Diperlukan Peran Generasi Muda dalam Aksi Pelestarian Keanekaragaman Hayati

oleh -396 kali dilihat
Diperlukan Peran Generasi Muda dalam Aksi Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Webinar Program Studi Biologi Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) bekerja sama dengan Fakultas Biologi Unas dan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Biologi Unas (IKA FABIONA), Sabtu (12/11/2022) - Foto: Ist

Klikhijau.com – Peran generasi muda dalam aksi dan pelestarian keanekaragaman hayati sangatlah penting.

Hal ini mengemuka dalam Webinar yang digelar Program Studi Biologi Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) bekerja sama dengan Fakultas Biologi Unas dan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Biologi Unas (IKA FABIONA), Sabtu (12/11/2022).

Mengangkat tema “Keanekaragaman Hayati Indonesia: Yang Muda Berbicara”, Webinar ini menghadirkan narasumber yang representatif di isu keanekaragaman hayati.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati (kehati) tertinggi di dunia namun belum teridentifikasi seluruhnya. Dari kekayaan kehati tersebut, banyak manfaatnya bagi kehidupan masyarakat, baik secara genetika, jenis maupun ekosistem.

KLIK INI:  Ketika Hutan Digunduli, Inilah yang Terjadi pada Alam dan Manusia

Kehati adalah aset yang sangat berharga untuk generasi sekarang maupun masa depan. Oleh karena itu, peran generasi muda dalam aksi pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan sangat penting dan mendesak untuk dilakukan.

Guru besar Fakultas Biologi dan Prodi Biologi Sekolah Pascasarjana Unas, Prof. Dr. Dedy Darnaedi, M.Sc. menyatakan pengelolaan kehati termasuk tumbuhan secara lestari beserta ekosistemnya sangat penting untuk menjaga keutuhan jasa ekosistem dan membuka peluang pemanfaatan kehati secara berkelanjutan.

“Berbagai jenis dan layanan kehati termasuk tumbuhan sudah dimanfaatkan sejak manusia diciptakan, mulai dari sebagai sumber pangan, obat-obatan, energi dan sandang, jasa penyedia air serta udara bersih, perlindungan dari bencana alam, hingga regulasi iklim” ungkap Dedy yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua IKA FABIONA.

Kehati juga memberikan jasa lingkungan bagi manusia dengan adanya formasi ekosistem dengan keunikan di dalamnya. Hutan dapat melindungi keseimbangan siklus hidrologi dan tata air sehingga mampu mencegah bahaya banjir dan kekeringan.

KLIK INI:  Indonesia-Ceko Tingkatkan Kerjasama di Bidang Lingkungan

Keberadaan kehati di ekosistem, tidak luput dari ancaman kepunahan. Ancaman terbesarnya disebabkan oleh hilangnya habitat.

Kehilangan habitat terutama disebabkan oleh kerusakan habitat, baik karena bencana alam, kebakaran hutan, pencemaran lingkungan dan perubahan iklim yang berakibat pada rusaknya habitat kehati, penggunaan hutan atau habitat untuk lahan pertanian, pertambangan, industri maupun pemukiman dan perburuan kehati yang didorong oleh perdagangan secara ilegal.

Ketua Prodi Biologi Sekolah Pascasarjana Unas, Dr. Fitriah Basalamah, M.Si. mengungkapkan webinar nasional ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) dan Dies Natalis Universitas Nasional ke 73. “Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta, kepedulian, perlindungan serta pelestarian puspa dan satwa nasional”, kata Fitriah.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Biologi Unas, Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si. berharap webinar nasional ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia.

Turut hadir sebagai pembicara yaitu Alumni Prodi Biologi Sekolah Pascasarjana Unas – PEH Ahli Muda Taman Nasional Gunung Palung Endro Setiawan, mahasiswa Prodi Biologi Sekolah Pascasarjana Unas Iqrarul Fata, konsultan lingkungan Surya Purnama, relawan Yayasan Kiara dan Burung Indonesia Annisa Ramadhani.

KLIK INI:  HPSN 2022 Sinergikan Pengelolaan Sampah dengan Isu Perubahan Iklim