- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
- Ibu, Halaman Rumah, dan Daun Singkong - 20/03/2023
- Lelaki Pemancing Sampah - 12/03/2023
Klikhijau.com – “Asap sangat merugikan masyarakat. Sedini mungkin, karhutla segera ditangani sehingga dampaknya tidak membesar. Manggala Agni dan para pihak terus melakukan pemadaman di beberapa wilayah.”
Pernyataan tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan. Sebagai contoh, asap yang mulai terdeteksi di wilayah Kalimantan berdampak terganggunya aktivitas seperti penerbangan pesawat dan sekolah
Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berdampak pada asap.
Terbaru Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dan para pihak meningkatkan kesiapsiagaan guna menghadapi peningkatan titik panas (hotspot). Khususnya yang terpantau di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
Raffles mengakui bahwa awal bulan September ini memang terjadi peningkatan hotspot. Juga peningkatan kejadian karhutla di wilayah Kalimantan.
Para pihak di lapangan pun diinstruksikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan upaya-upaya pemadaman untuk mengurangi dampak asap.
Meningkatkan kesiapsiagaan
“Para pihak di lapangan, Manggala Agni, TNI, POLRI, BPBD, Pemerintah Daerah, Perusahaan, dan masyarakat terus berupaya semaksimal mungkin untuk menangani karhutla ini. Pemadaman baik darat dan udara dikerahkan. Hingga hari ini, sudah 26.790.400 liter air dijatuhkan untuk pemadaman dari udara di Kalimantan Tengah,” jelas Raffles.
Dia menambahkan di Kalimantan Barat, pemadaman udara (water bombing) sudah dilakukan sebanyak 16.861 sorti dengan menggunakan air sebanyak 45.999.140 liter.
Diharapkan upaya-upaya yang dilakukan ini dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari karhutla.
Sementara itu, pemadaman darat yang dilakukan oleh Manggala Agni dan para pihak dilakukan di wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kapuas terus berjalan.
Demikian pula beberapa wilayah di Kalimantan Barat seperti di Singkawang, Sintang, dan Ketapang.
Pemadaman juga masih terus dilakukan di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah di Sulawesi.
Menurut Raffles, kesiapsiagaan dan kewaspadaan masih harus terus ditingkatkan. Prediksi BMKG masih menunjukan potensi sangat mudah terbakar di beberapa wilayah Sumatera dan wilayah Kalimantan.
“Hampir seluruh wilayah, Jawa juga masih menunjukkan kondisi sangat mudah terbakar,” ujar Raffles mengingatkan.