Dengar Lagunya, Armonica Band Bertutur Jujur tentang Kerusakan Alam

oleh -900 kali dilihat
Ilustrasi musik kritis bertajuk isu lingkungan-Foto/Armonica
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Armonica Band seakan jadi idola baru bagi pencinta lagu-lagu kritis bernuansa lingkungan di Indonesia. Lirik lagu grup band ini memang menyuarakan kritik keras terhadap degradasi lingkungan yang kini mendekati titik nadirnya.

Dengan narasi yang cadas, Armonica seolah mewakili gelisah dan aspirasi kita semua tentang kerusakan lingkungan. Tidak seperti kebanyakan musisi dan grup band yang melulu meminjam narasi alam yang indah, Armonica seolah memaksa kita membuka mata atas realitas yang “mencemaskan” di bumi.

Salah satu lagunya dalam Album “Tanah Air Udara” berjudul “Jagalah Bumi”, mereka bertutur keras: Jagalah bumi ini karena ia telah rentah/Ia telah letih menampung hasrat manusia. Narasi ini tentu suatu peringatan tentang misi pembangunan di bumi yang kadang melupakan aspek ekologi demi investasi.

Begitu pula pada lirik lagunya berjudul “Reklamasi Benoa” berikut:

Kami berdiskusi tentang alam yang rusak di negeri ini/ Kami berdiskusi tentang kami yang kehilangan harga diri/ Tentang Benoa yang akan direklamasi/ Tentang pasir laut kami yang akan dibeli/ Tentang hutan yang tak lestari lagi/ Tentang hutan kami pun yang gundul lagi

Lirik-lirik lagu ini, tentu bicara fakta dan realitas. Melalui lagu dan musik, Armonica sedang menuturkan harapan tentang masa depan bumi yang lestari. Bumi yang tanpa degradasi akibat investasi yang tak mempertimbangkan daya dukung lingkungan.

KLIK INI:  Menyorot 6 Ulah Manusia Penyebab Udara Kotor dan Cara Mengatasinya
Liriknya berangkat dari pengalaman

Lagu-lagu kritis Armonica Band ini terdengar menukik karena dirajut dari pengalamannya sebagai pencinta alam.

“Semua lagu ini tercipta berdasarkan pengalaman dan kegiatan sehari hari saya sebagai pecinta alam, dan saat ini sebagai relawan di LSM pemerhati lingkungan di NTB (Gema Alam NTB),” kata Yuspianal pada Klikhijau, Senin 17 Februari 2020.

Lagu-lagu grup band asal NTB ini dicipta antara tahun 2004-2019. Sementara Album bertajuk “Tanah Air Udara” dipilih dari setidaknya 80-an lagu.

Sepanjang tahun 2004-2007 misalnya, mereka menulis lagu antara lain: Cendrawasih, Jagalah Bumi, Rinjani. “Lagu-lagu itu mewakili kegelisahan saya, mengenai bencana Tsunami Aceh, gempa Bantul Yogja ditambah dengan Banjir Bandang di daerah kami di Lombok Timur pada tahun 2007,” tutur Yuspianal.

KLIK INI:  5 Lagu Legendaris Iwan Fals tentang Lingkungan dengan Pesan Menohok

Sedangkan, lagu Reklamasi Benoa tercipta tahun 2014 saat menempuh studi S2 di Pascasarjana ISI Denpasar. Lagu itu terinspirasi dari gerakan rakyat atas upaya reklamasi Benoa. “Sudah berkali kali saya ikut aksi menolak Reklamasi Benoa bersama ratusan ribu masyarakat Bali,” cerita Yuspianal pendiri Armonica Band.

Tahun 2017 dan 2018 Armonica kembali menciptakan lagu berjudul “Selamat Pagi Bumi” dan “Kerajaan Malam”. Lagu-lagu ini tercipta dari perenungan yang mendalam (sufistik) tentang kesatuan insan dengan alam semesta dan sang pencipta,” katanya.

Terbaru, ada “Lagu Renik”, “Tanya Hatimu” dan “Zero Waste” yang tercipta tahun 2019

Lagu renik menceritakan kebersamaan, solidaritas antar sesama, harapan, cita-cita mulia, tapi tak lupa memikirkan bahwa kita hadir membumi harus siap menerima kematian.

KLIK INI:  Meresapi Lagu Berbau Alam dari Payung Teduh yang Meneduhkan

Lagu Zero Waste adalah salah satu upaya band kami mendukung program pemerintah Provinsi NTB dengan salah satu Program Unggulannya Zero Waste. Dimana wakil Gubenur NTB yang juga seorang aktivis lingkungan harus kami dukung hajatan dan cita citanya.

Sedangkan, lagu “Tanya Hatimu” merepresentasikan ekosistem, tanah tempat manusia berpijak. Air dan udara sebagai kebutuhan pokok yang harus tetap terjaga sebagai daya dukung utama kehidupan manusia.

“Karena ketiga unsur ini sangat penting bagi kita (Manusia). Lebih lebih di sekeliling saya di Lombok Timur ada satu wilayah kami yang setiap tahun harus antri untuk mendapatkan bantuan air bersih,” ujar Yuspianal.

Penasaran dengan lagu-lagu syahdu Armonica, sila dikunjungi di channel Youtube mereka. Nikmati kritik pedasnya yang terdengar begitu romantik.

KLIK INI:  Coba Lakukan 7 Hal Ini, Agar Ketupat Tak Cepat Basi!