Klikhijau.com – Desa Jangan Jangan di Kabupaten Barru terus menunjukkan kemajuan pesat dalam sektor pertanian, khususnya komoditas buah nanas.
Setelah sukses mengembangkan nanas unggulan yang kini siap menembus pasar ekspor ke Timur Tengah, desa yang dikelilingi perbukitan hijau dan hamparan padang rumput ini mulai dikenal luas sebagai salah satu sentra hortikultura potensial di Sulawesi Selatan.
Kondisi alam yang subur dan iklim yang mendukung membuat hasil panen nanas dari Desa Jangan Jangan memiliki kualitas yang sangat baik. Nanas dari desa ini dikenal dengan cita rasanya yang manis, daging buah yang lembut, serta kadar air yang tinggi menjadikannya sangat diminati oleh pasar domestik maupun luar negeri.
Kepala Desa Jangan Jangan, Rahmansyah, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan ekspor nanas menjadi bukti kerja keras masyarakat dan dukungan berbagai pihak dalam memajukan pertanian desa.
“Kami sangat bersyukur karena hasil panen nanas tahun ini bukan hanya diminati di pasar lokal, tapi juga sudah siap diekspor ke Timur Tengah. Masyarakat juga sangat senang karena harga jualnya cukup tinggi dan stabil,” ujar Rahmansyah.
Ia menambahkan, keberhasilan Desa Jangan Jangan telah menginspirasi daerah lain untuk meniru pola pengembangan nanas yang dilakukan warganya.
“Kalau sekarang bukan hanya di Kabupaten Barru, tapi sudah banyak yang meniru dari kabupaten lain maupun dari provinsi seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Meski demikian, Rahmansyah berharap ke depan ada dukungan lebih besar dari pemerintah maupun pihak swasta, terutama dalam hal pengolahan hasil panen agar nilai ekonominya semakin meningkat.
“Harapan kami ke depan, semoga bisa ditambah bantuan bibit nanas dan juga bantuan pabrik pengolah nanas. Jadi nanti nanas bisa diolah menjadi sirup, keripik, dan produk olahan lainnya. Dengan begitu, ada nilai tambah untuk masyarakat Desa Jangan Jangan dan Kabupaten Barru,” pungkasnya.
Dengan semangat dan kolaborasi yang terus tumbuh, Desa Jangan Jangan kini bersiap menjadi salah satu penggerak utama ekspor hortikultura Indonesia dari kawasan timur, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pedesaan.








