru saja dilantik pada Senin 13 Januari 2025 di Jakarta.
Responsif, koordinatif, kolaboratif, lnovatif dan Solutif
Diingatkan kembali, agar penerapan strategi “ROKOK ISO” bahwa responsif; organisasi harus merespons secara cepat baik ditengah masyarakat secara langsung dan ditindaklanjuti dengan mengambil langkah langkah secara cepat sesuai dengan SOP yang kita miliki sehingga keberadaan Pemerintah terasa hadir di situ.
“Koordinatif melakukan koordinasi pada hal yang terkait dan beririsan kepentingan masing masing untuk tujuan kolaborasi,” terangnya.
Kolaboratif , seyogyanya kita berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kolaborasi mengoptimalkan potensi sarana dan prasarana serta pendanaan pada masing -masing institusi dengan memakai sumber dayanya sehingga lebih efisien dan efektif.
“Inovatif, jangan lagi memakai pola pola lama, bukan lagi bekerja business as usual, seperti mendigitalisasi pekerjaan-pekerjaan kita,”pesannya.
Solutif apa yang kita respon dengan dikoordinasikan dan kolaborasikan. Maka instrumen tersebut untuk menghasilkan solusi. Seperti saat melakukan pembinaan di Pemda atau badan usah, kita bisa telusur apa yang kita miliki untuk membantu masalah.
“Publikasi harus diupdate berita yang berkualitas, tampilan menarik , jangan lupa tetap menjaga marwah organisasi kita,”pungkas Dr. Azri Rasul SKM., M.Si., MH di hadapan peserta pertemuan.