Di Kampung Ini, Sampah Plastik Jadi Ladang Rezeki

oleh -1,441 kali dilihat
Di Kampung Ini, Sampah Plastik Jadi Ladang Rezeki
Pembungkus kopi, salah satu bahan baku kerajinan plastik Kampung Cikalang Desa/foto-ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Bisa jadi kepalamu puyeng gara-gara sampah plastik. Sebab hampir setiap hari ditemukan, di mana saja. Pun banyak media sering membahasnya.

Namun, kisah dari warga Kampung Cikalang Desa, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya ini bakal membuatmu girang.

Sebab mereka mengolah sampah plastik dari menjadi kerajinan rumah tangga. Sehingga sampah plastik, khsususnya kemasan kopi tak lagi memusingkan kepala, tapi jadi ladang rezeki.

Bagi warga Kampung Cikalang Desa, membuat kerajinan tangan dari kantong plastik telah jadi rutinitas. Pengolahan sampah plastik menjadi produk kerajinan dilakukan di setiap rumah.

“Kerajinan sampah plastik yang dilakukannya selama ini tentu membutuhkan waktu, karena tidak semua warga di sini gemar minum kopi bungkus. Tetapi pengumpulan bahan baku yang dilakukannya oleh ibu rumah tangga itu telah terbukti menjadi uang dari hasil karyanya yang sudah terjual,” ungkapn Aah Hanriana, salah warga Cikalang Desa belum lama ini.

Kesulitan bahan baku

Upaya tersebut dilakukan untuk memerangi peredaran sampah tersebut. Caranya tidak mencaci pemerintah, tapi para ibu rumah tangga terus berkarya dengan menggiatkan kerajinan tangan berupa tikar lantai, tas, kantong sekolah, taplak meja, sejadah, kopiah, dan kantong peralatan mandi.

Untuk membuat kerajinan tersebut membutuhkan kemasan plastik sekitar 800.000 sampai 2.000.000 lembar yang sudah dipotong.

“Untuk membuat kerajinan karpet lantai harus membutuhkan cangkang kopi dan cangkang lainnya dari plastik berbagai merek kopi kemasan. Sedangkan, kebutuhan itu tergantung para pemesan. Ada ukuran besar dan kecil dan itu tergantung dari bahan baku yang tersedia,” ungkapnya.

hasil kerajinan tangan dari sampah plastik membutuhkan waktu. Ada yang membutuhkan waktu sehari hingga enam bulan. Untuk membuat karpet berukuran lebar 6 meter dan panjang 12 meter membutuhkan waktu satu tahun.

Hasil kerajinan tangan warga Cikalang Desa ini disumbangkan ke Dewan Kemakmuran Masjid berupa 10 sajadah, 100 kopiah terbuat dari bungkus kopi. Sedangkan karpet telah terjual seharga Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

“Untuk bahan baku, kami selalu meminta kepada setiap warung kopi, warung nasi, pasar tradisional, agar jangan membuangnya kemasan tersebut,” ujar Onong, salah seorang pengrajin.

Nah, mungkin sudah saatnya kita belajar dari warga Kampung Cikalang Desa dalam memanfaatkan sampah plastik.