- Sosialisasi PKM BSF FARM URBAN: Pengelolaan Sampah Dapur Jadi Solusi Protein Hewani untuk Pertanian Perkotaan - 06/07/2025
- Anggota DPRD Sulsel Yeni Rahman Dorong “BSF FARM URBAN” di Makassar - 05/07/2025
- Ancaman Kekeringan di Tengah Hujan Lokal: IPB dan BMKG Soroti Fenomena Kemarau Basah - 04/07/2025
Klikhijau.com – Komunitas pemerhati lingkungan Manggala Tanpa Sekat ,(MTS) dari Makassar, Sulawesi Selatan, mengadakan kunjungan lapangan ke Waste4Change, salah satu lembaga pengelola sampah terkemuka di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Senin, 23 Juni 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan, memperluas jaringan, serta menyerap praktik terbaik dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Mengenal Lebih Dekat Waste4Change
Waste4Change adalah perusahaan sosial yang telah menjadi pionir dalam industri pengelolaan sampah modern di Indonesia sejak berdiri pada tahun 2014.
Dengan mengusung prinsip Responsible Waste Management, Waste4Change tidak hanya berfokus pada pengelolaan sampah secara bertanggung jawab, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat, merancang sistem manajemen limbah untuk korporasi, dan mendorong kebijakan publik yang pro-lingkungan.
Melihat Langsung Proses Pengelolaan Sampah Terpadu
Kunjungan dimulai dengan sesi pengenalan visi, misi, dan model bisnis Waste4Change yang mengintegrasikan aspek edukasi, pemilahan, pengumpulan, daur ulang, dan pelaporan.
Para peserta kemudian diajak meninjau langsung fasilitas pengolahan sampah terpadu yang terdiri dari beberapa zona penting:
Zona pemilahan: Tempat sampah rumah tangga dan kantor dipilah berdasarkan jenis material seperti organik, plastik, kertas, dan logam.
Zona daur ulang: Bahan-bahan bernilai ekonomis seperti botol PET dan kardus dikemas ulang untuk diproses lebih lanjut oleh mitra daur ulang.
Zona pengomposan: Limbah organik diolah menjadi kompos berkualitas tinggi.
Salah satu inovasi yang paling menginspirasi peserta adalah sistem pelacakan dan pelaporan digital Waste4Change.
Sistem ini memungkinkan klien memantau sejauh mana sampah mereka dikelola secara bertanggung jawab, sebuah tingkat transparansi yang masih jarang ditemukan di sektor ini.
Menimba Ilmu dari Para Ahli
Sesi diskusi memungkinkan para peserta memahami lebih dalam tantangan dan peluang dalam pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk strategi untuk mengubah paradigma masyarakat dari “buang sampah” menjadi “kelola sampah“.
Tim Waste4Change juga berbagi pengalaman mereka dalam membangun pendekatan kolaboratif dengan pemerintah daerah, pelaku bisnis, dan komunitas akar rumput, sebuah model multi-pihak yang terbukti efektif.
Inspirasi untuk Aksi Lokal di Makassar
Kunjungan ini memberikan bekal penting bagi Komunitas Manggala Tanpa Sekat untuk merancang inisiatif serupa di Makassar.
“Kami banyak belajar tentang pentingnya sistem dan konsistensi. Waste4Change menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi sektor yang profesional, transparan, dan berdampak luas,” ujar Mashud Azikin, aktivis lingkungan sekaligus Pendiri Komunitas Manggala Tanpa Sekat.
Komunitas Manggala Tanpa Sekat berkomitmen untuk mulai membangun ekosistem pengelolaan sampah yang lebih partisipatif dan berbasis data, dimulai dari tingkat kelurahan dan kecamatan di Makassar.
Harapan untuk Perubahan Nyata
Kunjungan ke Waste4Change bukan sekadar melihat fasilitas pengolahan sampah. Ini adalah proses pembelajaran, refleksi, dan inspirasi tentang bagaimana Indonesia dapat mengelola sampahnya dengan lebih cerdas dan bertanggung jawab.
Di tengah darurat sampah nasional, praktik seperti yang dilakukan Waste4Change memberikan harapan bahwa perubahan itu mungkin terjadi—dan dimulai dari langkah kecil yang konsisten.