Cerita Virus Corona dari Makassar, dari Siaga ke Darurat

oleh -145 kali dilihat
Cerita Virus Corona dari Makassar, dari Siaga ke Darurat
Penyemprotan cairan disinfektan di Pantai Losari/Foto-Detik
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Melawan Covid-19 atau virus corona memang rumit. Ia tak kasat mata. Kita tak pernah tahu, apakah masih jauh atau diam-diam telah berada di depan mata. Atau bahkan telah bermukim dalam tubuh kita.

Hal yang paling mungkin dilakukan adalah waspada. Seperti kewaspadaan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, yang akhirnya menaikkan status Makassar dari siaga.

Perubahan status itu dilakukan setelah makin merebaknya virus corona di sejumlah wilayah Makassar.

Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Samad Suhaeb mengungkapkan dengan naiknya status tersebut beberapa kebijakan dan langkah lebih serius mulai dilakukan pemerintah.

KLIK INI:  Berakhirnya Kisah Aktor Intelektual Kasus Ilegal Mining Tahura Bukit Soeharto

Salah satunya membentuk tim khusus dan mengoptimalkan beberapa tim yang sudah dibentuk sebelumnya seperti Tim Gerak Cepat (TGC).

Tim baru tersebut tergabung dalam beberapa instansi pemerintahan di antaranya Dinas Kesehatan Kota Makassar, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar.

Mereka kemudian bertugas men-tracing masyarakat yang melakukan kontak langsung dengan pasien terdampak.

“Jadi mereka men-tracing orang-orang yang sudah kontak dengan yang terkena,” kata Iqbal.

Selain itu Pemkot juga menambah tiga hotline tambahan dari dinas kesehatan selain hotline 112 dalam menyediakan informasi terkait perkembangan Covid-19 di Kota Makassar.

“Jadi sekarang ada tiga nomor tambahan selain 112 ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin, menimpali.

Iqbal, meminta kepada warga agar tetap di rumah dan tidak keluar jika tak memiliki kepentingan mendesak.

KLIK INI:  Brorivai Center Akan Luncurkan BRC Environment 'Clean Seas'
Losari tutup

Hingga tanggal 31 Maret mendatang kawasan Pantai Losar akan ditutup. Pada hari Sabtu, 21 Maret 2020 ikon Makassar ini disemprot dengan cairan disinfektan oleh tim gabungan guna mencegah penyebaran virus corona.

Hasanuddin selaku Kabid Operasi Damkar Makassar mengatakan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh permukaan area Pantai Losari. Langkah itu untuk mensterilkan kawasan itu.

“Kegiatan ini bagian dari pencegahan penyebaran COVID-19 di area publik, melibatkan armada dan personel damkar serta pihak lain seperti OPD Pemkot Makassar dan BUMN,” ujar Hasanuddin,

Tidak hanya Kawasan Pantai Losari, area publik lain sudah dilakukan penyemprotan disinfektan, seperti rumah-rumah ibadah, sekolah, dan mal.

IDI bentuk satgas

Untuk mencegah penyebaran virus corona, Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar membentuk satgas IDI Makassar tanggap Covid 19 yang di ketua DR dr Muhammad Sakti.

KLIK INI:  Dua Gelombang Lebih Dahsyat dari Pandemi Mengintai Kita!

Sakti menuturkan IDI Makassar akan membentuk juga relawan tanggap corona, hot line info terbaru virus corona.

Tujuan pembentukan itu agar masyarakat tidak menerima berita hoax. Selain itu IDI Makassar juga menampung bantuan dari lembaga mana pun untuk membantu petugas dokter dan paramedis dalam menghadapi virus corona.

Sedangkan menurut Ketua IDI Kota Makassar dr Siswanto Wahab mengatakan, IDI Makassar sebagai wadah profesi dokter akan berada di garda terdepan bersama pemerintah Kota Makassar serta Pemerintah Sulsel untuk mewujudkan masyarakat sehat tanpa virus corona.

Dengan dibentuknya satgas IDI Makassar Tanggap Covid 19 maka dokter adalah garda terdepan serta terakhir.

Sementara itu, Humas IDI Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH mengatakan petugas kesehatan yang menangani kasus virus korona (covid-19) kekurangan alat pelindung diri (APD). IDI meminta pemerintah memberikan fasilitas ini.

“Kami meminta pemerintah dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo (selaku kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19) menyediakan (alat pelindung diri),” ujarnya.

KLIK INI:  Begini Langkah Berani KLHK Pulihkan Lingkungan di Era Joko Widodo

Yudi meminta warga Makassar jangan pandang remeh wabah corona. Prediksi peneliti Amerika serika dari universitas John Hopkins korban corona capai 65 juta jiwa selama 18 bulan.

“Penyebaran virus corona bisa lewat udara sekitar 4 jam sampai 3 hari , bahan tembaga 7 jam sampai 4 hari , bahan kardus 17 jam sampai 24 hari , bahan baja 26 jam sampai 48 hari , bahan plastik 30 jam sampai 72 hari,” ujar Yudi.

Datang lakukan pemeriksaan

Pada hari Jumat kemarin, 20 Maret 2020, menurut Humas RS Wahidin, Dewi Rezky Nirmala, sejak diumumkan langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, mengenai kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Sulsel, terdapat penambahan jumlah orang yang datang sendiri untuk memeriksakan keadaannya, baik dengan gejala maupun tanpa gejala.

“PDP yang masih dirawat sebanyak 7 orang. Menunggu hasil 7 orang. Terkonfirmasi positif dan dirawat, 1 orang ,” kata Dewi Jumat kemarin.

Dua orang positif

Hingga pukul 21.00 Wita Jumat kemarin, data Posko COVID-19 Pemprov Sulsel menginformasikan ada 2 orang yang positif terjangkit virus corona. 1 di antaranya telah meninggal dunia.

Tidak hanya itu, sebanyak 50 orang dalam pengawasan (ODP), dan 21 orang pasien dalam dalam pengawasan (PDP).

KLIK INI:  Menggagas Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berkelanjutan Berbasis Warga